Back To Nature dengan Tanaman Organik


PKSCikarangTimur - Sayuran di pasar memang harganya murah. Kangkung misalnya, seikat cuma Rp 2000,-. Tapi untuk kangkung dari tanaman organik harganya mencapai Rp 16000,- seikat. Dan tentunya di pasar jarang ditemukan saking mahalnya & lebih sering ditemukan di  supermarket-supermarket. Kenapa bisa semahal itu?

"Pertanian organik sebenarnya pertanian orang zaman dulu. Orang zaman dulu hanya memakai kompos sebagai pupuk. Tidak pakai pupuk urea, semprot pestisida dan sebagainya. Maka, di sini saya mengajak ibu-ibu semua untuk back to nature. Prosesnya cukup lama & butuh kesabaran, makanya sayuran organik harganya paling mahal, tapi paling murah biaya produksinya," Papar Rahmat, salah satu personil Tim Econature di aula Izzatul Ummah perumahan Graha Asri, Cikarang Timur (25/2) pagi.

Acara yang diselenggarakan oleh tim bank sampah graha asri bekerja sama dengan Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) PKS Cikarang Timur ini mengundang minat peserta yang hadir untuk membuat tanaman organik. Membuat pupuk kompos dari limbah sisa-sisa sayuran, buah, nasi, lauk dan sebagainya yang bersifat sampah organik.

Para peserta juga belajar cara pembuatan biopori di tanah rumahnya yang masih tersisa, membuat mol & eco enzym.

"Saya jadi banyak tau ya setelah ikut acara ini. Ternyata membuat mol & eco enzym itu gampang ya, bahan-bahannya juga mudah didapatkan di sekitar kita, cuma sisa buah aja dicampur gula & air. Menyesal kok ga dari dulu ya ikutan pelatihan bank sampah?" Kata salah satu peserta ketika diwawancarai. (Ana)





 

0 Response to "Back To Nature dengan Tanaman Organik"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: