Pembangunan Irigasi Lambat Lantaran Tender Alot

PKSCIKTIM.ORG - Lambatnya pembangunan irigasi sekunder Bangunan Kedunggede (BKg) 6 di Desa Labansari, Cikarang Timur, disebut-sebut lantaran alotnya tender yang diberikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, kepada pihak pelaksana pengerjaannya.

Kepala Seksi Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta (PJT) II, Kartawijaya mengungkapkan, kerusakan Irigasi Sekunder BKG 6 Desa Labansari pertama terjadi pada 9 September 2013. Saat itu terjadi penurunan pada pilar bangunan tengah kanan sehingga jembatan pelayanan bangunan miring. Sepuluh hari kemudian, bangunan yang dibuat tahun 1962 tersebut mengalami kerusakan kembali, pilar tengah dan lantai bangunannya yang amblas. Pasangan tegak bangunan sebelah kanan juga ikut ambruk.

’’Pada saat itu PJT II sudah mengajukan perbaikan kepada Kepala PPK Irigasi I BBWS di Lemahabang, sebab petani mengeluh karena kesulitan pemberian air ke sawah mereka. Untuk masa tanam rendeng 2013/2014 yang akan datang,” jelasnya, Selasa (28/10).

Namun kata dia, tidak ada tanggapan dari pihak BBWS, hanya saja beberapa bulan kemudian dilakukan pembendungan dengan bronjong kawat, itupun tidak kuat untuk membendung derasnya air. ’’Air semakin menggerus tanggul yang ada. Keadaannya semakin parah dan melebar,” ucapnya.

PJT II kata Karta yang mempunyai kewenangan untuk pengairan aliran sungai, sudah melakukan pengairan kepada sawah warga, dengan berupaya pompanisasi air ke sawah milik masyarakat, walaupun hasilnya tidak maksimal. ’’Pompanisasi sudah kami lakukan dan bergotong royong bersama masyarakat mengairi sawah mereka masing-masing,” paparnya.

PJT II, lanjut dia, sudah menanyakan kembali pelaksanaan pembangunan irigasi sekunder Bangunan Kedunggede (BKg) 6 di Desa Labansari pada BBWS Jawa Barat di Bandung. Sebab petani sudah resah dengan air yang tidak teraliri ke sawah mereka. ’’Jawaban yang kami dapat, tender dengan anggaran miliaran tersebut masih tersendat karena tender yang alot,” terangnya.

Sebelumnya, Kelompok Tani Andalan (KTNA) Desa Labansari sudah habis energi untuk meminta bantuan kepada instansi terkait agar secepatnya dibetulkan. Ajuan proposal dan bentuk pengajuan lainnya sudah bosan dilakukan. Namun tanggapannya selalu nihil dan tidak pernah ada yang menyentuh sama sekali. Pada tahun pertama saja lima proposal pengajuan sudah dilayangkan belum lagi di tahun sekarang sudah tidak terhitung jumlahnya. ’’Ini sudah yang kesekian kalinya kami ajukan, sampai kami mendatangi Balai Pemeliharan Sungai (BPS) Citarum, namun tidak ada tindakannya,” ungkap Ketua KTNA Desa Labansari, Haji Itam seperti dikutip Gobekasi.co. (hs/pksciktim.org)





 

0 Response to "Pembangunan Irigasi Lambat Lantaran Tender Alot"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: