Beda Kritis Dan Ngomongin |PKS CIKARANG TIMUR

PKS Cikarang Timur - “Ko rambutnya gondrong dan berponi lempar, kayanya ga cocok deh jadi seorang pemimpin negeri ini. Lha kalo mau juga di cepak biar rapi, kan enak dilihatnya...” ungkap Kevin (nama samaran).

“Subhanalloh luar biasa keren banget deh, ditanya pendapat tentang kasus Century, BLBI dan Hambalang langsung jawab,” ungkap Udin (nama samaran).

Beda ama Kevin ditanya pendapat, eh malah jawab: “Aku ga tau yah, coba tanya pada yang lebih tau,” Heu ngeselin deh..

Coba bedakan kedua pernyataan diatas...??

Pernyataan pertama menunjukan bukan mengkritisi seseorang, melainkan lebih kepada membicarakan tampilan orang lain. Hal ini kalau lebih mendalam bisa menimbulkan berburuk sangka kalau efeknya jauh sampai ngomongin orangnya.

Berbeda dengan pernyataan yang kedua, disini bisa kita lihat terkait “ditanya pendapat”, hal ini menunjukan bahwa kita sebagai orang yang akan menilai kapasitas seseorang berpendapat menunjukan sejauh mana kapasitas dan kualitas seseorang menjadi seorang pemimpi.

Berbicara pemimpin, apalagi untuk tingkatan lebih tinggi yaitu pemimpin negara pasti luar dalamnya akan banyak sekali orang yg membahas. Tapi alangkah lebih baiknya sebagai pribadi pembelajar ketika mengkritisi jangan sampai yang dilihat tampilan dzahir/fisiknya saja. Yang harus kita lihat dan dengar adalah jiwa besar dan berfikir positifnya seorang pemimpin untuk menyelamatkan negeri ini.

Orang mau berkata apa tentang dzahirnya, itu ga terlalu jadi soal yang besar. Sebaiknya yang difikirkan oleh pemimpin yang berjiwa besar dan berfikir positif harus memiliki rangkaian solusi yang tepat untuk negeri ini. Karna Seorang pemimpin yang baik tatkala bersikap akan lebih mantap, tatkala memandang masa akan datang selalu optimis, tatkala melihat masa lalu menjadi evaluasi untuk memperbaiki diri, tatkala berucap lebih banyak mengeluarkan solusi dibanding curhatnya, tatkala bersama rakyatnya akan lebih melayani dan banyak mendengarkan. Karna pada dasarnya pemimpin itu bukan hanya mendapatkan fasilitas yang full, melainkan melayani rakyatnya untuk mendapatkan haknya secara wajar. Pemimpin yang bijak tak lelah bekerja walau dalam diam dan siap dikritisi agar menjadi lebih baik lagi.

So.. bedakanlah mana mengkritisi gaya kepemimpinan seseorang dengan membicarakan kekurangan seseorang secara dzohirnya.

Wallohu’alam

@WulansariRasidi

Bandung, 19 Mei 2014