Benci Tapi Rindu

Sebelumnya sempat terdengar isu bahwa akan ada gerakan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk menggagalkan Kampanye Akbar PKS yang diadakan pada tanggal 16 Maret 2014 lalu. Yaitu adanya upaya menghalang-halangi para kader dan simpatisan PKS datang ke Gelora Bung Karno (GBK), guna mengikuti dan menyemarakkan acara tersebut.

Namun ternyata hal itu tidak terbukti sama sekali. Ternyata isu itu cuma isapan jempol belaka. Hanya merupakan gertak sambal saja. Justru tanpa diduga sama sekali massa PKS yang datang melimpah-ruah. Diperkirakan yang hadir pada saat itu mencapai angka hampir 200 ribu orang. Padahal target awal kurang lebih 150 ribu saja. Sungguh jumlah angka yang sangat fantastik sekali. Bahkan kabarnya malah melebihi jumlah massa yang datang pada saat kampanye PKS 2009 lalu. Saking banyaknya masyarakat yang datang, sehingga stadion utama GBK yang megah itu tidak mampu menampungnya. Alhasil masih banyak orang yang tidak bisa masuk ke dalam lalu membludak di luar dan di jalanan sekitar GBK.

Mengapa mereka tidak berhasil menggembosi PKS? Pertama, karena niat mereka memang sudah jelek. Yang kedua, karena hati dan kaki massa PKS ini Alloh-lah yang menggerakkannya. Jadi jika sudah Alloh yang pegang "remote"-nya, maka takkan ada yang mampu menghalanginya. Di samping itu juga karena para kader & simpatisan PKS ini datang dengan niat yang tulus ikhlas. Tanpa paksaan dari siapa pun. Mereka datang dalam rangka beribadah kepada Alloh SWT.

Keberhasilan PKS dalam menaklukkan “tempat keramat” ini tentu saja membuat banyak pihak menjadi gerah dan kebakaran jenggot. Banyak pihak yang justru gigit jari alias kecele melihat fenomena yang luar biasa ini. Karena harapan mereka untuk mempermalukan PKS pada hari Ahad kemarin, cuma menjadi harapan kosong belaka. Dan saya sangat yakin pasti banyak yang melongo bagaikan sapi ompong. Pun tak terkecuali para hater dan awak media yang anti dengan PKS.

Sejujurnya saya merasa kasian dengan mereka-mereka ini. Karena setiap kali ada aksi yang dilakukan oleh PKS, mereka harus selalu menahan "sakit hati" kepada partai yang satu ini. Sebab semua juga sudah sangat paham apa yang mereka kerjakan. Para hater PKS ini selalu berusaha mencari tentang jelek-jeleknya PKS untuk dijadikan bahan kritikan, hujatan dan celaan. Sedangkan para awak media, mereka harus selalu menahan diri agar tidak secuilpun menyiarkan berita tentang kebaikan PKS. Walaupun mereka tahu kalau itu sebenarnya adalah perbuatan baik (terutama bagi mereka yang masih bersih hati dan akal pikirannya).

Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena memang sudah adanya penyakit di dalam hati mereka. Selain itu bisa juga karena adanya tuntutan profesi. Dan yang ketiga, karena memang adanya "pesanan" dari pihak-pihak tertentu yang tidak senang kepada PKS. Dan kalau boleh saya mengistilahkan, mereka ini adalah kelompok orang-orang menyimpan “benci tapi rindu” kepada PKS.

Namun jika terus-terusan begini, saya pikir orang-orang ini pasti akan mengalami depresi berat. Kesel dan stress sendiri karena memikirkan ulah para kader dan simpatisan PKS. Sementara yang mereka sebelin itu (PKS) justru tetap jalan seperti biasa, seolah tak pernah terjadi apa-apa. Show must go on…!

Makanya saya sarankan kepada siapa saja yang benci dan anti kepada PKS, daripada anda “gak bisa tidur” melulu karena memikirkan PKS, mending gabung saja ke PKS. Insya Alloh kita bisa bersinergi, berkarya dan bekerja dalam cinta dan harmoni. Selain akan mendapatkan pahala, hiduppun menjadi berkah karena selalu dipenuhi nilai-nilai kebaikan. Jika setuju, jangan ragu-ragu untuk memilih nomor 3 (PKS) di pemilu nanti. Joint with us…!!!


By : RiaDahlia Hasanusi
Follow @RiaSanusi on Twitter (pksnongsa)

0 Response to "Benci Tapi Rindu"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: