Kompas Memilih Sumbar Untuk Minang Bike 2014

PKS Cikarang Timur - Salah satu media terbesar di tanah air, Kompas memilih Padang, Sumatra Barat untuk jadi tujuan penjelajahan bersepeda. Pasukan gowes hampir 200 orang yang berasal dari berbagai daerah dalam dan luar negeri akan berpetualang di Sumbar menggunakan sepeda menyusuri Ranah Minang yang menawan sepanjang jarak 288 km, mulai dari 9 hingga 12 Mei 2014. Minang Bike 2014 Kompas ini menyusul iven Bali Bike yang sebelumnya juga digagas Kompas beberapa waktu lalu di Pulau Dewata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu turut serta dalam kegiatan bersepeda di Ranah Minang ini. Mari menyatakan kebanggaanya terhadap potensi luar biasa yang dimiliki oleh Sumbar. Bukan hanya destinasi wisata, Sumbar juga hebat dalam potensi kulinernya. Terbukti, Rendang menjadi satu jenis kuliner yang diapresiasi sedemikian rupa didunia.

“Ini cara luar biasa untuk melihat negeri kita yang indah. Jalan menikmati alam dengan cara yang sehat dan bersatu dengan alam. Sudah pasti apa yang akan kita lihat dengan cara bersepeda bisa berbeda dengan cara naik kendaraan lain. Tidak hanya pemandangan alam, semua yang kreatif nanti juga bisa dilihat dan dirasakan. Ada kerajinan, tarian dan kuliner,” kata Mentri dalam Welcoming Speech membuka acara Minang Bike, Jumat pagi (09/05) di Hotel Grand Inna Muara Padang.

Senada dengan hal tersebut, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga menyampaikan rasa syukur dalam membuka acara Minang Bike 2014 Kompas ini.

“Ini baik untuk kita, dan masyarakat Sumbar. Kita harapkan kegiatan ini bisa rutin dan berkembang. Juga bisa dilakukan oleh media lain baik nasional maupun lokal. Dengan begini dampak positifnya bisa berupa ekonomi yang meningkat, hotel penuh, dan souvenir dibeli,” tutur Irwan Prayitno.

Potensi wisata sendiri di Sumbar sangat variatif. Wisata bergerak mulai dari wisata massal ke wisata khusus, dengan kelompok-kelompok kecil. Wisata khusus ini spesifik peminat. “Oleh karena itu, satu daerah bisa melihat mana yang jadi daya tarik wisatawan untuk daerahnya.

Sosial budaya kita menarik bagi orang luar. Masing-masing kabupaten / kota juga bisa tetapkan spesifikasi besar. Dicontohkannya, spesifikasi besar untuk wisara di Kabupaten Pasaman, pemerintah daerah bisa memblow-up ekuatornya. Untuk Bukittinggi, bisa dikembangkan wisata belanja dan heritage-nya.

Sedangkan untuk Kabupaten Padang Pariaman bisa dikembangkan wisara agro, heritage, dan religinya. Karakteristik kabupaten/kota yang berbeda-beda menuntut perlakuan yang berda juga. “Mana yang jadi daya tarik wisatawan, itu yang dikembangkan.Bagaimana investor bisa melihat ini. Wisata di Sumbar sangat variatif, penanganan beda. Yang penting wisatawan senang,” ujarnya

Melalui iven Minang Bike 2014, Kompas sendiri ingin mendorong pengendalian pencemaran lingkungan dan menularkan gaya hidup sehat. Kompas Minang Bike merupakan sebuah petualangan dengan menggunakan sepeda dengan salah satu rute perjalanannya Kelok 44 yang tersohor. Peserta juga diajak menyusuri di antaranya,

Koto Gadang, Bawah Ngarai Sianok, Padang Panjang, Danau Maninjau, dan menikmati

pemandangan kota Bukittinggi. Tak hanya bersepeda, para peserta juga diajak untuk menikmati kebudayaan Minangkabau, “menyelami” warisan Ranah Minang dan dimanjakan dengan hidangan khas Sumatera Barat.

Meskipun acara ini bukan sebuah perlombaan, namun 10 peserta terbaik yang berhasil mencapai rute terakhir di Museum Adityawarman (Padang) akan mendapat kesempatan untuk mengikuti “Jelajah Manado-Makasar” di bulan Agustus 2014.[humas sumbar/dm/pksnongsa.org]



Aplikasi Android ::: PKS Cikarang Timur | Klik Download Aplikasi Android

0 Response to "Kompas Memilih Sumbar Untuk Minang Bike 2014 "

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: