By: Nandang Burhanudin
****
Sejauh pengamatan saya tentang PKS
dan kader-kadernya, di level terbawah hingga teratas akan menemukan
fenomena yang susah ditemukan di ormas atau parpol lainnya. Terlepas
dari sisi kemanusiaan, tak ada manusia sempurna. Ada yang memang
bermasalah baik yang berhubungan dengan materi (uang), bisnis, amanah,
hingga masalah berkaitan dengan wanita. Namun yang tidak akan ditemukan
di tempat lain adalah, loyalitas kadernya yang menurut sebagian orang
cenderung "keder".
Loyalitas kader ini yang membuat tak sedikit pengamat yang terpeleset memprediksi masa depan PKS. Pakar sekaliber Prof. Tjipta Lesmana saja, beberapa kali "tak tepat" membaca hiruk pikuk PKS.
Hal yang menjadi kekuatan PKS sebenarnya terletak dari kekokohan kadernya. Kader-kader PKS penopang batu-bata itu yang membuat PKS bertahan. Mereka itulah Tipe Muharrikul Khair (Penggerak Kebaikan).
Tipe ini adalah tipe kader yang ikhlas karena Allah Ta'ala berkorban dan
giat menginternalisasi nilai-nilai kebajikan ke dalam jiwa-jiwa
masyarakat umum. Kebajikan yang bersifat meyeluruh. Ada yang dengan
ilmu, materi, nasihat, tenaga, pemikiran, keahlian, hingga waktu. Jerih
payah yang berkesinambungan, tidak mengenal Pemilu atau
kampanye.Kader-kader yang menjadi lokomotif perubahan ke arah yang lebih
maslahat dan manfaat.
Mungkin ada yang mencibir peranan kader-kader ini tak terlalu signifikan
dari segi kuantitas dan kualitas. Akan tetapi justru kehadiran mereka
telah menjadi "penyambung lidah" yang tak mengenal kata "kelu". Mereka
hidup karena Allah. Kendati mereka sangat akrab dengan "tumpahan sampah
kekecewaan", mulai curahan hati hingga kritikan tajam menghujam. Tak
sedikit kader-kader ini yang sibuk memberi jawaban atas masalah nasional
hingga lokal yang terkadang tak terlalu mereka pahami. Atau mereka
harus siap ditagih komitmen, atas janji yang tidak mereka ucapkan.
Namun saya perhatikan, mereka tetap kokoh, kukuh, dan keukeuh. Memahami
jalan juang melalui perbaikan di Indonesia adalah jalan terjal dan
panjang. Sungguh mereka energi yang selalu terbarukan. Kasus terbaru
adalah kasus LHI. Jawaban mereka adalah AYTKTM
(apapun yang terjadi, kami tetap melayani). Padahal mereka bukan dari
segmen kader yang merasakan kucuran bantuan, cipratan bonus kemenangan,
atau kebanjiran proyek-proyek APBD yang menggiurkan. Mereka hanya
kader-kader biasa tapi memiliki ketulusan luarbiasa. Mereka memahami
firman Allah Ta'ala;
{وَقُلِ اعْمَلُواْ فَسَيَرَى اللّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ
وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ
فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ }[التوبة105]
"Dan Katakanlah: 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."
Karakter kader-kader AYTKTM
ini adalah pemilik semangat juang. Mereka tak mempermasalahkan posisi
di atas atau juru kunci. Rata-rata mereka bekerja dalam sunyi. Tak
terlalu peduli dengan masalah CALEGISASI. Mereka bukan tipe yang suka
basa-basi. "Ana kan nggak minta diCADkan! Ini karena diminta!" Eeeh pas
tidak diCADkan, malah emosi nggak ketulungan! Kader AYTKTM: Kader PKS yang Tak Goyah Di Saat Susah, Tak Pamit Walau Di Masa Sempit! Wajar bila ormas dan parpol lain di Indonesia merasa iri!
*http://muslimina.blogspot.com/2013/12/kader-aytktm-kader-pks-yang-tak-goyah.html
Home » Opini
» Kader AYTKTM: Kader PKS yang Tak Goyah di Saat Susah, Tak Pamit Walau di Masa Sempit!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Kader AYTKTM: Kader PKS yang Tak Goyah di Saat Susah, Tak Pamit Walau di Masa Sempit!"
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan Anda: