Prestasi Bupati tahun 2010

prestasi bupati tahun 2010
Indikator-indikator dimaksud. mengacu kepada RPJMD Kabupaten Bekasi Tahun 2007 – 2012 yang dijadikan sebagai tolok ukur pelaksanaan pembangunan daerah pada tahun anggaran 2010. yang dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1
Capaian Indikator Makro Pembangunan Daerah
Kabupaten Bekasi Tahun 2010

NO
VARIABEL STRATEGIS
Tahun 2010
Target
Realisasi*)
Manusia
1
Indeks Pembangunan Manusia
74.22
72.63

1. Indeks Kesehatan
 73.58
73.63

    - Angka Harapan Hidup (tahun)
69.15
69.17

2. Indeks Pendidikan­
85.68
80.70

    a. Angka Melek Huruf (%)
94.22
93.69

    b. Rata-Rata Lama Sekolah (tahun)
10.29
8.21

3. Indeks Daya Beli
 63.41
63.57

    Angka Daya Beli (ribu rupiah)
634.37
635.06
Bidang Ekonomi
2
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) (%)
6.50%
6.18
3
PDRB per Kapita (harga belaku) (Rp/Kapita)
39.863.813
41.183.309.40
4
Pendapatan Asli Daerah (ribu rupiah)
213.966.186.288
         258.923.150.803

Prasarana Wilayah/Layanan Dasar

5
Infrastruktur



a. Jalan Kabupaten dalam kondisi mantap (km)
    - Baik
    - Sedang  
746
403
369
709.34
384.34
325
b. Lahan Irigasi Teknis (Ha)
31.246
35.796
c.  Lahan Irigasi ½ Teknis (Ha)
5.391
6.920

d.  Pelayanan Air Bersih Perkotaan (SR)
68.274
2.190

e.  Pelayanan Air Bersih Pedesaaan
8.640
9.140




Lingkungan Hidup

6
Kualitas Lingkungan



a. Air Sungai DAS Kali Sadang dan Cikedokan (%)


    1) BOD (mg/l) Baku Mutu 6 mg/l
120.00
4 mg/l
    2) COD (mg/l) Baku Mutu 50 mg/l
200.00
41 mg/l
    3) PH (Baku Mutu 6-9)
6 ~ 9
6.90
b. Udara (Perkotaan Cikarang) (%)


    1) SO2 (µg/Nm3 / baku mutu 900 µg/Nm3) 
20.00
19.63 ug/Nm3
    2) Pb (µg/Nm3 / baku mutu 2 
        µg/Nm3 )
< 0.33
0.28 ug/Nm3
Bidang Sosial
7
Ratio Angka Kemiskinan (%)
20.49
15.03
8
Persentase Keluarga Pra Sejahtera (%)
27.00
32.65
9
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
11.96
9.00





 Sumber data : BPS Kabupaten Bekasi 2010. No. 5. 6.7.  8 SKPD Kab. Bekasi
*)   Angka sementara





Lingkungan Hidup

6
Kualitas Lingkungan



a. Air Sungai DAS Kali Sadang dan Cikedokan (%)


    1) BOD (mg/l) Baku Mutu 6 mg/l
120.00
4 mg/l
    2) COD (mg/l) Baku Mutu 50 mg/l
200.00
41 mg/l
    3) PH (Baku Mutu 6-9)
6 ~ 9
6.90
b. Udara (Perkotaan Cikarang) (%)


    1) SO2 (µg/Nm3 / baku mutu 900 µg/Nm3) 
20.00
19.63 ug/Nm3
    2) Pb (µg/Nm3 / baku mutu 2 
        µg/Nm3 )
< 0.33
0.28 ug/Nm3
Bidang Sosial
7
Ratio Angka Kemiskinan (%)
20.49
15.03
8
Persentase Keluarga Pra Sejahtera (%)
27.00
32.65
9
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
11.96
9.00





 Sumber data : BPS Kabupaten Bekasi 2010. No. 5. 6.7.  8 SKPD Kab. Bekasi
*)   Angka sementara


1.     Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Salah satu tugas pembangunan yang terpenting adalah menterjemahkan pertumbuhan ekonomi menjadi peningkatan pembangunan manusia. Kegiatan pembangunan harus berpusat pada manusia. yang menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari pembangunan. dan bukan sebagai alat dalam pembangunan. Keberhasilan pembangunan dengan model ‘pertumbuhan ekonomi’ lebih menekankan pada peningkatan PDRB daripada memperbaiki  kualitas hidup manusia. Dalam konsep Welfare state. tujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur panjang. sehat dan menjalani kehidupan yang produktif.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator yang menunjukkan pencapaian pembangunan sumber daya manusia dengan memperhatikan rata-rata Indeks Kesehatan. Indeks Pendidikan dan Indeks Daya Beli. IPM Kabupaten Bekasi bila dibandingkan dengan Kabupaten Lain di Jawa Barat relatif masih lebih baik. pada tahun 2009 IPM Kabupaten Bekasi berada pada rangking 11 dari 26 Kabupaten di Jawa Barat. dimana IPM Kabupaten Bekasi masih berada di atas Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan untuk tahun 2010 peringkat IPM di Jawa Barat masih menunggu penghitungan secara Nasional.
Sedangkan Capaian IPM Kabupaten Bekasi untuk tahun 2010 masih dalam angka sementara sebesar 72.63. Capaian IPM sebesar itu belum mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 74.22. Namun demikian selama setahun terakhir capaian IPM Kabupaten Bekasi mengalami kemajuan dalam program pencapaian pembangunan manusianya. Kondisi ini terlihat dari IPM yang meningkat dari 72.47 tahun 2009. menjadi 72.63 pada tahun 2010 atau dengan kata lain terjadi kenaikan kenaikan pencapaian pembangunan manusia sebesar 0.16 poin.

Kenaikan angka IPM ini terutama didukung oleh meningkatnya realisasi pencapaian angka Indeks Kesehatan (harapan hidup) dari 73.45  pada tahun 2009 menjadi 73.63 pada tahun 2010 serta indeks daya beli dari 63.26 pada tahun 2009 menjadi 63.57 pada tahun 2010. Sementara itu indeks pendidikan tidak mengalami perubahan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kurangnya dorongan dan motivasi masyarakat dalam upaya meningkatkan rata-rata lama sekolah menuju wajar 9 tahun.
Angka Melek Huruf (AMH) merupakan komponen IPM di bidang pendidikan yang menggambarkan proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis. Rencana Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk memberantas buta huruf belum mencapai target. Dimana tahun target 2010 diharapkan mencapai 94.22 persen  sedangkan realisasinya mencapai 93.69 persen. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap minat untuk membaca. Demikian juga untuk Angka Rata-Rata Lama Sekolah pada tahun 2010 sebesar 8.21 tahun dimana angka ini belum mencapai target sebesar 10.29 tahun.
Untuk meningkatkan IPM terutama pada sektor pendidikan di masa yang akan datang. kita memerlukan adanya perhatian khusus untuk meningkatkan upaya-upaya yang dapat mendorong masyarakat untuk menyadari akan pentingnya pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. sehingga kegiatan tahun 2012 di optimalkan untuk meningkatkan pencapaian dengan cara mengarahkan Program pembangunan Tahun ini ke arah upaya untuk mensukseskan Program Wajib Belajar 9 Tahun. sedangkan untuk sektor pendidikan Non Formal diperlukan adanya perluasan akses meliputi perluasan kegiatan kejar Paket A. B. C dan KF (Keaksaraan Fungsional).
Selain didukung oleh peningkatan indeks pendidikan. peningkatan IPM ini ditandai oleh terjadinya peningkatan nilai komponen lain dari IPM. Komponen yang menjadi dasar perhitungan IPM seperti harapan hidup. dan pengeluaran riil perkapita semuanya relatif terus membaik.
Angka Harapan Hidup merupakan komponen IPM di bidang kesehatan yang menggambarkan rata-rata lamanya hidup dari seorang bayi (0 tahun) sampai mencapai umur tertentu. Pencapaian Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Bekasi memperlihatkan adanya peningkatan. Realisasi AHH pada tahun 2010 sebesar 69.17 tahun telah mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 69.15 tahun atau meningkat 0.1 poin bila dibandingkan dengan capaian AHH tahun 2009 sebesar 69.07. Indikator AHH ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kematian bayi dan anak. karena kematian pada saat itu berarti hilangnya peluang untuk hidup yang lebih panjang. Makin rendah angka kematian bayi. makin tinggi rata-rata angka harapan hidup. Sebaliknya. makin tinggi tingkat kematian bayi. makin rendah angka harapan hidup.
Salah satu indikator tercapainya target Angka Harapan Hidup disebabkan karena berhasil ditekannya angka kematian bayi dan anak serta meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Pada tahun 2009  angka kematian bayi yaitu 75 dan pada tahun 2009 terjadi penurunan menjadi 7. Sedangkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat lainnya dapat dilihat dari:
a.    Menurunnya jumlah Ibu Hamil Resiko Tinggi (Bumil Resti) dari 2.624 orang pada tahun 2009 menjadi 1.079 orang pada tahun 2010. 
b.    Meningkatnya jumlah dan kualitas pelayanan puskesmas. Antara lain meningkatnya jumlah sarana pelayanan kesehatan dasar, yang ditandai dengan tersedianya sarana puskesmas sebanyak 39 buah dan 3 buah UPTD Pelayanan kesehatan. Dari 39 puskesmas tersebut sudah 8 puskesmas yang bisa melayani rawat inap dan 6 puskesmas yang mampu melayani Pelayanan Obstestri Neonatal Emergency Dasar (PONED). Selain itu pelayanan kesehatan dasar turut didukung oleh tersedianya 47 Puskesmas Pembantu (Pustu) yang tersebar di seluruh kecamatan.
c.    Bertambahnya sarana kesehatan posyandu dari 2.046 posyandu tahun 2010 menjadi 2.100 posyandu.
Daya Beli merupakan salah satu komponen IPM yang diukur dengan pengeluaran perkapita per bulan yang didasarkan pada paritas daya beli. Pada tahun 2010 ditargetkan sebesar Rp. 634.37,-. sedangkan realisasi mencapai Rp.635.060,-. Hal ini menunjukkan indeks daya beli dapat melebihi target yang ditetapkan. dan apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 sebesar Rp.633.740,-. Sebagai salah satu komponen dalam indikator IPM. daya beli merupakan indikator yang paling sensitif terhadap perubahan yang terjadi. Setiap perubahan kebijakan makro ekonomi nasional ternyata berdampak sangat serius terhadap ketatnya perkembangan daya beli masyarakat.  Kondisi eksternal seperti kebijakan fiskal. moneter dan kenaikan harga BBM serta inflasi (naik-turunnya harga barang & jasa) merupakan faktor yang sangat mempengaruhi terhadap naik turunnya  daya beli masyarakat. Oleh sebab itu perlu ditingkatkan kinerja pembangunan guna meningkatkan produktivitas dan nilai tambah sektor perekonomian. terutama yang berbasis ekonomi kerakyatan.
2.     Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) tahun 2010 ditargetkan sebesar 6.50 % realisasinya mencapai 6.18 %. Bila dibandingkan tahun 2009 realisasi LPE hanya mencapai 5.04 %. sebagai daerah industri dampak dari krisis global yang melanda dunia telah mempengaruhi ekonomi nasional dan juga memberikan dampak pada kondisi kinerja ekonomi Kabupaten Bekasi pada tahun 2009. membaiknya kondisi ekonomi nasional ditahun 2010 mengerakan kembali pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi sehingga menjadikan LPE Kabupaten Bekasi sebesar 6.18 %. walaupun belum mencapai target yang ditetapkan. namun bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2009. LPE tahun ini mengalami kenaikan sebesar 0.14 %.



3.     Produk Domestik Regional Bruto Perkapita.
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB Perkapita ADHB). menggambarkan nilai produksi barang dan jasa dari kegiatan ekonomi di suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Pada tahun 2010 PDRB perkapita Kabupaten Bekasi ditargetkan sebesar Rp.39.863.813,-. realisasinya mencapai Rp. 41.183.309.40,- sedangkan tahun 2009 realisasinya sebesar Rp. 39.129.204.30,-. Kondisi tersebut memberikan gambaran bahwa capaian PDRB per kapita ADHB Kabupaten Bekasi pada tahun 2009 telah melampaui target yang ditetapkan. dan dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 terdapat peningkatan  sebesar Rp.2.054.105.10,-. Dimana sektor industri yang lebih mendominasi kenaikan PDRB ini.
4.     Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Asli Daerah (PAD). menggambarkan kemampuan keuangan daerah dalam penyelenggaraan otonomi daerah yang diperoleh dari hasil pajak daerah. retribusi daerah. laba usaha daerah dan lain-lain PAD yang sah. Pada tahun 2010 sesuai target indikator makro pembangunan. PAD ditetapkan sebesar Rp. 213.966.186.288,- dan realisasinya melebihi dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar          Rp. 258.923.150.803,- atau terdapat over target sebesar 121.01 %. Hal ini memberikan gambaran bahwa kinerja pengelolaan PAD setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan dari target yang ditetapkan dalam RPJMD.
5.     Infrastruktur
Infrastruktur. antara lain menggambarkan  panjang jalan (aspal/rigid) Kabupaten yang dikelola setiap tahunnya. Pada tahun 2010 jalan Kabupaten Bekasi dalam kondisi mantap ditargetkan sepanjang 772 km yang meliputi jalan kondisi baik 403 km dan kondisi sedang  369 km. Realisasinya mencapai 709,34 km meliputi Jalan Kondisi Baik 384,34 km dan Kondisi Sedang 325 km, walaupun dari segi volume panjang belum mencapai target dikarenakan pada ruas-ruas jalan tertentu terjadi perubahan perencanaan yang semula direncanakan konstruksi konvensional menjadi konstruksi beton / rigid sehingga berdampak pada pengurangan panjang jalan dan adanya kegiatan yang tidak terealisasikan karena waktu pelaksanaan yang tidak mencukupi, terutama Kegiatan-kegiatan yang masuk ke dalam APBD Perubahan. Dari beberapa kegiatan pembangunan yang belum terealisasi 100%. pelaksanaannya akan dilanjutkan pada tahun 2011. Lahan  irigasi dibedakan antara irigasi teknis dan setengah teknis. target yang ditetapkan pada tahun 2010 yaitu irigasi teknis seluas 31.246 Ha dan realisasinya seluas 35.796  Ha. sedangkan untuk irigasi setengah teknis target seluas 5.391 Ha terealisasi seluas 6.920 Ha. Data tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan luas lahan sawah yang terairi secara irigasi teknis dan setengah teknis. berarti adanya peningkatan pemeliharaan saluran irigasi. Sedangkan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2009 yaitu 35.727 Ha untuk irigasi teknis dan 7.035 Ha untuk irigasi setengah teknis. penurunan irigasi setengah teknis karena berubahnya fungsi saluran irigasi setengah teknis  menjadi irigasi teknis. Indikator makro untuk pelayanan air bersih sejak tahun 2007 dijadikan sebagai acuan dalam konsep perencanaan. sejalan dengan kebijakan RPJM pusat. Tahun 2010 untuk pelayanan air bersih perkotaan ditargetkan 682,74 SR (Sambungan Rumah) realisasi 2.190 SR. sedangkan  untuk pelayanan air bersih Perdesaan target 8.640 KK (Kepala Keluarga)  realisasi 9.140 KK. Capaian yang diperoleh tahun 2010 melebihi target yang ditetapkan. Hal ini dapat dicapai karena beberapa hal seperti kecenderungan kebutuhan air bersih masyarakat terus meningkat. kondisi hidrogeologi Kabupaten Bekasi kurang bagus sehingga pemenuhan kebutuhan air bersih diupayakan melalui PDAM serta adanya dukungan anggaran baik dari iternal PDAM. APBD Kabupaten maupun APBD Provinsi juga dari pinjaman ADB .

6.     Kualitas Lingkungan Hidup
          Kualitas Lingkungan Hidup. menggambarkan kualitas air sungai dan udara terhadap baku mutu. Pengujian kualitas air sungai melalui pengukuran kualitas BOD. BOD secara tidak langsung menunjukan jumlah zat organik yang ditumpahkan ke badan air. semakin tinggi nilai BOD berarti kualitas air semakin rendah. Pada tahun 2010 pengukuran BOD di DAS kali Sadang dan Cikedokan ditargetkan 135 mg/l realisasinya 4 mg/l pada DAS Cikedokan dan 3 mg/l pada DAS sedang. dari hasil pengukuran. dapat dinilai BOD masih memenuhi Baku Mutu Lingkungan sesuai dengan aturan Peraturan Pemerintah no 28 Tahun 2001 tentang pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Tetapi dalam hal pengawasan dan pengendalian terhadap pembuangan air limbah dari Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) industri baik yang berlokasi di zona atau kawasan industri tetap dilakukan. selain itu limbah cair yang berasal dari kegiatan domestik dan kegiatan lainya harus menjadi perhatian karena dapat memberikan kontribusi terhadap penurunan kualitas air sungai. Pengujian dilakukan melalui pengukuran COD. dimana COD menunjukan jumlah bahan kimia secara total yang masuk kebadan  air. Semakin tinggi nilai COD maka kualitas air semakin rendah.
Tahun 2010 di DAS yang sama ditagetkan 240 mg/l realisasinya 41 mg/l. nilai COD pada kedua sungai tersebut masih jauh dari baku mutu yang ditetapkan sebesar 50 mg/l. namun demikian dalam hal pengawasan dan pengendalian. terhadap pembuatan air dari IPAL di zona dan kawasan industri harus tetap ditingkatkan. Air Limbah domestik juga harus menjadi perhatian karena selama ini hal tersebut masih diabaikan padahal tidak sedikit sumbangan pencemaran/polusi air dari limbah domestik. Sedangkan parameter pH pada tahun 2010 di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang sama ditargetkan  pH=6-9 realisasinya pada kedua sungai tersebut sebesar 7.16 dan 6.9 jadi masih dalam keadaan baik.Kualitas Udara di Perkotaan Cikarang melalui pengukuran SO2 tahun 2010 ditargetkan < 30 ug/Nm3 realisasinya =19.63 ug/Nm3 (baku mutu  2 ug/Nm3) (Baku mutu 900 ug/Nm3. Pb ditargetkan <0.33 ug/Nm3 realisasinya < 0.28 ug/Nm3 (Baku mutu 2 ug/Nm3) dari nilai tersebut menunju8kan bahwa kualitas udara perkotaan masih dalam kondisi baik.

7.     Rasio Angka Kemiskinan
Hasil pendataan keluarga miskin yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi tahun 2010 menunjukkan realisasi angka kemiskinan mencapai 15.03 % yaitu jumlah penduduk miskin sebanyak 174.953 jiwa dari total penduduk sebesar 2.629.551 jiwa. Angka Kemisikinan Dari Dinas Sosial ?? Diharapkan rasio angka kemiskinan di Kabupaten Bekasi dari tahun ketahun dapat mengalami penurunan. dengan program yang mengarah pada penyediaan lapangan pekerjaan. pemberdayaan masyarakat melalui program ekonomi kerakyatan. dan peningkatan nilai tambah (value added) pada produk yang dihasilkan. Selain itu diperlukan ketersediaan prasarana dan sarana fisik yang memadai sehingga dapat mendorong peningkatan daya beli masyarakat yang pada akhirnya dapat mengurangi tingkat kemiskinan.
8.     Rasio Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I
Keluarga Pra Sejahtera. merupakan keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal. sedangkan Keluarga Sejahtera I adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal. tetapi belum memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya. Pada tahun 2010 persentase keluarga Pra Sejahtera ditargetkan sebesar 29 %. realisasinya menunjukkan peningkatan Keluarga Pra Sejahtera 32.65%.
Secara persentase bila dibandingkan dengan hasil pendataan tahun 2009 untuk Keluarga Pra Sejahtera terjadi peningkatan 1.05% dari 31.60% menjadi 32.65% pada tahun 2010. Sedangkan untuk Keluarga Sejahtera I dari Tahun 2009 sebanyak 19.71% meningkat menjadi 21.91% pada Tahun 2010 atau sebesar 2.20%.
Kondisi tersebut memberikan gambaran bahwa capaian kinerja pembangunan daerah dalam rangka pengentasan keluarga pra sejahtera belum mencapai hasil yang diharapkan. Namun upaya untuk menurunkan jumlah keluarga pra sejahtera ini harus terus dilakukan dengan jalan memutus “lingkaran kemiskinan” dimana keluarga miskin melahirkan generasi yang miskin pula. Pemutusan “lingkaran kemiskinan” ini dilakukan melalui peningkatan aspek pendidikan. kesehatan dan pemberdayaan masyarakat miskin. sehingga melahirkan generasi yang lebih berdaya guna.
I. Jumlah Keluarga Pra sejahtera Tahun 2010  = 224.275 KK (32.65%). terdiri dari :
1. Alasan Ekonomi            =  183.013 KK
2. Bukan Alasan Ekonomi  =  41.262   KK
II. Jumlah Keluarga Sejahtera Tahap I (KS I)  = 150.482 KK (21.91%). terdiri dari :
1. Alasan Ekonomi            =  97.728  KK
2. Bukan Alasan Ekonomi  =  52.754  KK

9.     Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). menggambarkan proporsi jumlah penduduk yang mencari pekerjaan secara aktif terhadap jumlah angkatan kerja. Pada tahun 2010. target yang ditetapkan sebesar            11.96 %. realisasinya mencapai target yang ditetapkan sebesar 9 %. dari jumlah angkatan kerja sebanyak 1.790.245  tenaga kerja. dengan jumlah angka pengangguran sebanyak 39.125 orang. Apabila dibandingkan realisasi tahun 2009 sebesar 13.29% mengalami penurunan 4.29 poin. Kondisi tersebut memberikan gambaran bahwa pada tahun 2010 terjadi penurunan angka pengangguran dan telah mencapai dari target yang ditetapkan pada tahun 2010. Namun demikian. tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Bekasi cukup tinggi. Hal ini antara lain dikarenakan terjadinya ketidakseimbangan antara angkatan kerja dan ketersediaan lapangan kerja. Faktor urbanisasi ke Kabupaten Bekasi juga menjadi salah satu sebab tingginya angka pengangguran. Oleh karena itu. pada tahun-tahun berikutnya masalah pengangguran harus tetap menjadi perhatian yang serius.
Di samping capaian indikator makro. pada tahun 2010 capaian keberhasilan pada beberapa bidang berupa prestasi baik tingkat nasional maupun provinsi berhasil diraih. yaitu sebagai berikut :
PRESTASI - PRESTASI
Di samping capaian indikator makro. pada tahun 2010 capaian keberhasilan pada beberapa bidang berupa prestasi baik tingkat nasional maupun provinsi berhasil diraih. yaitu sebagai berikut :
BIDANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH :
1.    Kabupaten Bekasi berhak mendapatkan Dana Insentif Daerah karena prestasinya dalam menyelesaikan Perda APBD Tahun 2010 secara tepat waktu yaitu tanggal 31 Desember 2009 tingkat Provinsi Jawa Barat.
2.    Kabupaten Bekasi berhak mendapatkan Uang tunai sebesar Rp. 140.000.000,- yang di belikan untuk inventaris kendaraan 1 unit mobil Toyota Avanza. atas prestasinya dalam hal Pembayaran Lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tercepat peringkat ke-2 (dua) se-Provinsi Jawa Barat.
Bidang Tenaga Kerja

1.    Piagam Pembina Tenaga Kerja Wanita Terbaik Tahun 2010 Tingkat Propinsi Jawa Barat.
2.    Piagam Pembina Tenaga Kerja Wanita Terbaik Tahun 2010 Tingkat Nasional diberikan oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
3.    Piagam Teladan I Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Bidang Ketenagakerjaan Tingkat Propinsi Jawa Barat.
Bidang Pendidikan
1.    Juara I  tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) TK Al Azhar Syifa Budi pada Lomba Sekolah Sehat Tingkat Propinsi Jawa Barat (Wilayah IV).
Bidang Lingkungan Hidup
1.    Piagam Penghargaan BEST EFFORT CITY / Kota Peduli Lingkungan ADIPURA Tahun 2010 Nomor : 003/ Kep.930-BKD/ 2010. Tanggal 28 Juni 2010 dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Propinsi Jawa Barat Tahun 2010.
Bidang Pertanian
1.    Piagam Penghargaan Presiden RI dalam hal Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) yang pencapaiannya diatas 5%.
Bidang Peternakan
1. Juara I Kontes Ternak Tingkat Provinsi Jawa Barat Kategori Sapi Potong
   Betina  Keturunan Hasil IB Keturunan PO umur 12-18 Bulan.
2. Juara I Kontes Ternak Tingkat Provinsi Jawa Barat Kategori Sapi Potong
    Jantan Keturunan Hasil IB umur 24-30 Bulan.
3. Juara Harapan III Lomba Masak Serba Olahan Tingkat Provinsi Jawa
   Barat. yang diperoleh oleh PKK Kecamatan Cikarang Timur.
4. Piagam Verifikasi UMKM Pengelolaan Hasil Perikanan Tingkat Provinsi
    Jawa Barat. yang diperoleh oleh Desa Segara Makmur. Kecamatan
    Tarumajaya.
5. Piagam POKMASWAS Berprestasi II di Lingkungan Dinas Perikanan dan
    Kelautan Provinsi Jawa Barat.






Bidang Pariwisata
1. Juara Harapan I ALIMPIADO Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2010
2. Juara Fotogenik Mojang Jajaka Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2010
Bidang Kebudayaan
1. Juara II Festival Unjuk Prestasi Seni Tradisi Se Wilayah IV Provinsi Jawa
    Barat
2. Juara I Festival Tari Kreasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2010.
Bidang Olah Raga
1.    Juara I Tingkat SMP. Liga Pendidikan Indonesia Wilayah II Tingkat Provinsi Jawa Barat
2. Juara II Tingkat SMA. Liga Pendidikan Indonesia Wilayah II Tingkat
    Provinsi Jawa Barat
3. 2 Medali Emas Gaya Dada 50 M dan 100 M dan 2 Medali Perunggu
    untuk Cabang Olah Raga Renang Tingkat Provinsi Jawa Barat
4.    1 Medali Emas. 2 Medali Perak dan 2 Medali Perunggu untuk Cabang
    Olah Raga Pencak Silat Tingkat Provinsi Jawa Barat
5. 1 Medali Emas (beregu) Cabang Olah Raga Tenis Meja Tingkat Provinsi
    Jawa Barat.
6. Terpilihnya Atlet Sepak Bola Kabupaten Bekasi pada POPWILNAS di
    Palembang Tahun 2010
7. Piagam Penghargaan Sukarelawan Olah Raga Tingkat Provinsi Jawa  
    Barat
8. 1 Medali Emas (beregu). 1 Medali Emas (perorangan) dan 1 Medali
    Perak Perorangan Cabang Olah Raga Catur Tingkat Provinsi Jawa Barat
9. 1 Medali Perak Perorangan dan 1 Medali Perunggu Cabang Olah Raga
    Golf Tingkat Provinsi Jawa Barat
10. Juara Umum Peringkat III Pekan Olah Raga Daerah Tahun 2010 Tingkat Kota dan Kabupaten Se-Jawa Barat Piala Gubernur Jawa Barat
11. Juara I Nasional Liga Divisi II PSSI (Persikasi berhasil masuk ke Divisi I PSSI)

BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
1. Piagam Penghargaan Kementerian Komunikasi dan Informatika diberikan kepada Kabupaten Bekasi sebagai Pemenang Khusus Indonesia Open Source Award (IOSA) Tahun 2010. untuk Kategori Kabupaten / Kota dengan keunggulan “Sukses Implementasi Open Source Software di Bidang Pengolahan Data”.

BIDANG ROHANI
1. Juara Peringkat 4 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi
    Jawa Barat
2. Juara I Cabang Tilawah Cacat Netra Putri Tingkat Provinsi Jawa Barat
3. Juara I Cabang Tahfidz 10 Juz Putra Tingkat Provinsi Jawa Barat
4. Juara I Cabang Tahfidz 20 Juz Putri Tingkat Provinsi Jawa Barat
5. Juara I Cabang Tahfidz 20 Juz Putri Tingkat Nasional di Bengkulu
6. Juara I Cabang Tahfidz 30 Juz Putra Tingkat Provinsi Jawa Barat
7. Juara I Cabang Tahfidz 30 Juz Putra Tingkat Nasional di Bengkulu
8. Juara I Cabang Tafsir Bahasa Indonesia Putra Tingkat Provinsi Jawa
    Barat
9. Juara I Cabang Fahmil Qur’an Putra Tingkat Provinsi Jawa Barat
10. Juara Harapan I Cabang Fahmil Qur’an Putra Tingkat Nasional di
     Bengkulu
11. Juara II Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Jawa Barat
     dimenangkan oleh TK Al-Azhar Syifa Budi – Tambun Selatan


0 Response to "Prestasi Bupati tahun 2010"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: