prestasi bupati tahun 2010
Indikator-indikator dimaksud. mengacu kepada RPJMD Kabupaten Bekasi Tahun 2007 – 2012 yang dijadikan sebagai tolok ukur pelaksanaan pembangunan daerah pada tahun anggaran 2010. yang dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1
Capaian Indikator Makro Pembangunan Daerah
Kabupaten Bekasi Tahun 2010
NO
|
VARIABEL STRATEGIS
|
Tahun 2010
| ||
Target
|
Realisasi*)
| |||
Manusia
| ||||
1
|
Indeks Pembangunan Manusia
|
74.22
|
72.63
| |
1. Indeks Kesehatan
|
73.58
|
73.63
| ||
- Angka Harapan Hidup (tahun)
|
69.15
|
69.17
| ||
2. Indeks Pendidikan
|
85.68
|
80.70
| ||
a. Angka Melek Huruf (%)
|
94.22
|
93.69
| ||
b. Rata-Rata Lama Sekolah (tahun)
|
10.29
|
8.21
| ||
3. Indeks Daya Beli
|
63.41
|
63.57
| ||
Angka Daya Beli (ribu rupiah)
|
634.37
|
635.06
| ||
Bidang Ekonomi
| ||||
2
|
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) (%)
|
6.50%
|
6.18
| |
3
|
PDRB per Kapita (harga belaku) (Rp/Kapita)
|
39.863.813
|
41.183.309.40
| |
4
|
Pendapatan Asli Daerah (ribu rupiah)
|
213.966.186.288
|
258.923.150.803
| |
Prasarana Wilayah/Layanan Dasar
| ||||
5
|
Infrastruktur
| |||
a. Jalan Kabupaten dalam kondisi mantap (km)
- Baik
- Sedang
|
746
403
369
|
709.34
384.34
325
| ||
b. Lahan Irigasi Teknis (Ha)
|
31.246
|
35.796
| ||
c. Lahan Irigasi ½ Teknis (Ha)
|
5.391
|
6.920
| ||
d. Pelayanan Air Bersih Perkotaan (SR)
|
68.274
|
2.190
| ||
e. Pelayanan Air Bersih Pedesaaan
|
8.640
|
9.140
| ||
Lingkungan Hidup
| ||||
6
|
Kualitas Lingkungan
| |||
a. Air Sungai DAS Kali Sadang dan Cikedokan (%)
| ||||
1) BOD (mg/l) Baku Mutu 6 mg/l
|
120.00
|
4 mg/l
| ||
2) COD (mg/l) Baku Mutu 50 mg/l
|
200.00
|
41 mg/l
| ||
3) PH (Baku Mutu 6-9)
|
6 ~ 9
|
6.90
| ||
b. Udara (Perkotaan Cikarang) (%)
| ||||
1) SO2 (µg/Nm3 / baku mutu 900 µg/Nm3)
|
20.00
|
19.63 ug/Nm3
| ||
2) Pb (µg/Nm3 / baku mutu 2
µg/Nm3 )
|
< 0.33
|
0.28 ug/Nm3
| ||
Bidang Sosial
| ||||
7
|
Ratio Angka Kemiskinan (%)
|
20.49
|
15.03
| |
8
|
Persentase Keluarga Pra Sejahtera (%)
|
27.00
|
32.65
| |
9
|
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
|
11.96
|
9.00
| |
Sumber data : BPS Kabupaten Bekasi 2010. No. 5. 6.7. 8 SKPD Kab. Bekasi
*) Angka sementara
| | | ||
Lingkungan Hidup
| ||||
6
|
Kualitas Lingkungan
| | | |
a. Air Sungai DAS Kali Sadang dan Cikedokan (%)
| | | ||
1) BOD (mg/l) Baku Mutu 6 mg/l
|
120.00
|
4 mg/l
| ||
2) COD (mg/l) Baku Mutu 50 mg/l
|
200.00
|
41 mg/l
| ||
3) PH (Baku Mutu 6-9)
|
6 ~ 9
|
6.90
| ||
b. Udara (Perkotaan Cikarang) (%)
| | | ||
1) SO2 (µg/Nm3 / baku mutu 900 µg/Nm3)
|
20.00
|
19.63 ug/Nm3
| ||
2) Pb (µg/Nm3 / baku mutu 2
µg/Nm3 )
|
< 0.33
|
0.28 ug/Nm3
| ||
Bidang Sosial
| ||||
7
|
Ratio Angka Kemiskinan (%)
|
20.49
|
15.03
| |
8
|
Persentase Keluarga Pra Sejahtera (%)
|
27.00
|
32.65
| |
9
|
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
|
11.96
|
9.00
| |
Sumber data : BPS Kabupaten Bekasi 2010. No. 5. 6.7. 8 SKPD Kab. Bekasi
*) Angka sementara
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Salah
satu tugas pembangunan yang terpenting adalah menterjemahkan
pertumbuhan ekonomi menjadi peningkatan pembangunan manusia. Kegiatan
pembangunan harus berpusat pada manusia. yang menempatkan manusia
sebagai tujuan akhir dari pembangunan. dan bukan sebagai alat dalam
pembangunan. Keberhasilan pembangunan dengan model ‘pertumbuhan ekonomi’
lebih menekankan pada peningkatan PDRB daripada memperbaiki kualitas hidup manusia. Dalam konsep Welfare state.
tujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang
memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur panjang. sehat dan
menjalani kehidupan yang produktif.
Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator yang menunjukkan
pencapaian pembangunan sumber daya manusia dengan memperhatikan
rata-rata Indeks Kesehatan. Indeks Pendidikan dan Indeks Daya Beli. IPM
Kabupaten Bekasi bila dibandingkan dengan Kabupaten Lain di Jawa Barat
relatif masih lebih baik. pada tahun 2009 IPM Kabupaten Bekasi berada
pada rangking 11 dari 26 Kabupaten di Jawa Barat. dimana IPM Kabupaten
Bekasi masih berada di atas Kabupaten Sumedang dan Kabupaten
Tasikmalaya. Sedangkan untuk tahun 2010 peringkat IPM di Jawa Barat
masih menunggu penghitungan secara Nasional.
Sedangkan
Capaian IPM Kabupaten Bekasi untuk tahun 2010 masih dalam angka
sementara sebesar 72.63. Capaian IPM sebesar itu belum mencapai target
yang ditetapkan yaitu sebesar 74.22. Namun demikian selama setahun
terakhir capaian IPM Kabupaten Bekasi mengalami kemajuan dalam program
pencapaian pembangunan manusianya. Kondisi ini terlihat dari IPM yang
meningkat dari 72.47 tahun 2009. menjadi 72.63 pada tahun 2010 atau
dengan kata lain terjadi kenaikan kenaikan pencapaian pembangunan
manusia sebesar 0.16 poin.
Kenaikan
angka IPM ini terutama didukung oleh meningkatnya realisasi pencapaian
angka Indeks Kesehatan (harapan hidup) dari 73.45 pada
tahun 2009 menjadi 73.63 pada tahun 2010 serta indeks daya beli dari
63.26 pada tahun 2009 menjadi 63.57 pada tahun 2010. Sementara itu
indeks pendidikan tidak mengalami perubahan yang signifikan dari tahun
sebelumnya. Hal ini dikarenakan kurangnya dorongan dan motivasi
masyarakat dalam upaya meningkatkan rata-rata lama sekolah menuju wajar 9
tahun.
Angka
Melek Huruf (AMH) merupakan komponen IPM di bidang pendidikan yang
menggambarkan proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca
dan menulis. Rencana Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk memberantas buta
huruf belum mencapai target. Dimana tahun target 2010 diharapkan
mencapai 94.22 persen sedangkan realisasinya mencapai
93.69 persen. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
minat untuk membaca. Demikian juga untuk Angka Rata-Rata Lama Sekolah
pada tahun 2010 sebesar 8.21 tahun dimana angka ini belum mencapai
target sebesar 10.29 tahun.
Untuk
meningkatkan IPM terutama pada sektor pendidikan di masa yang akan
datang. kita memerlukan adanya perhatian khusus untuk meningkatkan
upaya-upaya yang dapat mendorong masyarakat untuk menyadari akan
pentingnya pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. sehingga
kegiatan tahun 2012 di optimalkan untuk meningkatkan pencapaian dengan
cara mengarahkan Program pembangunan Tahun ini ke arah upaya untuk
mensukseskan Program Wajib Belajar 9 Tahun. sedangkan untuk sektor
pendidikan Non Formal diperlukan adanya perluasan akses meliputi
perluasan kegiatan kejar Paket A. B. C dan KF (Keaksaraan Fungsional).
Selain
didukung oleh peningkatan indeks pendidikan. peningkatan IPM ini
ditandai oleh terjadinya peningkatan nilai komponen lain dari IPM.
Komponen yang menjadi dasar perhitungan IPM seperti harapan hidup. dan
pengeluaran riil perkapita semuanya relatif terus membaik.
Angka
Harapan Hidup merupakan komponen IPM di bidang kesehatan yang
menggambarkan rata-rata lamanya hidup dari seorang bayi (0 tahun) sampai
mencapai umur tertentu. Pencapaian Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten
Bekasi memperlihatkan adanya peningkatan. Realisasi AHH pada tahun 2010
sebesar 69.17 tahun telah mencapai target yang telah ditetapkan sebesar
69.15 tahun atau meningkat 0.1 poin bila dibandingkan dengan capaian AHH
tahun 2009 sebesar 69.07. Indikator AHH ini sangat dipengaruhi oleh
tingkat kematian bayi dan anak. karena kematian pada saat itu berarti
hilangnya peluang untuk hidup yang lebih panjang. Makin rendah angka
kematian bayi. makin tinggi rata-rata angka harapan hidup. Sebaliknya.
makin tinggi tingkat kematian bayi. makin rendah angka harapan hidup.
Salah
satu indikator tercapainya target Angka Harapan Hidup disebabkan karena
berhasil ditekannya angka kematian bayi dan anak serta meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat. Pada tahun 2009 angka
kematian bayi yaitu 75 dan pada tahun 2009 terjadi penurunan menjadi 7.
Sedangkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat lainnya dapat dilihat
dari:
a. Menurunnya jumlah Ibu Hamil Resiko Tinggi (Bumil Resti) dari 2.624 orang pada tahun 2009 menjadi 1.079 orang pada tahun 2010.
b. Meningkatnya
jumlah dan kualitas pelayanan puskesmas. Antara lain meningkatnya
jumlah sarana pelayanan kesehatan dasar, yang ditandai dengan
tersedianya sarana puskesmas sebanyak 39 buah dan 3 buah UPTD Pelayanan
kesehatan. Dari 39 puskesmas tersebut sudah 8 puskesmas yang bisa
melayani rawat inap dan 6 puskesmas yang mampu melayani Pelayanan
Obstestri Neonatal Emergency Dasar (PONED). Selain itu pelayanan
kesehatan dasar turut didukung oleh tersedianya 47 Puskesmas Pembantu
(Pustu) yang tersebar di seluruh kecamatan.
c. Bertambahnya sarana kesehatan posyandu dari 2.046 posyandu tahun 2010 menjadi 2.100 posyandu.
Daya
Beli merupakan salah satu komponen IPM yang diukur dengan pengeluaran
perkapita per bulan yang didasarkan pada paritas daya beli. Pada tahun
2010 ditargetkan sebesar Rp. 634.37,-. sedangkan realisasi mencapai
Rp.635.060,-. Hal ini menunjukkan indeks daya beli dapat melebihi target
yang ditetapkan. dan apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2009
sebesar Rp.633.740,-. Sebagai salah satu komponen dalam indikator IPM.
daya beli merupakan indikator yang paling sensitif terhadap perubahan
yang terjadi. Setiap perubahan kebijakan makro ekonomi nasional ternyata
berdampak sangat serius terhadap ketatnya perkembangan daya beli
masyarakat. Kondisi eksternal seperti kebijakan fiskal.
moneter dan kenaikan harga BBM serta inflasi (naik-turunnya harga barang
& jasa) merupakan faktor yang sangat mempengaruhi terhadap naik
turunnya daya beli masyarakat. Oleh sebab itu perlu
ditingkatkan kinerja pembangunan guna meningkatkan produktivitas dan
nilai tambah sektor perekonomian. terutama yang berbasis ekonomi
kerakyatan.
2. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE) tahun 2010 ditargetkan sebesar 6.50 %
realisasinya mencapai 6.18 %. Bila dibandingkan tahun 2009 realisasi LPE
hanya mencapai 5.04 %. sebagai daerah industri dampak dari krisis
global yang melanda dunia telah mempengaruhi ekonomi nasional dan juga
memberikan dampak pada kondisi kinerja ekonomi Kabupaten Bekasi pada
tahun 2009. membaiknya kondisi ekonomi nasional ditahun 2010 mengerakan
kembali pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi sehingga menjadikan LPE
Kabupaten Bekasi sebesar 6.18 %. walaupun belum mencapai target yang
ditetapkan. namun bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2009. LPE
tahun ini mengalami kenaikan sebesar 0.14 %.
3. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita.
Produk
Domestik Regional Bruto Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB
Perkapita ADHB). menggambarkan nilai produksi barang dan jasa dari
kegiatan ekonomi di suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun. Pada tahun 2010 PDRB perkapita Kabupaten Bekasi
ditargetkan sebesar Rp.39.863.813,-. realisasinya mencapai Rp.
41.183.309.40,- sedangkan tahun 2009 realisasinya sebesar Rp.
39.129.204.30,-. Kondisi tersebut memberikan gambaran bahwa capaian PDRB
per kapita ADHB Kabupaten Bekasi pada tahun 2009 telah melampaui target
yang ditetapkan. dan dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 terdapat
peningkatan sebesar Rp.2.054.105.10,-. Dimana sektor industri yang lebih mendominasi kenaikan PDRB ini.
4. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan
Asli Daerah (PAD). menggambarkan kemampuan keuangan daerah dalam
penyelenggaraan otonomi daerah yang diperoleh dari hasil pajak daerah.
retribusi daerah. laba usaha daerah dan lain-lain PAD yang sah. Pada
tahun 2010 sesuai target indikator makro pembangunan. PAD ditetapkan
sebesar Rp. 213.966.186.288,- dan realisasinya melebihi dari target yang
telah ditetapkan yaitu sebesar Rp. 258.923.150.803,- atau terdapat over target sebesar
121.01 %. Hal ini memberikan gambaran bahwa kinerja pengelolaan PAD
setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan dari target yang
ditetapkan dalam RPJMD.
5. Infrastruktur
Infrastruktur. antara lain menggambarkan panjang
jalan (aspal/rigid) Kabupaten yang dikelola setiap tahunnya. Pada tahun
2010 jalan Kabupaten Bekasi dalam kondisi mantap ditargetkan sepanjang
772 km yang meliputi jalan kondisi baik 403 km dan kondisi sedang 369
km. Realisasinya mencapai 709,34 km meliputi Jalan Kondisi Baik 384,34
km dan Kondisi Sedang 325 km, walaupun dari segi volume panjang belum
mencapai target dikarenakan pada ruas-ruas jalan tertentu terjadi
perubahan perencanaan yang semula direncanakan konstruksi konvensional
menjadi konstruksi beton / rigid sehingga berdampak pada pengurangan
panjang jalan dan adanya kegiatan yang tidak terealisasikan karena waktu
pelaksanaan yang tidak mencukupi, terutama Kegiatan-kegiatan yang masuk
ke dalam APBD Perubahan. Dari beberapa kegiatan pembangunan yang belum
terealisasi 100%. pelaksanaannya akan dilanjutkan pada tahun 2011. Lahan irigasi
dibedakan antara irigasi teknis dan setengah teknis. target yang
ditetapkan pada tahun 2010 yaitu irigasi teknis seluas 31.246 Ha dan
realisasinya seluas 35.796 Ha. sedangkan untuk irigasi
setengah teknis target seluas 5.391 Ha terealisasi seluas 6.920 Ha. Data
tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan luas lahan sawah yang
terairi secara irigasi teknis dan setengah teknis. berarti adanya
peningkatan pemeliharaan saluran irigasi. Sedangkan jika dibandingkan
dengan capaian tahun 2009 yaitu 35.727 Ha untuk irigasi teknis dan 7.035
Ha untuk irigasi setengah teknis. penurunan irigasi setengah teknis
karena berubahnya fungsi saluran irigasi setengah teknis menjadi
irigasi teknis. Indikator makro untuk pelayanan air bersih sejak tahun
2007 dijadikan sebagai acuan dalam konsep perencanaan. sejalan dengan
kebijakan RPJM pusat. Tahun 2010 untuk pelayanan air bersih perkotaan
ditargetkan 682,74 SR (Sambungan Rumah) realisasi 2.190 SR. sedangkan untuk pelayanan air bersih Perdesaan target 8.640 KK (Kepala Keluarga) realisasi
9.140 KK. Capaian yang diperoleh tahun 2010 melebihi target yang
ditetapkan. Hal ini dapat dicapai karena beberapa hal seperti
kecenderungan kebutuhan air bersih masyarakat terus meningkat. kondisi
hidrogeologi Kabupaten Bekasi kurang bagus sehingga pemenuhan kebutuhan
air bersih diupayakan melalui PDAM serta adanya dukungan anggaran baik
dari iternal PDAM. APBD Kabupaten maupun APBD Provinsi juga dari
pinjaman ADB .
6. Kualitas Lingkungan Hidup
Kualitas
Lingkungan Hidup. menggambarkan kualitas air sungai dan udara terhadap
baku mutu. Pengujian kualitas air sungai melalui pengukuran kualitas
BOD. BOD secara tidak langsung menunjukan jumlah zat organik yang
ditumpahkan ke badan air. semakin tinggi nilai BOD berarti kualitas air
semakin rendah. Pada tahun 2010 pengukuran BOD di DAS kali Sadang dan
Cikedokan ditargetkan 135 mg/l realisasinya 4 mg/l pada DAS Cikedokan
dan 3 mg/l pada DAS sedang. dari hasil pengukuran. dapat dinilai BOD
masih memenuhi Baku Mutu Lingkungan sesuai dengan aturan Peraturan
Pemerintah no 28 Tahun 2001 tentang pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air. Tetapi dalam hal pengawasan dan
pengendalian terhadap pembuangan air limbah dari Instalasi Pengelolaan
Air Limbah (IPAL) industri baik yang berlokasi di zona atau kawasan
industri tetap dilakukan. selain itu limbah cair yang berasal dari
kegiatan domestik dan kegiatan lainya harus menjadi perhatian karena
dapat memberikan kontribusi terhadap penurunan kualitas air sungai.
Pengujian dilakukan melalui pengukuran COD. dimana COD menunjukan jumlah
bahan kimia secara total yang masuk kebadan air. Semakin tinggi nilai COD maka kualitas air semakin rendah.
Tahun
2010 di DAS yang sama ditagetkan 240 mg/l realisasinya 41 mg/l. nilai
COD pada kedua sungai tersebut masih jauh dari baku mutu yang ditetapkan
sebesar 50 mg/l. namun demikian dalam hal pengawasan dan pengendalian.
terhadap pembuatan air dari IPAL di zona dan kawasan industri harus
tetap ditingkatkan. Air Limbah domestik juga harus menjadi perhatian
karena selama ini hal tersebut masih diabaikan padahal tidak sedikit
sumbangan pencemaran/polusi air dari limbah domestik. Sedangkan
parameter pH pada tahun 2010 di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang sama
ditargetkan pH=6-9 realisasinya pada kedua sungai tersebut
sebesar 7.16 dan 6.9 jadi masih dalam keadaan baik.Kualitas Udara di
Perkotaan Cikarang melalui pengukuran SO2 tahun 2010 ditargetkan < 30
ug/Nm3 realisasinya =19.63 ug/Nm3 (baku mutu 2 ug/Nm3)
(Baku mutu 900 ug/Nm3. Pb ditargetkan <0.33 ug/Nm3 realisasinya <
0.28 ug/Nm3 (Baku mutu 2 ug/Nm3) dari nilai tersebut menunju8kan bahwa
kualitas udara perkotaan masih dalam kondisi baik.
7. Rasio Angka Kemiskinan
Hasil
pendataan keluarga miskin yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) Kabupaten Bekasi tahun 2010 menunjukkan realisasi angka kemiskinan
mencapai 15.03 % yaitu jumlah penduduk miskin sebanyak 174.953 jiwa
dari total penduduk sebesar 2.629.551 jiwa. Angka Kemisikinan Dari Dinas Sosial ??
Diharapkan rasio angka kemiskinan di Kabupaten Bekasi dari tahun
ketahun dapat mengalami penurunan. dengan program yang mengarah pada
penyediaan lapangan pekerjaan. pemberdayaan masyarakat melalui program
ekonomi kerakyatan. dan peningkatan nilai tambah (value added)
pada produk yang dihasilkan. Selain itu diperlukan ketersediaan
prasarana dan sarana fisik yang memadai sehingga dapat mendorong
peningkatan daya beli masyarakat yang pada akhirnya dapat mengurangi
tingkat kemiskinan.
8. Rasio Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I
Keluarga
Pra Sejahtera. merupakan keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya secara minimal. sedangkan Keluarga Sejahtera I adalah
keluarga yang sudah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal.
tetapi belum memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya. Pada tahun 2010
persentase keluarga Pra Sejahtera ditargetkan sebesar 29 %. realisasinya
menunjukkan peningkatan Keluarga Pra Sejahtera 32.65%.
Secara
persentase bila dibandingkan dengan hasil pendataan tahun 2009 untuk
Keluarga Pra Sejahtera terjadi peningkatan 1.05% dari 31.60% menjadi
32.65% pada tahun 2010. Sedangkan untuk Keluarga Sejahtera I dari Tahun
2009 sebanyak 19.71% meningkat menjadi 21.91% pada Tahun 2010 atau
sebesar 2.20%.
Kondisi
tersebut memberikan gambaran bahwa capaian kinerja pembangunan daerah
dalam rangka pengentasan keluarga pra sejahtera belum mencapai hasil
yang diharapkan. Namun upaya untuk menurunkan jumlah keluarga pra
sejahtera ini harus terus dilakukan dengan jalan memutus “lingkaran
kemiskinan” dimana keluarga miskin melahirkan generasi yang miskin pula.
Pemutusan “lingkaran kemiskinan” ini dilakukan melalui peningkatan
aspek pendidikan. kesehatan dan pemberdayaan masyarakat miskin. sehingga
melahirkan generasi yang lebih berdaya guna.
I. Jumlah Keluarga Pra sejahtera Tahun 2010 = 224.275 KK (32.65%). terdiri dari :
1. Alasan Ekonomi = 183.013 KK
2. Bukan Alasan Ekonomi = 41.262 KK
II. Jumlah Keluarga Sejahtera Tahap I (KS I) = 150.482 KK (21.91%). terdiri dari :
1. Alasan Ekonomi = 97.728 KK
2. Bukan Alasan Ekonomi = 52.754 KK
9. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT). menggambarkan proporsi jumlah penduduk yang
mencari pekerjaan secara aktif terhadap jumlah angkatan kerja. Pada
tahun 2010. target yang ditetapkan sebesar 11.96 %. realisasinya mencapai target yang ditetapkan sebesar 9 %. dari jumlah angkatan kerja sebanyak 1.790.245 tenaga
kerja. dengan jumlah angka pengangguran sebanyak 39.125 orang. Apabila
dibandingkan realisasi tahun 2009 sebesar 13.29% mengalami penurunan
4.29 poin. Kondisi tersebut memberikan gambaran bahwa pada tahun 2010
terjadi penurunan angka pengangguran dan telah mencapai dari target yang
ditetapkan pada tahun 2010. Namun demikian. tingkat pengangguran
terbuka di Kabupaten Bekasi cukup tinggi. Hal ini antara lain
dikarenakan terjadinya ketidakseimbangan antara angkatan kerja dan
ketersediaan lapangan kerja. Faktor urbanisasi ke Kabupaten Bekasi juga
menjadi salah satu sebab tingginya angka pengangguran. Oleh karena itu.
pada tahun-tahun berikutnya masalah pengangguran harus tetap menjadi
perhatian yang serius.
Di
samping capaian indikator makro. pada tahun 2010 capaian keberhasilan
pada beberapa bidang berupa prestasi baik tingkat nasional maupun
provinsi berhasil diraih. yaitu sebagai berikut :
PRESTASI - PRESTASI
Di
samping capaian indikator makro. pada tahun 2010 capaian keberhasilan
pada beberapa bidang berupa prestasi baik tingkat nasional maupun
provinsi berhasil diraih. yaitu sebagai berikut :
BIDANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH :
1. Kabupaten
Bekasi berhak mendapatkan Dana Insentif Daerah karena prestasinya dalam
menyelesaikan Perda APBD Tahun 2010 secara tepat waktu yaitu tanggal 31
Desember 2009 tingkat Provinsi Jawa Barat.
2. Kabupaten
Bekasi berhak mendapatkan Uang tunai sebesar Rp. 140.000.000,- yang di
belikan untuk inventaris kendaraan 1 unit mobil Toyota Avanza. atas
prestasinya dalam hal Pembayaran Lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
tercepat peringkat ke-2 (dua) se-Provinsi Jawa Barat.
Bidang Tenaga Kerja
1. Piagam Pembina Tenaga Kerja Wanita Terbaik Tahun 2010 Tingkat Propinsi Jawa Barat.
2. Piagam
Pembina Tenaga Kerja Wanita Terbaik Tahun 2010 Tingkat Nasional
diberikan oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
3. Piagam Teladan I Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Bidang Ketenagakerjaan Tingkat Propinsi Jawa Barat.
Bidang Pendidikan
1. Juara I tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) TK Al Azhar Syifa Budi pada Lomba Sekolah Sehat Tingkat Propinsi Jawa Barat (Wilayah IV).
Bidang Lingkungan Hidup
1. Piagam
Penghargaan BEST EFFORT CITY / Kota Peduli Lingkungan ADIPURA Tahun
2010 Nomor : 003/ Kep.930-BKD/ 2010. Tanggal 28 Juni 2010 dalam rangka
memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Propinsi Jawa Barat
Tahun 2010.
Bidang Pertanian
1. Piagam Penghargaan Presiden RI dalam hal Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) yang pencapaiannya diatas 5%.
Bidang Peternakan
1. Juara I Kontes Ternak Tingkat Provinsi Jawa Barat Kategori Sapi Potong
Betina Keturunan Hasil IB Keturunan PO umur 12-18 Bulan.
2. Juara I Kontes Ternak Tingkat Provinsi Jawa Barat Kategori Sapi Potong
Jantan Keturunan Hasil IB umur 24-30 Bulan.
3. Juara Harapan III Lomba Masak Serba Olahan Tingkat Provinsi Jawa
Barat. yang diperoleh oleh PKK Kecamatan Cikarang Timur.
4. Piagam Verifikasi UMKM Pengelolaan Hasil Perikanan Tingkat Provinsi
Jawa Barat. yang diperoleh oleh Desa Segara Makmur. Kecamatan
Tarumajaya.
5. Piagam POKMASWAS Berprestasi II di Lingkungan Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Jawa Barat.
Bidang Pariwisata
1. Juara Harapan I ALIMPIADO Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2010
2. Juara Fotogenik Mojang Jajaka Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2010
Bidang Kebudayaan
1. Juara II Festival Unjuk Prestasi Seni Tradisi Se Wilayah IV Provinsi Jawa
Barat
2. Juara I Festival Tari Kreasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2010.
Bidang Olah Raga
1. Juara I Tingkat SMP. Liga Pendidikan Indonesia Wilayah II Tingkat Provinsi Jawa Barat
2. Juara II Tingkat SMA. Liga Pendidikan Indonesia Wilayah II Tingkat
Provinsi Jawa Barat
3. 2 Medali Emas Gaya Dada 50 M dan 100 M dan 2 Medali Perunggu
untuk Cabang Olah Raga Renang Tingkat Provinsi Jawa Barat
4. 1 Medali Emas. 2 Medali Perak dan 2 Medali Perunggu untuk Cabang
Olah Raga Pencak Silat Tingkat Provinsi Jawa Barat
5. 1 Medali Emas (beregu) Cabang Olah Raga Tenis Meja Tingkat Provinsi
Jawa Barat.
6. Terpilihnya Atlet Sepak Bola Kabupaten Bekasi pada POPWILNAS di
Palembang Tahun 2010
7. Piagam Penghargaan Sukarelawan Olah Raga Tingkat Provinsi Jawa
Barat
8. 1 Medali Emas (beregu). 1 Medali Emas (perorangan) dan 1 Medali
8. 1 Medali Emas (beregu). 1 Medali Emas (perorangan) dan 1 Medali
Perak Perorangan Cabang Olah Raga Catur Tingkat Provinsi Jawa Barat
9. 1 Medali Perak Perorangan dan 1 Medali Perunggu Cabang Olah Raga
Golf Tingkat Provinsi Jawa Barat
10. Juara Umum Peringkat III Pekan Olah Raga Daerah Tahun 2010 Tingkat Kota dan Kabupaten Se-Jawa Barat Piala Gubernur Jawa Barat
11. Juara I Nasional Liga Divisi II PSSI (Persikasi berhasil masuk ke Divisi I PSSI)
BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
1.
Piagam Penghargaan Kementerian Komunikasi dan Informatika diberikan
kepada Kabupaten Bekasi sebagai Pemenang Khusus Indonesia Open Source
Award (IOSA) Tahun 2010. untuk Kategori Kabupaten / Kota dengan
keunggulan “Sukses Implementasi Open Source Software di Bidang Pengolahan Data”.
BIDANG ROHANI
1. Juara Peringkat 4 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi
Jawa Barat
2. Juara I Cabang Tilawah Cacat Netra Putri Tingkat Provinsi Jawa Barat
3. Juara I Cabang Tahfidz 10 Juz Putra Tingkat Provinsi Jawa Barat
4. Juara I Cabang Tahfidz 20 Juz Putri Tingkat Provinsi Jawa Barat
5. Juara I Cabang Tahfidz 20 Juz Putri Tingkat Nasional di Bengkulu
6. Juara I Cabang Tahfidz 30 Juz Putra Tingkat Provinsi Jawa Barat
7. Juara I Cabang Tahfidz 30 Juz Putra Tingkat Nasional di Bengkulu
8. Juara I Cabang Tafsir Bahasa Indonesia Putra Tingkat Provinsi Jawa
Barat
9. Juara I Cabang Fahmil Qur’an Putra Tingkat Provinsi Jawa Barat
10. Juara Harapan I Cabang Fahmil Qur’an Putra Tingkat Nasional di
Bengkulu
11. Juara II Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Jawa Barat
dimenangkan oleh TK Al-Azhar Syifa Budi – Tambun Selatan
0 Response to "Prestasi Bupati tahun 2010"
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan Anda: