Pagi Ini Adalah Puncaknya

Setelah PKS menyatakan dukungan resminya ke pasangan menantu presiden pada pilkada Sumatra Utara, berbagai japri menyerbu WA gw. Dan semua gw tanggapi dengan santai. Sampai pada jawaban, "ooh, iyaa. Itu gw yang nyuruh." 😂 gw males nanggepin banyak-banyak. Capee. Mending dibaca.

Untuk hal beginian, gw pake prinsip, yang suka gak bakal minta penjelasan dan pembuktian. Yang benci juga gak butuh. Mau kiwir-kiwir kayak apa gw jelasin, tetep aja bakal buled. Lah yang bertahun-tahun dibantu, suruh milih doang aja kalah ama yang ngasih 50rb. Dan untuk itu, gw gak bakal ikutin sifat modelan gitu, walau hati pingin begitu!!! 
Dan nyatanya pertanyaan bahkan narasi kebencian bertebaran di timeline gw. Gw masih santai. Balik ke narasi andalan gw, "Gusti Allah mboten sare. Pelaku dosa sekecil apapun, bakal dapat balasannya."

"Ya pemimpin PKS elu juga dapet dosa, Mak. " 

Gw bakal jawab, "Lha dosa-dosa dia 😂, ilok mereka yg bikin salah, gw yg nanggung dosanya? " 

Dan elu yang ngata-ngatain mereka, emang dapet pahala gituh? 

Lambe! 
Gw yakin, bertahun sebelum pileg dan pilkada, airmata mereka udah lebih dulu jatuh, membasah diatas sajadah mereka. Berhari-bermalam mereka running dalam majelis-majelis rapat tanpa henti. Kunjung sana-kunjung sini tanpa jeda. Berembug, bermujahadah. Rapat, mujahadah lagi. Menunggu, menimbang, berfikir lalu memutuskan. Itu diluar bidikan kamera dan aplot sosial media. Sunyi, senyap, tapi segenap tenaga dan jiwa tumpah. Perang dalam diri, ada tanggung jawab besar nasib dan risalah ummat dan bangsa ini yang mereka pikul. Bertarung dengan mereka yang seolah berada dijalan yang sama, tapi tujuan yang beda. 

Kenapa gw bilang ini adalah puncaknya buat gw? Just because seorang ustadz yang selama ini jadi panutan gw, udah menyenggol PKS dalam satu materi taujihnya. Sakit hatikah gw? In syaa Allah kagak. Cuma senyum dalam kegetiran dan kepahitan. Begitulah pandangan mereka kepada "kita". Begitulah, tapi tak apa. Toh beliau pernah berkata, 

" Kurang-kurangilah membuktikan apapun kepada manusia. Kecil dihina, banyak dicurigai, salah dicaci, benar sekalipun bakal di ghibahi. " 

See? 

Mereka yang menyatakan tak akan memilih PKS, benci pada PKS, merasa diprank ama PKS, baiknya kita bertanya? 

Sudahkah mereka berjuang bersama PKS? Berkorban untuk PKS? 

Kita pernah berdiri bersama Anies Baswedan. Bahkan jauh sebelum itu, kita pernah bersama berdiri bersama Prabowo dan Sandiaga Uno tahun 2019 lalu. Kurang apa PKS habis-habisan mendukung mereka. 

Lalu, Prabowo-Sandi masuk kabinet Jokowi, apa PKS menghujat? Apakah netizen bersuara membela PKS? 
Saat Sandiaga meninggalkan kursi wagub DKI setelah momen pilkada DKI yang Fahira Idris bilang sebagai momen pilkada DKI paling brutal dan berdarah-darah, lalu kursi wagub yang mestinya jelas menjadi hak PKS ditikung pihak lain, apakah kalian bersuara membela PKS? 

Sekarang, Anies yang jelas-jelas menolak dukungan PKS dengan menolak dipinang dan dipasangkan oleh wakil dari PKS, masih PKS yang salah..? 
Ahh logika, dimanakah kau berada? 

Kalau ada yang menanyakan komitmen PKS sebagai partai dawah, mari tanyakan juga kenapa walisongo yang berdawah puluhan tahun lalu menjadikan pertunjukan wayang sebagai wasilah dawah mereka? 

Dan jawaban gw ada di sini, di video ini. Penggalan 1 menit kisah 1 tahun perjalanan seorang Jalal Abdul Nasir, seorang lelaki tangguh asal Tangerang Selatan yang mendapatkan mandat sebagai CAD no 7 dapil 7 Purwakarta, Karawang dan Kabupaten Bekasi. 

Mobil Fortuner ini beliau beli diawal tahun 2023, khusus untuk perjalanan beliau dalam rangka pencalegan. Sehari bisa 2-3 titik sosialisasi. Dan Sabtu-Ahad bisa mencapai belasan titik. Setiap titik sosialisasi itu uang! Uang untuk jamuan makanan-minuman, uang pemberdayaan masyarakat : kain kafan, pembuatan jalan, renovasi rumah ibadah, pembangunan sarana umum, lapangan olahraga, lomba 17-an, lomba tahun baru hijriyah, lomba aneka cabang olahraga, dan sebagainya. Belum lagi ribuan busana muslim yang beliau bagikan gratis kepada semua relawan dan pendukung, aneka doorprice, mesin jahit gratis untuk rumah pemberdayaan perempuan, dan lain-lain, padahal operasional beliau sendiri gak sedikit jumlahnya. Bensin, tol, parkir dan polisi ceban disetiap tikungan. Gw jadi saksi perjuangan beliau, padahal beliau tau pasti, beliau BELOM TENTU AKAN JADI alias TERPILIH jadi anggota dewan. Mengingat itu bukan wilayah jajahan beliau. 

Gw pernah nanya karena saking gemasnya karena gw anggap beliau gak perhitungan hambur-hamburin duit padahal secara hitung-hitungan suara beliau kecil kemungkinan tembus ke Senayan, 

" Jadikan semua itu sebagai amal sholeh, Mak. Amal jariyah saya, amal jariyah keluarga saya, amal jariyah PKS. Sakit kalo semua gak Lillah... "
Dan orang yang bilang itu bukan konten dawah, bahlul gw rasa. 
Jihad siyasi, emang bukan amal sholeh biasa. Itu amal sholeh luar biasa. Pejuang jumat berkah, gerakan sedekah beras, sedekah sayur, sedekah bensin, pendamping pasien, walaupun susah, tapi masih jauh lebih mudah daripada jihad politik/siyasi. Walaupun jauh dari sanjung puja, tapi jauh dari caci maki manusia. Tentu kita ingat betapa syahidnya Ismail Haniye, bahkan syahidnya ulama Ramadhan Al Buthi masih menyisakan kalimat hamdallah dan takbir bagi mereka yang membencinya? *subhanallah.

So, inilah sikap gw. Gw so far masih berada dibarisan ini. Ujian kebencian gak cuma dari netizen, relawan, suami, bahkan dari masyarakat yang gw bantu! Yang terang-terangan memilih yang lain, tapi bantuan dari gw masih ditadangin. 😂😂😂. 

Gw taat dengan syarat, dengan berbekal kalimat, 

" Biarlah orang-orang, siapapun dan apapun jabatannya, hendak merusak partai ini dari dalam ataupun dari luar, asalkan yang merusak itu BUKAN gw. " 

Akhirul kalam : ape lo, ape loo... 

NB : ban mobil fortuner ini robek 30cm, akibat terperosok tanah dan pecahan ubin merobeknya di titik ke 4 sosialisasi di cikarang timur. Kita masih lanjut perjalanan sampai karawang dan purwakarta sebanyak 4 titik lagi, dan 2 titik di Bekasi pada malam hari dengan ban cadangan yang tak sesuai spesifikasi fortuner. Karena ban cadangan fortuner udah robek juga 2 hari sebelumnya di lokasi lain

Oleh: Maks Sri Suharni

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02YZ1T6B3MLYV4uLHytbjQbbhA4CGJnxk296ZcTsRU9FCtKyT2G6b9Q5FTTmnBtpGMl&id=100000656096590

0 Response to "Pagi Ini Adalah Puncaknya"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: