“Saya serukan kepada diri saya sendiri dan seluruh kader, ustadz Ma’mur bisa menjadi teladan dalam hal keikhlasan, kerja keras, tidak ambisi,terlepas dari konflik, beliau adalah seorang yang tampil menyongsong kerja dan bersembunyi untuk menghindari pujian, karena Allah tidak akan salah memberikan pahala kepada alamat yang salah," ujar Muhammad Nuh seperti yang diterima humas PKS Cibitung, Senin (6/4) malam.
Sebelumnya, Muhammad Nuh yang juga sebagai koleganya mengatakan kecemburuannya terhadap kesiapan Ma'mur Hasanuddin saat menyongsong kematiannya.
"Penyakit yang dideritanya saya tafsirkan sebagai pencuci dosa-dosa. Beliau sebagai manusia biasa, setengah jam sebelum wafatnya beliau berujar ke istrinya ‘saya sudah siap’. Kematian yg indah karena belum tentu saya mengukir seindah itu, lihatlah wajahnya yg teduh siapa pun iri ingin menjemput kematian dengan husnul khotimah," lanjut Nuh.
Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi itu juga mengatakan bahwa komunikasi dengan Ma’mur Hasanuddin sejak kuliah di Saudi, dirinya lebih memposisikan sebagai orang yang menolong dan melayani. Kenangan khusus yang dirasakan olehnya, Almarhum adalah seorang qiyadah, pemimpin, ustadz, murobbi. Wajahnya penuh senyum dan sangat sering turba, komunikasi dengan beliau lebih terasa pertemanan, keakraban dan renyah ketimbang memposisikan sebagai atasan.
“Beliau juga seorang pemimpin yang rajin turba (turun kebawah) menemui kader,” ujar Muhammad Nuh.
Sumber: SB/ Humas PKS Cibitung
0 Response to "Ketua PKS Kabupaten Bekasi Serukan Kader Teladani Sosok Ma’mur Hasanuddin"
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan Anda: