Ceramah Ust Anis Matta
Disampaikan dalam Seminar Perburuhan International KSPI ( Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia)
Hotel Kartika Chandra 13 Februari 2014
Di PKS bidang buruh adalah salah satu bidang yg paling agresif, yg paling bekerja, paling banyak aktivitasnya dan paling banyak usulannya yg menjadi kebijakan partai. Yg kita sampaikan di parlemen khususnya.
Karena itu dalam kesempatan ini ada baiknya kita mencoba mengelaborsi bersama perpspektif kami di PKS tentang jalan kita menuju kesejahteraan
Kita perlu meletakan semua usaha ini terlebih dahulu, melalui satu pertanyaan mendasar yg sangat fundamental
Sebagai bangsa kita ini sudah sampai dimana dalam perjalanan kita ?
Kita perlu menjawab pertanyaan ini karena dengan meletakan satu jawaban makro atas pertanyaan ini Kita bisa melihat bagaimana pergerakan buruh nanti kita letakkan dalam kerangka makro.
Saya mencoba mempelajari sejarah indonesia dan membaginya dalam 3 gelombang sejarah.
Saya pernah menulis ide ini di jakarta post satu kali tentang "welcoming the third the Indonesian history",
Kemudian saya tulis juga di kompas tentang politik dan sejarah. Dan terakhir saya tulis di sindo, tentang "masyarakat baru indonesia dan insya Allah akan ada artikel yg keempat tentang pemukim demokrasi atau natif demokrasi
kemungkinan besar di sindo.
Dan insya Allah buku ini akan terbit awal maret 2014 nanti.
Saya membagi sejarah indonesia dengan 3 gelombang :
Pertama gelombang menjadi indonesia.
Kedua Gelombang menjadi negara bangsa modern.
ketiga saya belum punya nama. Karena yg ketiga ini baru akan kita masuki.
Gelombang pertama ini saya sebut gelombang menjadi Indonesia, Karena indonesia ini memang barang baru yg tadinya tidak ada, diadakan.
Disebabkan karena kita sebagai sebuah komunitas yang menghidupi kawasan ini menghadapi satu tantangan yg sangat besar yaitu tantangan imperialisme.
Karena itu terjadi suatu perubahan yg sangat fundamental dalam struktur sosial dan struktur politik kita sebagai masyarakat. Disebabkan oleh tantangan itu tadi .
Indonesia tadinya struktir basis sosialnya adalah suku dan basis struktur politik adalah kerajaan.
kerajaaan yg kecil kecil dan sukunya kecil yg mendiami nusantara.
Nama Indonesia baru dipake pada pertengahan abad 19.
Ketika imperialisme eropa datang dari waktu ke waktu kita mulai sadar bahwa ternyata kita tidak dapat menghadipi imperiliasme ini.
Sehingga keraajan satu persatu hilang terancam punah berikut suku sukunya.
Nah itu sebabnya diakhir abad 19 mulai muncul kegelisahan keloktif dari elit Indonesia untuk mencari satu modus eksistensi baru, agar tetap eksis bagaimana caranya.
Sampailah mereka pada satu kesadaran bahwa kita tidak mungkin eksis kalau kerajaan kerajaan kecil ini tidak kita lebur jadi satu, suku suku kecil kita lebur jadi satu.
Kerajaan kerajaan ini kemudian kita lebur jadi satu dalam satu ikatan politik yg lebih besar yang disebut republik
Dan suku suku kita lebur dalam ikatan sosial yg lebih besar yang namanya bangsa.
Oleh karena itu saudara saudara, Pada tanggal 28 okt tahun 1928 kita mendeklarasikan sumpah pemuda. Isinya sumpah pemuda adalah transformasi besar dalam sejarah kita, dari suku suku kecil menjadi satu bangsa besar. Dari kerajaan kerajaan kecil menjadi satu republik menjadi
negara baru.
Ikatan politiknya berubah dan ikatan sosialnya berubah.
Proklamasi 17 agustus 1945 adalah deklarasi berdirinya negara. Jadi kalo sumpah pemuda adalah deklarasi berdirinya bangsa maka proklamasi adalah deklarasi berdirinya negara.
Jadi karena itu kita masuk kesini. Kita masuk dalam satu perikatan baru yg disebabkan oleh karena kita mengalami penderitaan yang terlalu panjang 350 th.
Penderitaan panjang ini yg membuat kita merasa senasib sepenanggungan. Dan itu kemudian merubah cara kita berfikir.
Saya ingin menggaris bawahi ini karena ini ada kaitannya dengan pergerakan buruh. Itu mempengaruhi cara berfikir orang indonesia.
Yaitu munculnya satu tradisi yg saya sebut tradisi collectiv mind , tradisi berfikir kolektif dan ini kalo ini diturunk an dalam bentuk budaya, karakter kolektif kita namanya
gotong royong.
Jadi tradisi gotong royong tradisi senasib sepenangungan apa apa kita tangung bersma.
Kalao kita turunkan ,dalam pakaian kita, maka orang indonesia pakaian nasionalnya adalah batik. Batik itu contoh dari kerumitan yg disederhanakan. Anda lihat detailnya rumit tapi secara keseluruhan dia harmoni.
Mengapa kita Karena kita melalui perjalanan panjang, bayangkan dari 300 suku, kita satukan dalam satu perikatan bangsa.
Dan yang lebih rumit lagi adalah memilih satu dari 300 bahasa yang ada. Dan pertanyaan besarnya adalah,
Mengapa bukan bahasa jawa yang digunakan sebagai bahasa Indonesia ? padahal penggunanya adalah mayoritas. Kenapa bahasa melayu ?
Salah satu sebabnya Kalau kita kaji bahasa melayu, Karena bahasa melayu tidak punya hirarki, beda dengan bahasa jawa dalam bahasa jawa ada hirarki
Jadi kalo Sukarno dulu dipanggil bung karena mengandung egaliterianisme. Saya kita kni satu nilai yg dperjuangkan burih
Jadi egaliterianisme ini nilai yg melekat dalam bahasa melayu.
Cuma ada ciri lain dari bahasa indonesia. Tata bahasanya sederhana, salah satunya Bahasa indonesia tidak punya konsep waktu.
Kalo anda belajar bahasa inggris tensisnya 16, kalao bahasa arab tata kerjanya dua, masa lampau dan masa kini, yang masa datang disatukan dalam kata kerja masa kini.
Sedangkan bahasa indonesia tidak ada kata kerja, konsep waktu dalam kata kerjanya. Jadi kata yg menunjukan waktu terpisah dengan kata kerja.
Jadi makan kalo mau ditunjukan waktunya mesti dikasih kata baru,
Sudah makan, belum makan akan makan dan sedang makan.
Apa artinya kalo bahasa indonesia tidak punya konsep waktu dan apa artinya bahasa inggris konsep waktunya sangat rumit, detail.
Itu menunjukan waktu itu bukan yg terlalu penting di masyarakat kita. Dan kalau anda lihat Ciri masyarakat industri adalah waktu. Cara dia menghitung waktu.
kalo anda lihat orang barat buat janji, jam berapa kita ketemu ? ditegaskan jam 4.15.
Tapi kalo Orang indonesia janji ketemu, dikatakan jam 4 atau jam 5 lah.
Toleransi kita besar, itu memang tidak ada dalam konsep bahasa kita. Itu menunjukan level peradaban kita.
Saya penting menggaris bawahi ini.
Saya mau kembali ke persoalan budaya gotong royong kita, kalau pakaian kita batik adalah kerumitan yang diharmonikan.
Sekarang lihat makanan kita yg khas adalah gado gado.
Jadi Orang indonesia punya kemampuan yg luar biasa dalam hal menyatukan hal hal yg tidak bisa disatukan oleh orang lain.
Coba lihat orang arab, Orang arab ras nya satu tapi tidak nisa bersatu
Tapi kita sukunya banyak tapi bisa jadi satu bangsa.
Eropa, relatifkan satu rumpun juga. Secara demografi kita relatif lebih besar.
Sukunya banyak tapi tidak bisa jadi satu suku bangsa. Sekarang mereka bikin satu perikatan yg lebih besar lebih longgar dalam uni eropa.
Bahasa mereka juga banyak walaupun cirinya berdekatan bahasanya.
Tapi kita bisa menyatu jadi satu bangsa karena satu sifat dasar tadi.
Disatukan oleh penderitaan yang lama, maka kita merasa senasib sepenanggungan.
Tetapi ini juga menjadi disebabkan oleh ajaran agama yg masuk ke Indonesia khususnya Islam itu juga mengajarkan nilai nilai sosial yg kuat.
Itu membangun suatu fenomena dalam struktur keluarga Indonesia.
Struktur keluarga indonesia berbasis pada extended family ( keluarga besar) jadi misalnya ayah ibu punya lima anak, kemudian ada salah satu yang mapan. Biasanya yang mapan ini menanggung beban keluraga besar itu.
Sehingga Orang miskin yg ada dikeluarga itu tidak ketahuan.
Jadi Kalo buruh gajinya kecil, tapi ada saudaranya yang lain yg pendapatannya lebih besar yang akan menanggung keluarga besar tadi maka si buruh in tidak akan ketahuan kalau dia susah hidupnya.
Ini juga di Indonesia, mengapa ada kemiskinan tapi tidak banyak konflik sosialnya. Karena diserap oleh sistem keluarga di Indonesia tadi.
Berbeda dengan amerika dan eropa yang tingkat individualitasnya tinggi sehingga keluarga yang kaya tidak dinisbatkan ke individu, individu ya individu.ini nilai dasarnya.
Karena kita punya konsep dasar tentang extended familya, apa dampak selanjutnya ?
Di indonesia tidak pernah ada kelas itu sebabnya Ada satu masalah perjuangan dalam menerapkan ide ide sosialisme di Indonesia, khususnya ide ide marx.
Karena Ide marx adalah pertentangan kelas, dan itu tidak akan pernah ada di Indonesia
Ada disparitas kaya miskin tapi kemiskinan diserap oleh struktur keluarga dengan konsep extended family tadi.
Kalo di eropa diserap oleh negara. Oleh institusi yg lebih besar dari keluarga.
Oleh karena itu sebenarnya sekarang, Kita ingin berjuang menjadikan indonesia ini dalam konsep negara juga menyerap konsep extended family dalam konsep bernegara kita.
Supaya kita masyarakat yg guyub pada tabiatnya begitu kita mengelola negara , kita juga mengelola dalam konsep paguyuban tadi.
Dalam konsep ini sebenarnya kita tidak bisa melihat persoalan Jaminan sosial tidak bisa dilihat dalam perspektif ekonomi murni.
Terutama dia dilihat dalam perspektif sosial. Saya kira konsep jaminan sosial ini akan mempunyai beban yang berat dalam Apbn kita,
Tapi itu akan lebih baik, karena akan mejadi salah satu faktor perekatan sosial.
Sama dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
35% apbn kita, belanja kita di transfer setiap tahun atau lebih dari 600 trilun dari 1800 triliun apb kita sekarang.
Dan kalo anda melihat Daerah itu sekarang ini.
Nah ini bicara gelombang kedua
Ada satu daerah pendapatannya hanya 6 atau 15 milyar, tapi apbdnya 400 atau 600 miliar. Dari mana sisanya ..dari pusat.
Jadi kalau menjawab pertanyaan, mengapa indonesia tumbuh secara ekonomi terus, karena ada uang dari pusat, income dari pusat dibayar oleh pembayar pajak yg jumlahnya sedikit.
Kurang dari 10% orang indonesia yang pembayar pajak. Tapi uang ini ditransfer 35% nya ke daerah, dan daerah yg tadinya tak berdaya akhirnya jadi punya Purchasing power
Itu sebabnya hand phone orang di jakarya sama dengan orang di papua. Sebabnya apa, itu tadi purchasing power y ada disana. Daya beli mereka bagus karena ada transfer.
jadi saya suka mengatakan apbn kita adalah apbn nkri, apbn persatuan, targetnya pemerataan bukan perumbuhan, makanya belanja modalnya hanya 12% . Tidak terlalu besar efeknya bagi pertumbuhan.
Tetapi karena itu pemerintah mesti menemukan jalan yg lain, saya ingin kembali lagi ke tema persoalan.
Jadi karena konsep extende familiy itu kemiskinan terserap. Tapi sebagai society kalo kita berfikir membanfingkan indonesia dengan masyarakat lainya, apakah kita memiliki syarat syarat menuju kesejahteraan suatu bangsa.
Sistem nilai ini tidak memadai untuk mencapai kesana.
Nah itulah sebabnya ketika Indonesia masuk ke Gelombang kedua kita masuk ke periode ketegangan.
Gelombang kedua ini saya sebut, gelombang menjadi negara bangsa modern. Apa yg menciptakan perubahan sosial selama 70 tahun dalam gelombang kedua sejak proklamasi hingga saat ini adalah Bahwa kita sebagai bangsa sedang mencari satu sistem bernegara yg cocok dengan struktir budaya dan struktur sosial sebagai suatu bangsa.
Makanya dari orde lama ke orde bari terjadi perubahan perubahan yg ekstrim.
Bongkar pasang sistem sedemkian rupa, mengapa karena kita sedang mencari sistem itu, dan kalo kita lihat dalam 70nth terakhir ini ada 3 tema yg menjadi perdebatan besar.
(1) adalah tema hubungan agama dan negara
(2) hubungan pusat dan daerah
(3) dialektika demokrasi dan pembangunan.
Anda ada di yang ketiga ini.
Jadi kalo kita lihat bahwa tema agama salah satu sumber ketegangan dalam sejarah kita, sehingga ada pemberontakan, katakanlah semisal NII. Tapi ada yg ekstrim ketika orde baru memberlakukan asas tunggal. Ini contoh ketrgangan.
Dan di era reformasi ketegangan ini sudah tidak ada. Begitu juga dengan dialektika pusat dan daerah.
Ini sudah kita selesaikan, ini ada ketegangan yg luar biasa antara pusat dan daerah, makanya ada masalah aceh, masalah papua dan yang ekstrim lepas adalah timor leste.
Yg ketiga adalah Dialektika demokrasi dan pembangunan di orde lama ada demokrasi tapi tidak ada pembangunan. Jaman orde baru ada antitesis dari orde lama .
Ada pembangunan tapi tidak ada demokrasi. Saya kira saya sering membuat perumpamaan.
Kalo jaman orde lama gonta ganti kabinetb
Sedemikian rupa, karena demokrasi nya liberal.
Sedemikian rupa kita bebas tapi lapar. Kalo jaman orde baru kita kenyang tapi kita tidak bebas.
Kira kira permumpamaanya begini kita ini karena kita manusia kita perlu makan kita perlu kenyang tapi kita perlu bicara.
Di jaman orde lama, orang bebas bicara tapi lapar.
Apa dampkanya anda bebas bicara tapi lapar, pasti kacau bicaranya. Makanya ujungnya pemberontakan, kelaparan inilah yang dikapitalisasi oleh komunis.
Tapi kalo anda kenyang cuma tidak noleh bicara, seperti lagunya kusplus seperti burung dalam sangkar anda kenyang tapi tidak bisa terbang tidak bisa menggunakan sayap untuk terbang. Dan kalau mau berkica diajar dulu cara berkicaunya.
Saya ingin menjelaskan yg terakhir ini, karena bagian anda buruh ada disini.
Sekarang kita sudah mulai menemukan keseimbangan baru antara pembangunan dan demokrasi di era reformasi.
Sekarang ini pembangunan jalan, tadi anda menyebutkan ada pertumbuhan ekonomi, grand investasi dan seterusnya, Itu artinya secara ekonomi ada cilent progres yg luar biasa
Kalo kita lihat di akhir orde baru, kalau perspektifnya fiskal, Apbn kita itu 400 triliun
15 th setelah reformasi, APBN kita 1800 triliun, artinya secara ekonomi ada pertumbuhan ada cilent progres, tapi pada waktu yg sama ada kebebasan. Tiap hari kaum buruh bebas demo.
Cuma kalau buruh demo tidak seperti jaman orde lama kalao mau pergi demo, makan dulu yg banyak, Jadi kenyang waktu demo, mogoknya teratur jadi ngomongnya teratur, tuntutannya jelas. kelihatan seperti pekerja kasar tapi intelek cara bicaranya.
Jadi anda adalah simbol dari equilibirium atau keseimbangan baru antara dialektika demokrasi dan pembangunan.
Kenapa ini kita bisa menemukan keseimbangan baru ini ? Perhatikan trend perubahannya.
Di jaman orde lama pusat perhatian kita sebagai negara itu di politik. Di jaman orde baru, pusat perhatian kita di ekonomi.
Di era reformasi ini pusat perhatiannya adalah masyarakat atau society.
Maka kalau pusat perhatiannya politik, ajaran bung karno trisaki. kedaulatan, kemandiran itu semuanya politik, dan psiko politiknya namanya kebanggan sebagai bangsa, itu yg dibangun oleh sukarno kita mesti bangga sebagai bangsa walau kita lapar.
Orde baru datang & menjjadi anti tesis dari orde lama, dia beralih pendulumnya dari politik ke ekonomi,
Muncul trilogi pembangunan, ( pertumbuhan, pemerataan dan stabilitas.
Jadi orde lama dan orde kemudian menjadi tesis dan anti tesis, Susah dipertemukan, karena yg satu angelnya politik dan satu lagi ekonomi.
Begitu kita masuk ke reformasi, perhatian kita tidak ke ekonomi dan tidak ke politik yakni manusia.
Manusia yg kita perhatikan makanya kita kembali ke society, aktor aktor utama adalah para civil society, adalah :
1. Kampus
2. Buruh
3. Media
4. Partai politik
Jadi kalo lihat, tonton ulang drama indonesia dalam 15 terakhir ini, kira kira anda akan melihat pelaku pelaku utama dari seluruhperubahan sosial di indonesia dalam 15 th terakhir ada wajah mahasiswa, buruh, media dan politisi.
Inilah yg kemudian mempertemukan mengintegrasikan segala hal yg tadinya bertentagan pada masa orde lama dan orde baru.
Karena ini tadi, jadi agama dan negara yg tadinya tegang kita satukan.
okelah apa susahnya orang lain punya asas selain pancasila, karena
Pancasila adalah panggung bersama dari yg berbeda beda.
Pancasila duli dirumuskan oleh sukarno Sebagai identitas bersama untuk mewakili menjadi ruang yg besar, dimana identitas grup grup kecil terwadahi semuanya.
Makanya pancasila, kalau anda silanya, 5 silanya seluruhnya mewakili nilai terbaik yg berkembang di Indonesia, yakni : Agama,
Humanisme,
Nasionalime,
Demokrasi, & sosialisme.
Sampe ada pengamat amerika, menyatakan bahwa Pancasila ini bukan ideologi tetapi kumpulan dari semua ideolgi yg berkembang di Indonesia dikumpilkan jadi satu.
Memang tujuannya jadi platform bersama, makanya sekarang di era reformasi tidak ada ketegangan antara negara dan agama. Juga pusat dan daerah.
Kuncinya apa, hubungan pusat dan daerah ? bagi kekuasaan dan bagi kekayaan. Bagi kekuasaan bagaimana caranya ? Otonomi deerah, itukan power sharing. Pilih langsung kepala daerahnya dan kasih mereka hak untuk mengatur daerahnya sendiri.
Yg punya tuntutannya sangay ekstrim, kasih otonomi khusus.
Makanya ada outsus papua dan aceh. Masalaj selesai kan.
Setelah itu, Bagi kekayaan bersama. Muncalah undang undang pembagian pusat dan daerah.
Begitu juga dialektika demokrasi dan pembanginan, ternyata dengan semu Kegaduhan yg diciptakan oleh buruh, media, termasuk partai politik. Ditengah kegaduhan tsb ternyata Bangsa kita tidak mundur tapi malah maju bahka secara ekonomi
Saya baru masuk ke Tema inti,
Pergerakan menuju society.. itu sebabnya mengapa saya mengatkan gelombang kedua kita anggap sudah selesai, karena Pencarian kita sudah berakhir .
Yg kita cari sistem yg kompatibel tsb, tidak ada jawabannya,
Cuma kita merasa lebih enak buat kita semua. Ada rasanya.
Apakah sistem yg sekarang ini sistem yg kita cari.
Belum tentu, tapi lebih enak buat kita semua, itulah sistem. Yg seperti ini tidak berujung pada jawaban benar dan salah. Jadi jawaban atas sistem itu kecocokan bukan kebenaran.
Sekarang anda bisa merasa para buruh tetap bekerja keras dikantornya tapi juga mempunyai harga diri bebas memperjuangkan hak dan tuntutannya.
Karena ada lingkungan makro politik yg membuat hak anda terlindungi secara baik. Kalau anda merasa teraniaya di perusahaan, anda punya tempat mengadu namanya DPR.
Sejelek jeleknya dpr walau banyak korupsinya itu tempat mebgadu yg paling baik untuk mengadu sampe sekarang.
Sejelek sejeleknya dpr itu juga yg melahirkan undang undang jaminan sosial, BPJS.
Banyak koruptornya, banyak juga kebaikannya, Itulah sistem. Kita rasa ini lebih cocok bagi kita.
Nah sekarang, kalo dari sini kita ingin masuk ke gelombang ketiga. Gelombang ketiga Indonesia akan kita masuki sekarang.
Tetapi Yg membuat kita masuk adalah drain besar. Dari munculnya masyarakat baru Indonesia, yang saya sebut sebagai masyarakat dengan 5 ciri utama :
1. Didominasi orang muda
2. Berpendidikan lebih baik
3.Berpenghasilan baik, didominasi oleh kelas menengah.
4.The working class
5. Kemudian mereka terkoneksi dgn baik
Dan Indonesia adalah salah satu sebagai pengguna internet terbesar di dunia.
Artinya apa, setiap orang indonesia saat ini dia sadar, bahwa dia bukan hanya warga negara Indonesia, tapi dia warga dunia, warga planet.
Dan salah satu kalangan yang sadar akan warga planet adalah kaum buruh.
Anda yg paling terkoneksi dengan pergerakan buruh international. Karena tidak gampang pemerintah saat ini hanya memandang anda sebagai buruh biasa, karena jaringan nya besar. Ini jaringan international. Dan itu ciri baru masyarakat Indonesia.
Tetapi saudara sekalian, Apa persoalan kita menuju kesejahteraan itu tadi ?
Komponen utama didunia yang mencipta kesejahteraan itu, bukan lagi sumber daya alam tapi pengetahuan. Saya tau kaum biruh mengangkat 2 isu utama sebagai jalan menuju kesejahteraan, yang pertama adalah upah dan jaminan sosial.
Tapi kita akan sampe pada satu limit dimana tuntutan upah dan jaminan sosial ada batasnya.
Sementara itu kita hidup dalam satu lingkungan yang hawanya adalah hawa dunia , Itu hawa kapitalis.
Hawa kapitalis ini menstimulus kita untuk hidup dengan standar yg tinggi. Bukan ideologinyaa tapi auranya.
Sehingga tuntutan hidup kita untuk standar kenyamananyg kita tuntut dari wakti ke waktu tidak pernah berhenti. Sementara kemampuan kita untuk memenuhinya terbatas.
Jadi, kalo kita ingin maju kedepan, diluar permasalahan utama selain upah dan jaminan sosial adalah sesuatu yang sangat basic.
Maka kompnen utama pembentuk kesejahteraan kita dimasa yg akan datang adalah mentransformasi para pekerja Indonesia menjadi knowledge worker. Sehingga diluar dari tuntutan jaminan sosial ini saya kira ini adalah tintutan pada kapasitas yang dipicu? Salah satunya oleh sistem pembelajaran dalam perusahaan. Inilah nanti yang akan megubah situasinya.
Jika anda bertransformasi berkembang menjadi knowledge worker menjadi pekerja berpengetahuan. Karena pengetahuan ini yang akan meninhkaykan produktivitas kita.
Dulu orang belajar ilmu denngan tujuan menvari sesuatu untuk menjadi sesuatu ( be ing) .
Tetapi sekarang orang belajar pengetahuan untuk fungsi DO IT
Sehingga pengetahuan ini mempunyai efektivitas dan efisiensi, dan ini 2 nilai ekonomin yang paling tinggi. Sehingga pengetahian akan menjadi sumber utama produktivitas seseorang. Bukan lagi jam kerja dan bukan lagi tenaga.
Sehingga peningkatan upah berbasis tenaga kerja dan jam kerja secata perlahan akan menjadi tidak relevan dan akan digantikan
Oleh pertumbuhan upah, pertumbuhan income secara keseluruhan yg disebabkan karena pengetahuan.
Apalagi sekarang muncul generasi yg disebut generasi milinea.
Satu generasi baru yg lahir do eropa, amerika di negara maju dari orang tua yang lahir dari masyarakat industri.
Dalam masyarakat industri, bapak dan ibu dua duanya bekerja, yang incomenya tumbuh berdasarkan jam kerja. Ambil contoh dokter, kalo dia ingin menambah pendapatan maka dia menambah jam kerja.
Karena bapak dan ibu keduanya bekerja, pada akhirnya banyak yang bercerai.
Lahirlah anak anak yg tumbuh dari keluarga broken home. Anak anaka yang tumbuh dari keluarga broken home saat ini kemdian lahirlah tuntutan baru, ini ada satu survey di eropa dan amerika.
Apa mimpi besar dari orang orang ini, karena orang tua mereka bercerai, lahir dari keluarga broken home, mereka lahir dengan mimpi yang terbalik.
Mimpinya apa ? Pertama punya keluarga dan punya rumah persis seperti orang indonesia
Kedua, Punya income tapi jam kerjanya lebih sedikit. Jadi mereka mau income besar tapi jam kerja sedikit.
Di masyarakat industri, jam.kerja itu berbanding lurus dengan income. Nah sekarang mereka ingin, bagaimana caranya menambah income dan mehjdangi jam kerja.
Ini tuntutan baru..dari generasi baru, tetapi ini dimungkinkan karena mereka adalah generasi yg berpengetahuan.
Itu sebabnya pengetahuan harus menjadi sumber produktivitas kita kedepan.
Saya membayangkan kira kira masyarakat Indoonesia kedepan akan mempunyai 3 ciri utama :
1. Menjadi masyarakat yg religius, karena ketegangan agama sudah selesai, dan tabiat dasar orang indonesia religius, dan religius ini yg akan mempertahankan struktur keluarga dan sosial yang kuat itu tadi. Dan saya kira ini juga yang bisa meredam hawa kapitalisme yang terlalu berlebihan tadi.
2. Masyarakat yang lebih berpengetahuan, pengetahuan adalah sumber produktivitas mereka .
3. Masyarakat Lebih sejahtera.
Jadi lebih religius, lebih berpengetahuan dan lebih sejahtera.
Tapi Jalan menuju kesejateraan adalah pengetahuan sementara agama.menajdi basis moralnya.
Karena itu saya ingin menyisakan satu pertanyaan bagi anda semuanya kaum buruh untuk kita pikirkan bersama.
Ciri dari pergerakan sosial kedepan itu adalah pergerakan berbasis community sehingga menurut saya, anda di kalangan buruh, hubungannya nanti tidak melulu hubungan antara hubungan tempat anda bekerja yang di frame dalam hubungan industrial, tetapi yang dipentingkan adalah buruuh ini secara keseluruhan adalah satu komunitas besar, yang jika mereka mengelolanya sendiri sebenarnya mereka mempunyai Jalan kesejahteraan sendiri tanpa perlu bergantung pada pengusaha.
Kalau kita memikirkan ini secara serius dan mulai berfikir bahwa upah dan jaminan sosial ini ada limitnya.
Kita perlu menemukan jalan lain menuju kesejahteraan tanpa perlu merubah struktur yang ada sekarang ini, menurut saya inilah PR kita bersama dan tantangan wujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera dan tentu saja menuju masyarakat pekerja yang lebih sejahtera.
Nb : baru sempat ditulis ulang pada 21 dan 22 Januari 2015 oleh Rusdi Alfatih sekjend KSPI yg juga moderator saat seminar tsb
Semoga bermanfaat
Disampaikan dalam Seminar Perburuhan International KSPI ( Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia)
Hotel Kartika Chandra 13 Februari 2014
Di PKS bidang buruh adalah salah satu bidang yg paling agresif, yg paling bekerja, paling banyak aktivitasnya dan paling banyak usulannya yg menjadi kebijakan partai. Yg kita sampaikan di parlemen khususnya.
Karena itu dalam kesempatan ini ada baiknya kita mencoba mengelaborsi bersama perpspektif kami di PKS tentang jalan kita menuju kesejahteraan
Kita perlu meletakan semua usaha ini terlebih dahulu, melalui satu pertanyaan mendasar yg sangat fundamental
Sebagai bangsa kita ini sudah sampai dimana dalam perjalanan kita ?
Kita perlu menjawab pertanyaan ini karena dengan meletakan satu jawaban makro atas pertanyaan ini Kita bisa melihat bagaimana pergerakan buruh nanti kita letakkan dalam kerangka makro.
Saya mencoba mempelajari sejarah indonesia dan membaginya dalam 3 gelombang sejarah.
Saya pernah menulis ide ini di jakarta post satu kali tentang "welcoming the third the Indonesian history",
Kemudian saya tulis juga di kompas tentang politik dan sejarah. Dan terakhir saya tulis di sindo, tentang "masyarakat baru indonesia dan insya Allah akan ada artikel yg keempat tentang pemukim demokrasi atau natif demokrasi
kemungkinan besar di sindo.
Dan insya Allah buku ini akan terbit awal maret 2014 nanti.
Saya membagi sejarah indonesia dengan 3 gelombang :
Pertama gelombang menjadi indonesia.
Kedua Gelombang menjadi negara bangsa modern.
ketiga saya belum punya nama. Karena yg ketiga ini baru akan kita masuki.
Gelombang pertama ini saya sebut gelombang menjadi Indonesia, Karena indonesia ini memang barang baru yg tadinya tidak ada, diadakan.
Disebabkan karena kita sebagai sebuah komunitas yang menghidupi kawasan ini menghadapi satu tantangan yg sangat besar yaitu tantangan imperialisme.
Karena itu terjadi suatu perubahan yg sangat fundamental dalam struktur sosial dan struktur politik kita sebagai masyarakat. Disebabkan oleh tantangan itu tadi .
Indonesia tadinya struktir basis sosialnya adalah suku dan basis struktur politik adalah kerajaan.
kerajaaan yg kecil kecil dan sukunya kecil yg mendiami nusantara.
Nama Indonesia baru dipake pada pertengahan abad 19.
Ketika imperialisme eropa datang dari waktu ke waktu kita mulai sadar bahwa ternyata kita tidak dapat menghadipi imperiliasme ini.
Sehingga keraajan satu persatu hilang terancam punah berikut suku sukunya.
Nah itu sebabnya diakhir abad 19 mulai muncul kegelisahan keloktif dari elit Indonesia untuk mencari satu modus eksistensi baru, agar tetap eksis bagaimana caranya.
Sampailah mereka pada satu kesadaran bahwa kita tidak mungkin eksis kalau kerajaan kerajaan kecil ini tidak kita lebur jadi satu, suku suku kecil kita lebur jadi satu.
Kerajaan kerajaan ini kemudian kita lebur jadi satu dalam satu ikatan politik yg lebih besar yang disebut republik
Dan suku suku kita lebur dalam ikatan sosial yg lebih besar yang namanya bangsa.
Oleh karena itu saudara saudara, Pada tanggal 28 okt tahun 1928 kita mendeklarasikan sumpah pemuda. Isinya sumpah pemuda adalah transformasi besar dalam sejarah kita, dari suku suku kecil menjadi satu bangsa besar. Dari kerajaan kerajaan kecil menjadi satu republik menjadi
negara baru.
Ikatan politiknya berubah dan ikatan sosialnya berubah.
Proklamasi 17 agustus 1945 adalah deklarasi berdirinya negara. Jadi kalo sumpah pemuda adalah deklarasi berdirinya bangsa maka proklamasi adalah deklarasi berdirinya negara.
Jadi karena itu kita masuk kesini. Kita masuk dalam satu perikatan baru yg disebabkan oleh karena kita mengalami penderitaan yang terlalu panjang 350 th.
Penderitaan panjang ini yg membuat kita merasa senasib sepenanggungan. Dan itu kemudian merubah cara kita berfikir.
Saya ingin menggaris bawahi ini karena ini ada kaitannya dengan pergerakan buruh. Itu mempengaruhi cara berfikir orang indonesia.
Yaitu munculnya satu tradisi yg saya sebut tradisi collectiv mind , tradisi berfikir kolektif dan ini kalo ini diturunk an dalam bentuk budaya, karakter kolektif kita namanya
gotong royong.
Jadi tradisi gotong royong tradisi senasib sepenangungan apa apa kita tangung bersma.
Kalao kita turunkan ,dalam pakaian kita, maka orang indonesia pakaian nasionalnya adalah batik. Batik itu contoh dari kerumitan yg disederhanakan. Anda lihat detailnya rumit tapi secara keseluruhan dia harmoni.
Mengapa kita Karena kita melalui perjalanan panjang, bayangkan dari 300 suku, kita satukan dalam satu perikatan bangsa.
Dan yang lebih rumit lagi adalah memilih satu dari 300 bahasa yang ada. Dan pertanyaan besarnya adalah,
Mengapa bukan bahasa jawa yang digunakan sebagai bahasa Indonesia ? padahal penggunanya adalah mayoritas. Kenapa bahasa melayu ?
Salah satu sebabnya Kalau kita kaji bahasa melayu, Karena bahasa melayu tidak punya hirarki, beda dengan bahasa jawa dalam bahasa jawa ada hirarki
Jadi kalo Sukarno dulu dipanggil bung karena mengandung egaliterianisme. Saya kita kni satu nilai yg dperjuangkan burih
Jadi egaliterianisme ini nilai yg melekat dalam bahasa melayu.
Cuma ada ciri lain dari bahasa indonesia. Tata bahasanya sederhana, salah satunya Bahasa indonesia tidak punya konsep waktu.
Kalo anda belajar bahasa inggris tensisnya 16, kalao bahasa arab tata kerjanya dua, masa lampau dan masa kini, yang masa datang disatukan dalam kata kerja masa kini.
Sedangkan bahasa indonesia tidak ada kata kerja, konsep waktu dalam kata kerjanya. Jadi kata yg menunjukan waktu terpisah dengan kata kerja.
Jadi makan kalo mau ditunjukan waktunya mesti dikasih kata baru,
Sudah makan, belum makan akan makan dan sedang makan.
Apa artinya kalo bahasa indonesia tidak punya konsep waktu dan apa artinya bahasa inggris konsep waktunya sangat rumit, detail.
Itu menunjukan waktu itu bukan yg terlalu penting di masyarakat kita. Dan kalau anda lihat Ciri masyarakat industri adalah waktu. Cara dia menghitung waktu.
kalo anda lihat orang barat buat janji, jam berapa kita ketemu ? ditegaskan jam 4.15.
Tapi kalo Orang indonesia janji ketemu, dikatakan jam 4 atau jam 5 lah.
Toleransi kita besar, itu memang tidak ada dalam konsep bahasa kita. Itu menunjukan level peradaban kita.
Saya penting menggaris bawahi ini.
Saya mau kembali ke persoalan budaya gotong royong kita, kalau pakaian kita batik adalah kerumitan yang diharmonikan.
Sekarang lihat makanan kita yg khas adalah gado gado.
Jadi Orang indonesia punya kemampuan yg luar biasa dalam hal menyatukan hal hal yg tidak bisa disatukan oleh orang lain.
Coba lihat orang arab, Orang arab ras nya satu tapi tidak nisa bersatu
Tapi kita sukunya banyak tapi bisa jadi satu bangsa.
Eropa, relatifkan satu rumpun juga. Secara demografi kita relatif lebih besar.
Sukunya banyak tapi tidak bisa jadi satu suku bangsa. Sekarang mereka bikin satu perikatan yg lebih besar lebih longgar dalam uni eropa.
Bahasa mereka juga banyak walaupun cirinya berdekatan bahasanya.
Tapi kita bisa menyatu jadi satu bangsa karena satu sifat dasar tadi.
Disatukan oleh penderitaan yang lama, maka kita merasa senasib sepenanggungan.
Tetapi ini juga menjadi disebabkan oleh ajaran agama yg masuk ke Indonesia khususnya Islam itu juga mengajarkan nilai nilai sosial yg kuat.
Itu membangun suatu fenomena dalam struktur keluarga Indonesia.
Struktur keluarga indonesia berbasis pada extended family ( keluarga besar) jadi misalnya ayah ibu punya lima anak, kemudian ada salah satu yang mapan. Biasanya yang mapan ini menanggung beban keluraga besar itu.
Sehingga Orang miskin yg ada dikeluarga itu tidak ketahuan.
Jadi Kalo buruh gajinya kecil, tapi ada saudaranya yang lain yg pendapatannya lebih besar yang akan menanggung keluarga besar tadi maka si buruh in tidak akan ketahuan kalau dia susah hidupnya.
Ini juga di Indonesia, mengapa ada kemiskinan tapi tidak banyak konflik sosialnya. Karena diserap oleh sistem keluarga di Indonesia tadi.
Berbeda dengan amerika dan eropa yang tingkat individualitasnya tinggi sehingga keluarga yang kaya tidak dinisbatkan ke individu, individu ya individu.ini nilai dasarnya.
Karena kita punya konsep dasar tentang extended familya, apa dampak selanjutnya ?
Di indonesia tidak pernah ada kelas itu sebabnya Ada satu masalah perjuangan dalam menerapkan ide ide sosialisme di Indonesia, khususnya ide ide marx.
Karena Ide marx adalah pertentangan kelas, dan itu tidak akan pernah ada di Indonesia
Ada disparitas kaya miskin tapi kemiskinan diserap oleh struktur keluarga dengan konsep extended family tadi.
Kalo di eropa diserap oleh negara. Oleh institusi yg lebih besar dari keluarga.
Oleh karena itu sebenarnya sekarang, Kita ingin berjuang menjadikan indonesia ini dalam konsep negara juga menyerap konsep extended family dalam konsep bernegara kita.
Supaya kita masyarakat yg guyub pada tabiatnya begitu kita mengelola negara , kita juga mengelola dalam konsep paguyuban tadi.
Dalam konsep ini sebenarnya kita tidak bisa melihat persoalan Jaminan sosial tidak bisa dilihat dalam perspektif ekonomi murni.
Terutama dia dilihat dalam perspektif sosial. Saya kira konsep jaminan sosial ini akan mempunyai beban yang berat dalam Apbn kita,
Tapi itu akan lebih baik, karena akan mejadi salah satu faktor perekatan sosial.
Sama dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
35% apbn kita, belanja kita di transfer setiap tahun atau lebih dari 600 trilun dari 1800 triliun apb kita sekarang.
Dan kalo anda melihat Daerah itu sekarang ini.
Nah ini bicara gelombang kedua
Ada satu daerah pendapatannya hanya 6 atau 15 milyar, tapi apbdnya 400 atau 600 miliar. Dari mana sisanya ..dari pusat.
Jadi kalau menjawab pertanyaan, mengapa indonesia tumbuh secara ekonomi terus, karena ada uang dari pusat, income dari pusat dibayar oleh pembayar pajak yg jumlahnya sedikit.
Kurang dari 10% orang indonesia yang pembayar pajak. Tapi uang ini ditransfer 35% nya ke daerah, dan daerah yg tadinya tak berdaya akhirnya jadi punya Purchasing power
Itu sebabnya hand phone orang di jakarya sama dengan orang di papua. Sebabnya apa, itu tadi purchasing power y ada disana. Daya beli mereka bagus karena ada transfer.
jadi saya suka mengatakan apbn kita adalah apbn nkri, apbn persatuan, targetnya pemerataan bukan perumbuhan, makanya belanja modalnya hanya 12% . Tidak terlalu besar efeknya bagi pertumbuhan.
Tetapi karena itu pemerintah mesti menemukan jalan yg lain, saya ingin kembali lagi ke tema persoalan.
Jadi karena konsep extende familiy itu kemiskinan terserap. Tapi sebagai society kalo kita berfikir membanfingkan indonesia dengan masyarakat lainya, apakah kita memiliki syarat syarat menuju kesejahteraan suatu bangsa.
Sistem nilai ini tidak memadai untuk mencapai kesana.
Nah itulah sebabnya ketika Indonesia masuk ke Gelombang kedua kita masuk ke periode ketegangan.
Gelombang kedua ini saya sebut, gelombang menjadi negara bangsa modern. Apa yg menciptakan perubahan sosial selama 70 tahun dalam gelombang kedua sejak proklamasi hingga saat ini adalah Bahwa kita sebagai bangsa sedang mencari satu sistem bernegara yg cocok dengan struktir budaya dan struktur sosial sebagai suatu bangsa.
Makanya dari orde lama ke orde bari terjadi perubahan perubahan yg ekstrim.
Bongkar pasang sistem sedemkian rupa, mengapa karena kita sedang mencari sistem itu, dan kalo kita lihat dalam 70nth terakhir ini ada 3 tema yg menjadi perdebatan besar.
(1) adalah tema hubungan agama dan negara
(2) hubungan pusat dan daerah
(3) dialektika demokrasi dan pembangunan.
Anda ada di yang ketiga ini.
Jadi kalo kita lihat bahwa tema agama salah satu sumber ketegangan dalam sejarah kita, sehingga ada pemberontakan, katakanlah semisal NII. Tapi ada yg ekstrim ketika orde baru memberlakukan asas tunggal. Ini contoh ketrgangan.
Dan di era reformasi ketegangan ini sudah tidak ada. Begitu juga dengan dialektika pusat dan daerah.
Ini sudah kita selesaikan, ini ada ketegangan yg luar biasa antara pusat dan daerah, makanya ada masalah aceh, masalah papua dan yang ekstrim lepas adalah timor leste.
Yg ketiga adalah Dialektika demokrasi dan pembangunan di orde lama ada demokrasi tapi tidak ada pembangunan. Jaman orde baru ada antitesis dari orde lama .
Ada pembangunan tapi tidak ada demokrasi. Saya kira saya sering membuat perumpamaan.
Kalo jaman orde lama gonta ganti kabinetb
Sedemikian rupa, karena demokrasi nya liberal.
Sedemikian rupa kita bebas tapi lapar. Kalo jaman orde baru kita kenyang tapi kita tidak bebas.
Kira kira permumpamaanya begini kita ini karena kita manusia kita perlu makan kita perlu kenyang tapi kita perlu bicara.
Di jaman orde lama, orang bebas bicara tapi lapar.
Apa dampkanya anda bebas bicara tapi lapar, pasti kacau bicaranya. Makanya ujungnya pemberontakan, kelaparan inilah yang dikapitalisasi oleh komunis.
Tapi kalo anda kenyang cuma tidak noleh bicara, seperti lagunya kusplus seperti burung dalam sangkar anda kenyang tapi tidak bisa terbang tidak bisa menggunakan sayap untuk terbang. Dan kalau mau berkica diajar dulu cara berkicaunya.
Saya ingin menjelaskan yg terakhir ini, karena bagian anda buruh ada disini.
Sekarang kita sudah mulai menemukan keseimbangan baru antara pembangunan dan demokrasi di era reformasi.
Sekarang ini pembangunan jalan, tadi anda menyebutkan ada pertumbuhan ekonomi, grand investasi dan seterusnya, Itu artinya secara ekonomi ada cilent progres yg luar biasa
Kalo kita lihat di akhir orde baru, kalau perspektifnya fiskal, Apbn kita itu 400 triliun
15 th setelah reformasi, APBN kita 1800 triliun, artinya secara ekonomi ada pertumbuhan ada cilent progres, tapi pada waktu yg sama ada kebebasan. Tiap hari kaum buruh bebas demo.
Cuma kalau buruh demo tidak seperti jaman orde lama kalao mau pergi demo, makan dulu yg banyak, Jadi kenyang waktu demo, mogoknya teratur jadi ngomongnya teratur, tuntutannya jelas. kelihatan seperti pekerja kasar tapi intelek cara bicaranya.
Jadi anda adalah simbol dari equilibirium atau keseimbangan baru antara dialektika demokrasi dan pembangunan.
Kenapa ini kita bisa menemukan keseimbangan baru ini ? Perhatikan trend perubahannya.
Di jaman orde lama pusat perhatian kita sebagai negara itu di politik. Di jaman orde baru, pusat perhatian kita di ekonomi.
Di era reformasi ini pusat perhatiannya adalah masyarakat atau society.
Maka kalau pusat perhatiannya politik, ajaran bung karno trisaki. kedaulatan, kemandiran itu semuanya politik, dan psiko politiknya namanya kebanggan sebagai bangsa, itu yg dibangun oleh sukarno kita mesti bangga sebagai bangsa walau kita lapar.
Orde baru datang & menjjadi anti tesis dari orde lama, dia beralih pendulumnya dari politik ke ekonomi,
Muncul trilogi pembangunan, ( pertumbuhan, pemerataan dan stabilitas.
Jadi orde lama dan orde kemudian menjadi tesis dan anti tesis, Susah dipertemukan, karena yg satu angelnya politik dan satu lagi ekonomi.
Begitu kita masuk ke reformasi, perhatian kita tidak ke ekonomi dan tidak ke politik yakni manusia.
Manusia yg kita perhatikan makanya kita kembali ke society, aktor aktor utama adalah para civil society, adalah :
1. Kampus
2. Buruh
3. Media
4. Partai politik
Jadi kalo lihat, tonton ulang drama indonesia dalam 15 terakhir ini, kira kira anda akan melihat pelaku pelaku utama dari seluruhperubahan sosial di indonesia dalam 15 th terakhir ada wajah mahasiswa, buruh, media dan politisi.
Inilah yg kemudian mempertemukan mengintegrasikan segala hal yg tadinya bertentagan pada masa orde lama dan orde baru.
Karena ini tadi, jadi agama dan negara yg tadinya tegang kita satukan.
okelah apa susahnya orang lain punya asas selain pancasila, karena
Pancasila adalah panggung bersama dari yg berbeda beda.
Pancasila duli dirumuskan oleh sukarno Sebagai identitas bersama untuk mewakili menjadi ruang yg besar, dimana identitas grup grup kecil terwadahi semuanya.
Makanya pancasila, kalau anda silanya, 5 silanya seluruhnya mewakili nilai terbaik yg berkembang di Indonesia, yakni : Agama,
Humanisme,
Nasionalime,
Demokrasi, & sosialisme.
Sampe ada pengamat amerika, menyatakan bahwa Pancasila ini bukan ideologi tetapi kumpulan dari semua ideolgi yg berkembang di Indonesia dikumpilkan jadi satu.
Memang tujuannya jadi platform bersama, makanya sekarang di era reformasi tidak ada ketegangan antara negara dan agama. Juga pusat dan daerah.
Kuncinya apa, hubungan pusat dan daerah ? bagi kekuasaan dan bagi kekayaan. Bagi kekuasaan bagaimana caranya ? Otonomi deerah, itukan power sharing. Pilih langsung kepala daerahnya dan kasih mereka hak untuk mengatur daerahnya sendiri.
Yg punya tuntutannya sangay ekstrim, kasih otonomi khusus.
Makanya ada outsus papua dan aceh. Masalaj selesai kan.
Setelah itu, Bagi kekayaan bersama. Muncalah undang undang pembagian pusat dan daerah.
Begitu juga dialektika demokrasi dan pembanginan, ternyata dengan semu Kegaduhan yg diciptakan oleh buruh, media, termasuk partai politik. Ditengah kegaduhan tsb ternyata Bangsa kita tidak mundur tapi malah maju bahka secara ekonomi
Saya baru masuk ke Tema inti,
Pergerakan menuju society.. itu sebabnya mengapa saya mengatkan gelombang kedua kita anggap sudah selesai, karena Pencarian kita sudah berakhir .
Yg kita cari sistem yg kompatibel tsb, tidak ada jawabannya,
Cuma kita merasa lebih enak buat kita semua. Ada rasanya.
Apakah sistem yg sekarang ini sistem yg kita cari.
Belum tentu, tapi lebih enak buat kita semua, itulah sistem. Yg seperti ini tidak berujung pada jawaban benar dan salah. Jadi jawaban atas sistem itu kecocokan bukan kebenaran.
Sekarang anda bisa merasa para buruh tetap bekerja keras dikantornya tapi juga mempunyai harga diri bebas memperjuangkan hak dan tuntutannya.
Karena ada lingkungan makro politik yg membuat hak anda terlindungi secara baik. Kalau anda merasa teraniaya di perusahaan, anda punya tempat mengadu namanya DPR.
Sejelek jeleknya dpr walau banyak korupsinya itu tempat mebgadu yg paling baik untuk mengadu sampe sekarang.
Sejelek sejeleknya dpr itu juga yg melahirkan undang undang jaminan sosial, BPJS.
Banyak koruptornya, banyak juga kebaikannya, Itulah sistem. Kita rasa ini lebih cocok bagi kita.
Nah sekarang, kalo dari sini kita ingin masuk ke gelombang ketiga. Gelombang ketiga Indonesia akan kita masuki sekarang.
Tetapi Yg membuat kita masuk adalah drain besar. Dari munculnya masyarakat baru Indonesia, yang saya sebut sebagai masyarakat dengan 5 ciri utama :
1. Didominasi orang muda
2. Berpendidikan lebih baik
3.Berpenghasilan baik, didominasi oleh kelas menengah.
4.The working class
5. Kemudian mereka terkoneksi dgn baik
Dan Indonesia adalah salah satu sebagai pengguna internet terbesar di dunia.
Artinya apa, setiap orang indonesia saat ini dia sadar, bahwa dia bukan hanya warga negara Indonesia, tapi dia warga dunia, warga planet.
Dan salah satu kalangan yang sadar akan warga planet adalah kaum buruh.
Anda yg paling terkoneksi dengan pergerakan buruh international. Karena tidak gampang pemerintah saat ini hanya memandang anda sebagai buruh biasa, karena jaringan nya besar. Ini jaringan international. Dan itu ciri baru masyarakat Indonesia.
Tetapi saudara sekalian, Apa persoalan kita menuju kesejahteraan itu tadi ?
Komponen utama didunia yang mencipta kesejahteraan itu, bukan lagi sumber daya alam tapi pengetahuan. Saya tau kaum biruh mengangkat 2 isu utama sebagai jalan menuju kesejahteraan, yang pertama adalah upah dan jaminan sosial.
Tapi kita akan sampe pada satu limit dimana tuntutan upah dan jaminan sosial ada batasnya.
Sementara itu kita hidup dalam satu lingkungan yang hawanya adalah hawa dunia , Itu hawa kapitalis.
Hawa kapitalis ini menstimulus kita untuk hidup dengan standar yg tinggi. Bukan ideologinyaa tapi auranya.
Sehingga tuntutan hidup kita untuk standar kenyamananyg kita tuntut dari wakti ke waktu tidak pernah berhenti. Sementara kemampuan kita untuk memenuhinya terbatas.
Jadi, kalo kita ingin maju kedepan, diluar permasalahan utama selain upah dan jaminan sosial adalah sesuatu yang sangat basic.
Maka kompnen utama pembentuk kesejahteraan kita dimasa yg akan datang adalah mentransformasi para pekerja Indonesia menjadi knowledge worker. Sehingga diluar dari tuntutan jaminan sosial ini saya kira ini adalah tintutan pada kapasitas yang dipicu? Salah satunya oleh sistem pembelajaran dalam perusahaan. Inilah nanti yang akan megubah situasinya.
Jika anda bertransformasi berkembang menjadi knowledge worker menjadi pekerja berpengetahuan. Karena pengetahuan ini yang akan meninhkaykan produktivitas kita.
Dulu orang belajar ilmu denngan tujuan menvari sesuatu untuk menjadi sesuatu ( be ing) .
Tetapi sekarang orang belajar pengetahuan untuk fungsi DO IT
Sehingga pengetahuan ini mempunyai efektivitas dan efisiensi, dan ini 2 nilai ekonomin yang paling tinggi. Sehingga pengetahian akan menjadi sumber utama produktivitas seseorang. Bukan lagi jam kerja dan bukan lagi tenaga.
Sehingga peningkatan upah berbasis tenaga kerja dan jam kerja secata perlahan akan menjadi tidak relevan dan akan digantikan
Oleh pertumbuhan upah, pertumbuhan income secara keseluruhan yg disebabkan karena pengetahuan.
Apalagi sekarang muncul generasi yg disebut generasi milinea.
Satu generasi baru yg lahir do eropa, amerika di negara maju dari orang tua yang lahir dari masyarakat industri.
Dalam masyarakat industri, bapak dan ibu dua duanya bekerja, yang incomenya tumbuh berdasarkan jam kerja. Ambil contoh dokter, kalo dia ingin menambah pendapatan maka dia menambah jam kerja.
Karena bapak dan ibu keduanya bekerja, pada akhirnya banyak yang bercerai.
Lahirlah anak anak yg tumbuh dari keluarga broken home. Anak anaka yang tumbuh dari keluarga broken home saat ini kemdian lahirlah tuntutan baru, ini ada satu survey di eropa dan amerika.
Apa mimpi besar dari orang orang ini, karena orang tua mereka bercerai, lahir dari keluarga broken home, mereka lahir dengan mimpi yang terbalik.
Mimpinya apa ? Pertama punya keluarga dan punya rumah persis seperti orang indonesia
Kedua, Punya income tapi jam kerjanya lebih sedikit. Jadi mereka mau income besar tapi jam kerja sedikit.
Di masyarakat industri, jam.kerja itu berbanding lurus dengan income. Nah sekarang mereka ingin, bagaimana caranya menambah income dan mehjdangi jam kerja.
Ini tuntutan baru..dari generasi baru, tetapi ini dimungkinkan karena mereka adalah generasi yg berpengetahuan.
Itu sebabnya pengetahuan harus menjadi sumber produktivitas kita kedepan.
Saya membayangkan kira kira masyarakat Indoonesia kedepan akan mempunyai 3 ciri utama :
1. Menjadi masyarakat yg religius, karena ketegangan agama sudah selesai, dan tabiat dasar orang indonesia religius, dan religius ini yg akan mempertahankan struktur keluarga dan sosial yang kuat itu tadi. Dan saya kira ini juga yang bisa meredam hawa kapitalisme yang terlalu berlebihan tadi.
2. Masyarakat yang lebih berpengetahuan, pengetahuan adalah sumber produktivitas mereka .
3. Masyarakat Lebih sejahtera.
Jadi lebih religius, lebih berpengetahuan dan lebih sejahtera.
Tapi Jalan menuju kesejateraan adalah pengetahuan sementara agama.menajdi basis moralnya.
Karena itu saya ingin menyisakan satu pertanyaan bagi anda semuanya kaum buruh untuk kita pikirkan bersama.
Ciri dari pergerakan sosial kedepan itu adalah pergerakan berbasis community sehingga menurut saya, anda di kalangan buruh, hubungannya nanti tidak melulu hubungan antara hubungan tempat anda bekerja yang di frame dalam hubungan industrial, tetapi yang dipentingkan adalah buruuh ini secara keseluruhan adalah satu komunitas besar, yang jika mereka mengelolanya sendiri sebenarnya mereka mempunyai Jalan kesejahteraan sendiri tanpa perlu bergantung pada pengusaha.
Kalau kita memikirkan ini secara serius dan mulai berfikir bahwa upah dan jaminan sosial ini ada limitnya.
Kita perlu menemukan jalan lain menuju kesejahteraan tanpa perlu merubah struktur yang ada sekarang ini, menurut saya inilah PR kita bersama dan tantangan wujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera dan tentu saja menuju masyarakat pekerja yang lebih sejahtera.
Nb : baru sempat ditulis ulang pada 21 dan 22 Januari 2015 oleh Rusdi Alfatih sekjend KSPI yg juga moderator saat seminar tsb
Semoga bermanfaat
0 Response to "Jalan kita menuju Kesejahteraan"
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan Anda: