Didampingi Aher, Presiden Kunker ke Industri Strategis di Bandung

PKSCikarangTimurPresiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kota Kembang Bandung, Senin (12/1). Pada kunker pertama kalinya sejak menjabat sebagai Presiden RI tanggal 20 Oktober 2014 lalu ini, Jokowi mengunjungi beberapa industri strategis atau perusahaan yang berada di bawah BUMN, seperti PT Pindad, PT Len Industri, dan PT Dirgantara Indonesia.

Usai membuka Munas XV HIPMI 2015 di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Jokowi didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan langsung menuju sentra industri rajut di Binong Jati, Bandung, yang tidak jauh dari lokasi Munas HIPMI. Pada kunjungannya ini, Jokowi mengatakan bahwa sisi produksi industri ini baik dan efisien karena memiliki harga yang kompetitif. Ia pun menyarankan untuk menambah desain pada setiap produknya agar dapat meningkatkan harga jual. Selain itu, pemerintah pun akan memberikan bantuan dana hingga Rp 250 juta untuk lebih mengembangkan industri tersebut.

Setelah itu, Presiden RI ke-7 ini melanjutkan blusukannya ke PT Pindad. Di perusahaan yang memproduksi berbagai macam senjata dan kendaraan tempur ini, Jokowi meninjau proses dan manajemen produksi yang dinilainya sudah baik. 

“Saya melihat line produksinya sangat bagus. Sebagai orang produksi saya melihat alurnya bagus, jelas, dan juga bersih. Dan hal itu menunjukkan bahwa manajemen produksinya baik atau tidak baik ada di situ," ungkap Jokowi kepada Wartawan.

Menurutnya, proses produksi mulai dari row material (bahan mentah), lalu produksi mesin, hingga assembling-nya terlihat baik. Jokowi pun mendorong agar kapasitas produksi PT Pindad dapat meningkat melalui marketingnya. Jadi, pemasaran tidak hanya pada TNI/Polri dan kementerian saja, namun juga harus dapat dipasarkan ke luar negeri.

Jokowi menyarankan agar PT Pindad dan industri strategis lainnya bisa join dengan perusahaan luar negeri, apabila belum bisa memberikan produksi yang maksimal. Dari keseluruhan hasil produksinya, PT Pindad memasarkan 95% produknya ke dalam negeri dan sisa 5%-nya diekspor.

Usai dari PT Pindad, Presiden Jokowi melanjutkan blusukannya ke PT Len Industri. Di Lembaga Elektronika Nasional (Len) ini Jokowi meninjau berbagai macam hasil produksi alat pertahanan atau alutsista perusahaan yang terletak di Jl. Soekarno-Hatta No. 442 Kota Bandung ini. Tidak lama kemudian, Jokowi melanjutkan kunjungannya ke Telkom University. Di perguruan tinggi ini, Jokowi dan rombongan menyimak paparan mengenai berbagai hasil inovasi anak bangsa yang berteknologi tepat guna.

Selain mengunjungi industri strategis, khususnya yang bergerak di bidang pertahanan, Jokowi juga menyempatkan bersilaturahmi dengan keluarga Alm. Haji Ma’some di daerah Rancaekek, Kabupaten Bandung. Presiden diterima langsung oleh seluruh anggota keluarga besar Haji Ma’soem.

Usai itu, Jokowi dan rombongan bergegas ke markas Bandung Creative City Forum (BCCF) di Jl. Taman Cibeunying Selatan No. 5 Kota Bandung. Jokowi mengatakan bahwa dirinya merasa terkejut dengan karya kreatifitas anak muda Bandung, yang dinilainya lebih pintar dari muda-mudi negara lain. 

"Saya sangat terkejut, karena dibanding dengan ngera lain kreatifitas anak muda kita sangat jauh pintarnya dibanding mereka, lebih pintar kita," ujarnya.

Jokowi pun mengatakan pemerintah akan terus mendorong untuk mengembangkan industri kreatif nasional, salah satunya dengan mendirikan Badan Industri Kreatif Nasional yang akan segera di-launching.

Mengakhiri blusukannya, Jokowi berkunjung ke PT Dirgantara Indonesia (DI) di Jl. Pajajaran No. 154, yang bersebelahan dengan area Bandara Husein Sastranegara Bandung. Pada kesempatan ini, Jokowi menyaksikan ekspose atau pemaparan mengenai produk pesawat terbaru PT DI, yaitu CN-219.

Usai mengunjungi pabrik serta area kantor, di hadapan para pewarta Jokowi menuturkan bahwa bangsa Indonesia memerlukan sebuah produk kebanggaan, dan PT DI telah memberikan kontrobusinya kepada Negara melalui produk-produknya. 

“Kita memerlukan produk kebanggaan. Karena ini memperlihatkan keunggulan sebuah Negara. Dan kita patut bangga karena memiliki PT DI," ujar Jokowi.

Selain itu, menurut Jokowi PT DI harus mempunyai bussines plan jangka panjang dan fokus terhadap produksinya. Ia mencontohkan, bahwa PT DI harus fokus dan konsisten terhadap produk pesawat yang berkapasitas 30-60 orang. Hal ini untuk menunjang sistem transportasi nasional dimana kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari pegunungan dan memiliki 17 ribu pulau lebih.

Pemerintah pun akan memberikan dana hingga Rp 48 Triliun kepada BUMN. Hal ini untuk menunjang serta meningkatkan kapasitas produksi industri strategis ini-khususnya industri di bidang pertahanan, infrastruktur, dan perbankan dengan terlebih dahulu memperbaiki manajemennya. (*)




 

0 Response to "Didampingi Aher, Presiden Kunker ke Industri Strategis di Bandung"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: