Penetapan Idul Fitri Masih Bisa Terjadi Perbedaan

PKS Cikarang Timur - Penetapan Idul Fitri 1 Syawal 1435 H masih bisa terjadi perbedaan akibat tinggi hilal yang masih 3,5 derajat. Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Fitri pada Senin (28/7) dan almanak NU juga sama, namun apabila upaya melihat hilal gagal bisa terjadi Idul Fitri pada Selasa (29/7).

"Ada tiga metode penentual hilal atau bulan baru yang kini dipakai ormas-ormas Islam. Muhammadiyah dengan Wujudul hilal, NU dengan ru'yatul hilal bil fi'li, dan Persis dengan imkanur ru'yat dengan menetapkan bulan masuk tanggal baru minimal 5 derajat," kata Ketua Komisi Fatwa MUI Kota Bandung, KH. Maftuh Kholil, Jumat (25/7).

Muhammadiyah, kata Kiai Maftuh, akan menetapkan bulan baru asalkan derajatnya sudah positif berapa pun nilai derajatnya. "Satu derajat bahkan kurang pun akan masuk bulan baru sehingga Idul Fitri jatuh pada Senin (28/7)," katanya.

Sedangkan dalam almanak yang dikeluarkan NU pusat menetapkan sama dengan Muhammadiyah, namun almanak NU masih mengacu kepada hisab (perhitungan).

"Hisab itu hanya sebagai patokan untuk melakukan ru'yat. Nah persoalannya tinggi hilal pada Minggu saat Magrib (27/7) masih 3.5 derajat. Kalau hilal itu terhalang awan atau kondisi lain sehingga tak bisa diru'yat, maka Idul Fitri jatuh pada Selasa (29/7) atau puasa digenapkan 30 hari," katanya.(pikiranrakyat)



Aplikasi Android ::: PKS Cikarang Timur | Klik Download Aplikasi Android

0 Response to "Penetapan Idul Fitri Masih Bisa Terjadi Perbedaan"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: