MUI Minta Warga Tunggu Sidang Isbat Soal 1 Syawal

PKS Cikarang Timur - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta kepada muslimin di Indonesia untuk menunggu keputusan sidang Isbat terkait penetapan 1 Syawal 1435 Hijriah. Sidang Isbat adalah keputusan pemerintah yang melibatkan ormas-ormas Islam dan MUI.

"Kami minta menunggu sidang Isbat dari pemerintah terkait 1 syawal, karena pemerintah menggunakan metode Hisab dan Rukyah," kata Ketua MUI Jawa Timur Abdusshomad Bukhori kepada Okezone, Kamis (24/7/2014).

MUI sendiri, tambahnya, telah mengeluarkan fatwa terkait hal ini. Tak hanya 1 Syawal, tapi beberapa hari seperti Awal Ramadan, 10 Dzulhijah juga menunggu sidang Isbat dari pemerintah.

Selama ini memang banyak yang berbeda karena informasi yang begitu mudah untuk diakses. Tahun ini, diprediksi 1 Syawal antara NU dan Muhammadiyah akan bersamaan, namun demikian bukan berarti tidak ada yang berbeda.

"Ada juga yang esoknya baru berlebaran. Biasanya yang telat adalah Islam Aboge, mereka selalu berlebaran terakhir. Nah, pemerintah tidak bisa mengintervensi," ujarnya.

Yang terpenting adalah kerukunan tercipta sesama warga. Dan yang berhak membuat kerukunan adalah pemerintah. Cara agar tetap rukun adalah warga menaati sidang Isbat. "Mengikuti pemerintah lebih terjamin," katanya.

Kata Abdussomad, kemungkinan NU dan Muhammadiyah bersamaan karena dilihat dari awal puasa. Muhammadiyah lebih dulu memulai puasa pada Minggu 29 Juni, sedangkan NU pada Senin 30 Juni. Sejarah nabi Muhammad puasa selalu 30 Hari dan 29 Hari. Nah, selama nabi hidup melakukan puasa sebanyak 9 kali.

"Dan Nabi melakukan puasa sebanyak 30 Hari hanya sekali saja dan sebanyak 9 kali sebanyak 29 Hari selama hidup," tukasnya.[okezone]



Aplikasi Android ::: PKS Cikarang Timur | Klik Download Aplikasi Android

0 Response to "MUI Minta Warga Tunggu Sidang Isbat Soal 1 Syawal"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: