Inspiration Story : Suara Yang Tak Mampu Di Beli

PKS Cikarang Timur - Disadari atau tidak suksesnya sebuah perhelatan ada kisah-kisah heroik orang-orang hebat di belakangnya, sebut saja namanya Erdiman, kami memanggilnya dengan sebutan bang Edi asli Pariaman, Sumatera Barat, beliau sudah tinggal di RT 01 RW 05 Kelurahan Tangkerang Barat, Pekanbaru sejak tahun 1997. Sudah 17 tahun lamanya beliau mengontrak rumah yang sangat sederhana bersama istri dan kelima anak-anaknya yang sudah mulai tumbuh dewasa.

Anak yang pertama tamat SMU tahun ini dan masih ada 4 anaknya lagi yang duduk di SMP, Pesantren dan SD. Walaupun tidak mempunyai pekerjaan tetap beliau tetap mensyukuri apa yang Allah berikan kapadanya .

Beliau adalah salah satu pendukung setia partai dakwah (PKS-red) ini, apapun jenis kegiatan PKS insya Allah beliau selalu bersedia membantu, seperti ketika DPRa PKS Tangkerang Barat mengadakan Baksos beliau langsung sigap membantu mulai mendirikan tenda, angkat kursi, bahkan membagikan stiker, kalender caleg di musim kampanye yang lalu.

Hampir setiap hari kami selalu bertatap muka karena rumah saya tidak jauh dari rumah bang Edi, beliau juga rajin sholat 5 waktu dimasjid maklum beliau salah satu anggota jama’ah tabligh yang aktif.

Beliau menceritakan awal mulanya bersentuhan dengan Partai dakwah ini ketika di perkenalkan oleh Bang Ardiansyah mantan Ketua DPRa Tangkerang Barat sekitar tahun 2006 untuk ikut membantu dalam pelaksanaan Pilwako Kota Pekanbaru, ketika itu PKS mengusung Ustadz Ayat Cahyadi sebagai Wakil Walikota berpasangan Dengan Bapak Erwandi Saleh (alm) sebagai walikota.

Ketika saya tanyakan apa yang menyebabkan bang edi tertarik mendukung partai PKS? “ karena PKS salah satu partai Islam yang Bersih” begitu beliau menceritakan kepada saya, “bahkan Ustad Ayat Cahyadi pernah singgah di rumah kontrakan kami yang sederhana ini , ketika itu ustad ayat masih menjabat wakil ketua DPRD Kota Pekanbaru” itulah kesan yang selalu di ingatnya ketika saya menanyakan awal ketertarikanya dengan PKS.

Pada Pemilu Pileg yang lalu sang istri pernah ditawarkan menjadi saksi Caleg dari partai lain dengan imbalan uang 200 ribu tapi dengan syarat harus mencoblos nama caleg tersebut, merasa tidak ingin membohongi hati kecilnya sang istri mengembalikan uang yang sudah diterimanya, padahal uang sebanyak itu bisa menutupi keperluan dapur selama satu minggu, dalam hati saya, luar biasa ibu ini padahal PKS tidak memberikan uang untuk membeli suaranya.

Beliau juga berdo’a di tahun-tahun mendatang PKS tidak terkenah fitnah Seperti yang terjadi kepada Ustadz Lutfi, dan PKS semakin berkibar seperti bendera yang berada diatas rumah kami, begitulah dakwah ini ketika sudah menyentuh hati orang-orang seperti keluarga Bang Edi, semoga Allah SWT memudahkan segala urusan dan usahanya.

Di akhir perbincangan beliau berharap supaya tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah, karena ketidakmampuan orang tuanya membiayai uang sekolah putra putrinya, harapan yang sangat mulia bagi seorang ibu. (pksmarpoyan.org)





by Asep Ykl
Ketua DPRa PKS Tangkerang Barat
RPF PKS Riau



Aplikasi Android ::: PKS Cikarang Timur | Klik Download Aplikasi Android

0 Response to "Inspiration Story : Suara Yang Tak Mampu Di Beli "

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: