Aher Ingatkan Penimbun Logistik

PKS Cikarang Timur - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menawarkan langkah pada pemerintah pusat guna mengatasi inflasi. Pria yang akrab disapa Aher ini menyebut dalam batas-batas tertentu inflasi dibutuhkan.

"Tapi perlu diingat ketika mengendalikan inflasi harus menyeluruh dilihat bukan hanya supply dan demand penyebabnya, mungkin juga ada premanisme atau penimbunan logistik di lapangan," kata Aher dalam acara Sarasehan Nasional bertema “Kebangkitan Ekonomi Nasional melalui Pertumbuhan Ekonomi Daerah yang Kuat dan Inklusif, Pengendalian Inflasi yang Rendah, serta Pelaksanaan Reformasi Struktural yang Konkrit” di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (20/5/2014).

Menurut dia, dalam mencari permasalahan yang berkaitan dengan inflasi harus melakukan penelurusan ke lapangan. Hal itu agar penyebab terjadinya inflansi di daerah dapat diketahui alasan dan penyebabnya.

"Sebagai contoh bila terdapat kenaikan harga cabe di daerah khususnya menjelang bulan puasa ternyata bukan masalah supply dan demand namun terdapat kegiatan penimbunan cabe di lapangan, sehingga solusinya bukan memutuskan untuk import cabe, tapi menyelesaikan proses hukum penimbunan cabenya," tutur dia.

Sementara Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menuturkan inflasi Indonesia pada tahun 2013 lalu 8,38 persen. Angka tersebut adalah yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN.

Akan tetapi pada tahun 2011 inflasi mencapai 3,8 persen dan 4,3 persen di tahun 2012. Selama 10 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak kurang dari 5 persen per tahun. Pada tahun 2013, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,8 persen. Capaian tersebut merupakan yang tertinggi kedua di antara negara-negara G20 setelah China.

"Tantangan kita bersama adalah bagaimana pembangunan ekonomi kuat, berkesinambungan, dan inklusif. Sehingga, tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin. Bahkan dipersempit gap-nya," ujar Agus.

Lebih lanjut, Agus menyoroti pentingnya reformasi struktural untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional dan pengendalian inflasi.

"Indonesia yang selama 10 tahun tumbuh rata-rata 5,5 persen tidak bisa tumbuh di atas 6 sampai 9 persen bila tidak dilaksanakan reformasi struktural," tegas dia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung menyatakan Indonesia masuk dalam 5 besar perekonomian dunia dihitung dari kekuatan daya beli masyarakatnya. Kekuatan daya beli harus didukung oleh kekuatan ekonomi di tiap tiap daerah.

"Indonesia akan kuat bila pemerintah daerahnya kuat dan pembangunannya inklusif. Saat ini angka Inflansi di Indonesia cukup besar yang akan mengurangi angka kekuatan daya beli masyarakat khususnya masyarakat yang berpenghasilan rendah atau masyarakat miskin yang jumlahnya ada sekitar 40 persen di indonesia," ungkapnya.

Chairul menyebutkan menjelang bulan ramadan ini harga-harga sangat berpengaruh terhadap angka inflansi yang akan menggangu daya beli masyarakat. [inilah.com]



Aplikasi Android ::: PKS Cikarang Timur | Klik Download Aplikasi Android

0 Response to "Aher Ingatkan Penimbun Logistik"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: