"Masa Tenang" Dijadikan Ajang Money Politics

Partai Lain Melakukan Money Politics

Pekan kemarin para Partai Politik sudah diberi waktu untuk berkampanye, baik secara terbuka maupun tertutup. Begitu pula halnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah berhasil memutihkan beberapa wilayah dengan kampanye akbarnya. Yang dimulai dengan putihnya Gelora Bung Karno Jakarta sampai ke Pulai Papua.

Dari mana dana yang didapat oleh Partai yang bernomor urut 3 tersebut, ternyata dana untuk mengerahkan masa datang dari kantong-kantong pribadi para kader dan simpatisan PKS. Hanya bermodalkan sms saja para kader dan simpatisan sudah berdatangan dengan sendirinya ke tempat kampanye terbuka. Hebat euy...!

Lalu ada apa dimasa tenang ini? 

Ada beberapa partai, yang justru masa tenang ini dijadikan ajang bagi-bagi duit untuk masyarakat yang awam, sehingga politics bersih itu sulit dicapai. Bahkan bagi-bagi duit tersebut sudah dianggap wajar sehingga ada bahasa "wani piro?" (berani berapa?). Terlihat dalam foto yang kami sembunyikan identitasnya, salah satu partai sudah mulai beraksi dengan money politic praktis. Dari mana dana sebesar itu mereka dapatkan? Lalu dimana bapak panwaslu dan jajarannya?

Bertolak belakang dengan kondisi yang terjadi dipartai lain diatas, PKS justru dengan kerja kerasnya mencari anggaran secara swadaya dari kader dan simpatisannya. Para pengurus dan struktur PKS sedang berusaha mencari dana yang tidak cukup sedikit. Dana ini akan digunakan untuk biaya operasional para saksi dan pada saat perhitungan suara ditanggal 9 April nanti. Salah satu contoh dari PKS DPC Cikarang Timur yang mencoba menggalang dana via sms maupun whats app.

bukti infaq dari kader PKS

"Alhamdulillah ada tambahan dan 500ribu dari si fulan" kata salah satu pengurus DPC PKS Cikarang Timur.

Lalu si fulan yang mencoba menginfaqkan hartanya tersebut menambahkan,"bisa transfer ga ustadz?"

Tanpa suatu paksaan, tanpa suatu iming-iming. Kader dan simpatisan PKS bahu membahu menggalang dana untuk pemenangan PKS yang bernomor urut 3 agar menjadi 3 besar. (hs/www.pksciktim.org)

Tweet