"Buruh Dan PKS"

Saat ini di Indonesia tidak ada partai buruh. Pada pemilu-pemilu sebelumnya ada beberapa partai yang mengatasnamakan buruh. Partai-partai itu antara lain, PBSD, Partai Buruh hingga Partai Pekerja dan Pengusaha. Tetapi jika ditelusuri lebih jauh, partai-partai itu hanya mengatasnamakan buruh tetapi diisi oleh kalangan non buruh.

Adalah PDIP salah satu partai yang terlihat seperti memihak kepada kepentingan buruh. Dengan jargon "wong cilik" PDIP terlihat seperti dekat dengan buruh. Tetapi dalam prakteknya, hubungan PDIP dengan buruh pasang surut. Salah satu contohnya, undang-undang yang mengatur tentang pekerja outsource justru lahir ketika Megawati menjadi presiden dan DPR dikuasai oleh kader partai ini.

Disisi lain ada PKS, Partai berbasis masa muslim kelas menengah. Partai ini pada awalnya diisi oleh mahasiswa-mahasiswi yang menggelorakan reformasi dan menumbangkan rezim. Lalu dikemudian hari meluas ke berbagai lapisan masyarakat tak terkecuali kalangan buruh.

Saat ini hubungan PKS dengan buruh cukup dekat. Di daerah-daerah kantong buruh seperti Jabodetabek hingga Karawang, pengurus PKS dari tingkat kabupaten kota hingga tingkat kelurahan banyak diisi oleh kalangan buruh. PKS telah menjadi tempat favorit bagi buruh untuk tempat bernaung menyalurkan aspirasi politik dan berbagi hal-hal lain terutama dalam masalah aksi sosial.

Tak heran jika PKS cukup mendukung dan sejalan dengan apa yang diinginkan buruh seperti menolak kenaikan harga BBM, sistem jaminan sosial nasional hingga peningkatan kesejahteraan buruh.

Semoga kondisi ini terus terjaga, PKS terus memperbaiki diri dan melahirkan gagasan serta implementasi yang baik untuk bangsa. Serta buruh yang terus berkontribusi untuk kemajuan diri dan masyarakat luas.

PKS memang bukan partai buruh. Tetapi buruh menjadi kekuatan yang cukup signifikan di partai ini.

PKS memang bukan partai buruh, tetapi kepentingan buruh semoga terus diperjuangkan partai ini.

@enjang_as/www.pksciktim.org

Tweet