Menanggapi Trend Media Terhadap PKS by: @MustofaNahra

Kultwit @MustofaNahra untuk menanggapi para tweeps kenapa beliau mau berjuang bersama PKS?

01. Sangat menarik membaca pertanyaan Om @hafidz_ary. Meski belum pernah bertemu, pertanyaan akan saya jawab. Hastagnya #Caleg
02. Pertanyaan seputar Saya, Muhammadiyah dan Kenapa Saya Bisa di PKS. Ini pertanyaan berat dari @hafidz_ary. #Caleg
03. Apalagi terkait kasus korupsi partai, kenapa juga saya malah memilih PKS sbg perahu perjuangan dan jihad konstitusi. #Caleg
04. Kenapa saya tak terpengaruh pemberitaan miring media massa yang begitu gencar tentang PKS, dan malah jatuh cinta & jadi #Caleg PKS.
05. Pertama perlu saya jelaskan posisi saya sebelum di PKS, adlh Muhammadiyah tulen. SMP, SMA, bahkan S-2 saya di Muhammadiyah. #Caleg
06. Saya dulunya adalah Ketua IPM SMA Muhammadiyah 1 Klaten, Ketua PD IPM Klaten, dst, dst dan sekarang PP Muhammadiyah di MPI. #Caleg
07. Mungkin ada yg belum tahu, apa itu MPI? Majelis Pustaka & Informasi. Tugasnya berkutat soal Manajemen Opini dan Kemediaan. #Caleg
08. Jadi kalau ada yang mau menipu saya dengan opini, pelintiran berita, pencitraan, PASTI salah sasaran. Supaya paham dulu. #Caleg
09. Di luar Muhammadiyah saya aktif di ICAF (Indonesia Crime Analyst Forum) sejak 2004. Mengkaji persoalan Hukum & HAM Umat. #Caleg
10. Maka jangan kaget kalau sy sering di TV membahas fitnah terorisme, tapi sering juga membahas masalah keumatan secara umum. #Caleg

11. Karena korban fitnah terorisme ternyata banyak kader Muhammadiyah. Korban opini miring keumatan juga Muhammadiyah. #Caleg
12. Lebih lebar lagi, korban-korban (sekali lagi KORBAN) dari Penegakan Hukum juga Umat Islam yg di dalamnya ada Muhammadiyah. #Caleg
13. Tentang korban penegakan hukum, pernah saya tulis di sini http://t.co/pPru8UsFba tapi bisa saya contohkan sekali lagi bolehlah. #Caleg
14. Kalau korban terorisme sudah banyak saya bahas. Sekarang saya contohkan korban UU 44/2009 tentang Rumah Sakit. #Caleg
15. Gara-gara UU itu, 400 lebih Rumah Sakit milik Muhammadiyah akan berhenti operasi. Padahal RS kami tanpa UU itu sdh bs jalan. #Caleg
16. Seharusnya ketika RUU digodok di parlemen, harus melibatkan Unsur masyarakat agar "Pembunuhan" massal thdp RS Tidak terjadi. #Caleg
17. Maaf tuips, shalat Isya dulu yuk..nanti dilanjut..
18. Saya tidak berprasangka buruk pd anggota DPR atau Fraksi yang ada di Senayan tentang "misi" pembuatan UU RS tersebut. #Caleg
19. Meskipun ada yang membisikkan bhw UU tsb dibuat salahsatunya u/ "membantai" RS milik Umat yg dikelola Muhammadiyah. #Caleg
20. Apa sih substansi isi UU Rumah Sakit sehingga bisa membuat "tewasnya" semua RS milik Muhammadiyah? #Caleg

21. Salahsatu yg paling fatal adalah di Pasal 7 ayat (4). Silahkan dibaca ya. semoga kelihatan. #Caleg http://t.co/foQvxdcQE0
22. Perhatikan frase/kata yang saya lingkari stabilo merah. Kata "HANYA" ini bisa mematikan 400 lebih RS milik Muhammadiyah. #Caleg
23. Seandainya salahsatu pembahas UU Rumah Sakit ini ada yang dari Muhammadiyah, tentu tidak akan ada kata "HANYA". #Caleg
24. Muhammadiyah sudah berdiri sebelum Indonesia Merdeka, dan Yayasannya BUKAN Badan Usaha bidang Kesehatan. Semoga paham. #Caleg
25. Karena adanya frase/kata "HANYA", maka seluruh RS Muhammadiyah tak bs ajukan perpanjangan. Dipersulit. #Caleg
26. Kasus itu terjadi di seluruh Indonesia. Sekalipun Kepala Daerahnya Muslim sekalipun, tak peduli karena HARUS taat UU kan? #Caleg
27. Jadi, orang yang masuk Parlemen itu mestinya BUKAN orang sembarangan. karena produk UU yang ada di sana sangat menentukan. #Caleg
28. Hanya gara-gara "seorang" anggota DPR memasukkan kata "HANYA" pada ayat di UU RS, maka bisa membunuh 400 RS milik Muslim. #Caleg
29. Skrg bayangkan jika ada #Caleg yang kaya raya, punya misi jahat menghabisi kepentingan yang tidak ia sukai. Lalu sukses masuk Senayan...
30. Lalu, ada #Caleg sederhana, pintar, perjuangannya luarbiasa, diakui banyak kalangan. Tapi gara-gara gak cukup dana gagal masuk Senayan..

31. Kasus seperti yang menimpa aset Umat berupa Rumah Sakit ini bisa terjadi pada banyak kasus lainnya, dengan berbagai variannya. #Caleg
32. Mungkin ada pertanyaan. Kenapa RS milik Umat itu tidak membuat Yayasan baru saja? kenapa gak taat pada UU produk DPR? #Caleg
33. Jawabannya: Muhammadiyah itu Amal Usaha, bukan Badan Usaha semacam bisnis. RS Muhammadiyah selama ini sukses dgn sistemnya. #Caleg
34. Sblm Indonesia merdeka, Muhammadiyah sudah punya PKO (PKU)/RS. Pembuatan UU harusnya tidak merusak yang sudah berjalan baik. #Caleg
35. Oleh karena itu, munculnya frase "HANYA" dalam UU RS itu ada dua kemungkinan sebagai sebabnya. Apa saja? #Caleg
36. Pertama, memang MURNI para pembuatnya ingin RS dikelola dengan Badan Usaha yang khusus: Badan Usaha bergerak Bidang Kesehatan. #Caleg
37. Kedua, bisa jadi memang ada niat dari oknum DPR RI yg membahas/membuat UU tersebut untuk menghabisi RS milik Umat secara "LEGAL". #Caleg
37. Sorry ada typo di Poin 33. yang benar "RS Muhammadiyah itu Amal Usaha...dst
38. Tapi ada kemungkinan lain diluar keduanya (meskipun saya menyangsikan): DPR tak tahu bahwa jika kata "HANYA" bisa matikan 400 RS. #Caleg
39. Singkat cerita, UU 44/2009 sedang digugat ke MK oleh Muhammadiyah. Sidangnya sedang berjalan. #Caleg
40. Dan, banyak lagi UU yang merugikan Umat Islam yang kini digugat (Judicial Review) oleh Muhammadiyah dan Ormas Islam lainnya. #Caleg

41. Belajar dari banyaknya UU yang di Judicial Review ke MK oleh elemen Islam, misalnya UU Sumber Daya Air. UU Migas, dll, maka... #Caleg
42. ..saya duga ada masalah serius di Parlemen. Banyak Tokoh Islamnya di banyak Partai, namun pd masuk angin. #Caleg
43. Banyak Partai berbasis Umat Islam, namun terpecah-pecah. Mereka tidak bisa menyatukan suara, dan efeknya, Umat yang jadi korban. #Caleg
44. Nah, mestinya setiap Pemilu, lebih banyak Caleg Muda Muslim masuk parlemen, tidak boleh takut/malu. Agar ada regenerasi. #Caleg
45. Agar potensi "masuk angin" bisa dikurangi dengan adanya orang baru di Parlemen. Percayalah, ini akan bermanfaat. #Caleg
46. Sejelek2 situasi, misalnya di parlemen penuh dgn mafia/ koruptor, maka dgn hadirnya banyak wajah baru, akan terusik. #Caleg
47. Jika ada koruptor, mafia, dan penjahat di Parlemen, pasti membutuhkan sistem yang "rapi" untuk berbuat kejahatan bukan? #Caleg
48. Nah u/ membentuk jaringan korup, maka hal itu tak akan mudah jika ternyata banyak wajah baru yang ada di sekitarnya. #Caleg
49. Apalagi jika wajah baru tersebut benar2 sosok yang cerdas, lurus, komit dan punya jejak rekam yang bagus. Mafia akan takut! #Caleg
50. Maka, Muhammadiyah kali ini banyak perubahan. Jika dulu kadernya harus memilih CALEG atau Muhammadiyah, skrg tidak. #Caleg

51. Kader-kader terbaiknya BOLEH mencalonkan diri sebagai Caleg 2014 asal diijinkan oleh Pimpinannya. Saya memegang ijin tersebut. #Caleg
52. Intinya, kader terbaik Umat Islam harus memenuhi Parlemen. Kader terbaik Muhammadiyah juga demikian juga. #Caleg
53. Meskipun selama ini sudah ada banyak wakil Muslim di parlemen, tetap kurang baik secara kuantitas maupun kualitas. #Caleg
54. Banyaknya wakil Muslim di Parlemen, kadang bisa menjadi masalah mungkin karena mereka beda Fraksi & Beda Komisi. #Caleg
55. Namun apabila diniatkan, Insya Allah "partisi" Fraksi/Partai dan Komisi sebenarnya bisa banyak solusi yang cakep. #Caleg
56. Yang penting semua Kader terbaik Muslim, berbondong berjuang ke senayan, dan tidak berkelahi sebelum Pemilu. #Caleg
57. Pertanyaannya kemudian, kenapa saya harus ke PKS, bukan yang lain? banyak yang bertanya kenapa saya tidak ke PAN saja? #Caleg
58. Bentar ya, sruput wedang uwuh dulu. #Caleg
59. Nah, tidak mudah bagi saya untuk menentukan pilihan Parpol. karena Muhammadiyah lekat dengan Parpol ttt. #Caleg
60. Untuk memilih Parpol 2014 maka saya harus mengetahui beberapa hal sebagai berikut: #Caleg

61. Pertama, Visi/Misi Parpol. Untuk filter pertama ini, semua partai lolos. Tak ada satupun Parpol yang punya visi/misi jelek. #Caleg
62. Kedua, Parpol Baru atau Parpol Lama. Saya memilih Parpol lama karena di parpol baru belum teruji. #Caleg
63. Ketiga, Seksi bagi Media. Saya memilih Parpol, dimana media kepincut memblow up apapun ttg Parpol itu hingga ke ujung dapurnya. #Caleg
64. Keempat, Ideologi. Sbg kader Muhammadiyah, lebih nyaman di parpol yang berbasis Islam, sekalian jalankan kewajiban berdakwah. #Caleg
65. Kelima, Kinerja. Saya memilih Parpol yang hasil kinerjanya nyata terlihat. Bukan Parpol Spanduk yg harga cetaknya 20 ribu/meter. #Caleg
66. Keenam, Keterlibatan Korupsi. Semua Parpol tidak mungkin sempurna. Tapi saya pilih yang paling kecil terlibat "kontak" dgn KPK. #Caleg
67. Ketujuh, Smart. Hingga kini, parpol yg bisa cocok semua usia, semua jenis kelamin, gaul tapi religius tidaklah banyak. #Caleg
68. Saya kira filter-filter yang saya sebut adalah filter minimal, universal. Masih ada beberapa filter yang sifatnya personal. #Caleg
69. Lalu ada pertanyaan dari Om @hafidz_ary ke saya, seperti ini. http://t.co/sC1RZj0Cyx
70. Background saya adlh wartawan. Maka dari itu, saya sudah hafal betul tipikal media terkait penyediaan berita bagi pasar. #Caleg

71. Memang ada fenomena unik di masyarakat. Dimana mereka dengan mudah dikendalikan persepsinya oleh pemberitaan yg aktual. #Caleg
72. Mau takut, mau berani, mau semangat, mau malas, mau apa saja, kadang masyarakat bergantung pada informasi dari media massa. #Caleg
73. Media Massa sepertinya dianggap melebihi paranormal/dukun, bahkan Tuhan pun mungin kalah pengaruh dibanding media massa. #Caleg
74. Typo: mungin = mungkin
75. Jadi ketika dulu M. Nazaruddin ngoceh rame di televisi, lalu ditangkap KPK, masyarakat mengira parpol selain PD lebih bersih. #Caleg
76. Gara-gara kasus M. Nazaruddin, masyarakat kemudian seolah lupa banyak kasus yang menimpa Partai lain. Media massa kuncinya. #Caleg
77. Begitu juga ketika LHI kena masalah, tak pelak masyarakat pun tergiring oleh opini dan berita dari media massa setiap hari. #Caleg
78. Banyak yang mengira, PKS lah yang paling banyak koruptornya. Kasus Nazaruddin pun dilupakan. Media massa kuncinya. #Caleg
79. Karena dikendalikan media massa, maka setiap survei elektabilitas dilakukan, sudah pasti PKS selalu di bawah. #Caleg
80. Tetapi kalau survei soal "Partai Yang Paling Korup", ternyata juaranya bukan PKS. http://t.co/zkMkdTYW0E #Caleg

81. Survei ini juga menghasilkan kesimpulan yang sama, BUKAN PKS juara Korupsinya http://t.co/xuOyfaK8Rh
82. Lalu lihat hasil Survei terbaru yang dirilis awal 2014 lalu: http://t.co/Rd0LBOYO6m ternyata Juara Korupsi BUKAN PKS. #Caleg
83. Anehnya, meski sudah tahu Juara Korupsi Bukan PKS, tapi setiap survei elektabilitas, PKS selalu terendah. Kuncinya di Media. #Caleg
84. Dan, setiap Pemilu, Parpol-parpol Juara Korupsi ternyata malah menjadi Favorit pemilih. Ini fenomena mengerikan. #Caleg
85. Dengan demikian, apakah dpt disimpulkan bhw sebenarnya masyarakat itu JUSTRU suka pada Parpol Juara Korupsi (PJK)? #Caleg
86. Karenanya, saya jamin KPK tidak akan kekurangan kerjaan. Karena ternyata para pemilih malah suka Partai Juara Korusi (PJK). #Caleg
87. Artinya masyarakatlah yang justru memberi peluang bagi parpol yang PJK tadi, untuk melakukan tindak pidana korupsi bukan? #Caleg
88. Nah mestinya Pemilu 2014 ini masyarakat tidak lagi mudah digiring oleh berita. Tapi ribetnya, ada parpol yg punya media. #Caleg
89. Oleh karenanya, meski Parpol baru, karena memilki media massa, tebak sendiri kira-kira nantinya akan seperti apa Parpol tersebut. #Caleg
90. Bagi saya, memilih Parpol Baru resikonya tetap sama. Maka dari itu, sejak awal saya bilang akan memilih Parpol Lama. #Caleg

91. Jadi terjawab ya salahsatu pertanyaan Om @hafidz_ary ttg cara berfikir saya terkait pilihan parpol. http://t.co/uKAqHkhibV
92. Lalu bagaimana cerita urutannya sehingga saya bisa tiba-tiba masuk sebagai Caleg PKS? Nomor 4 Di Jateng V? #Caleg
93. DPP PKS mempersilahkan kader di luar PKS, khususnya dari Muhammadiyah untuk ikut memperkuat PKS menghadapi 2014. #Caleg
94. Hal itu diungkapkan menjelang penyusunan DCS, sudah hampir setahun silam. Beberapa kali pertemuan pun dilakukan. #Caleg
95. Nama saya termasuk yang direkomendasikan. Demi persatuan elemen dan aset Islam, saya bersedia dgn segala resiko. Bismillah. #Caleg
96. Soal nomor urut, sy tidak tahu. Yang penting membuka jalan silaturahim antara sy di Muhammadiyah dengan sdr lainnya di PKS. #Caleg
97. Sejak nama saya ada di DCS, jangan kira masalah selesai. Justru saat itulah mulai muncul cacian, sindiran, makian, cemoohan. #Caleg
98. Terutama dari pihak2 yg tak paham arti persatuan. Mereka tak mengerti makna perjuangan panjang & dakwah nilai-nilai Islam. #Caleg
99. Mereka mencoba segala upaya agar saya tidak Percaya Diri dgn agama saya. Pdhl "Wa'tashimu bihablillahi-jamii'a walaa-tafarraqu" #Caleg
100. "Berpegang teguhlah pada tali agama Allah. Jangan bercerai berai" saya kira banyak yg tidak suka ayat ini. #Caleg

101. Oleh karenanya, demi misi besar ini, saya ajak semua sahabat sy, Ayo Bersatu Dalam Satu Parpol PKS--Jika memungkinkan. #Caleg
102. Tetapi jika tidak bisa menyatu dalam satu wadah bernama PKS, tidak mengapa. Silahkan memilih Parpol yang Masih Berbasis Islam. #Caleg
103. Sudah sewajarnya karena Indonesia ini mayoritas Muslim, maka Islam harusnya yang memimpin. Termasuk Parpolnya. #Caleg
104. Saya kangen melihat para tokoh Islam rukun seperti ini. Rukun, saling menjaga, saling silaturahim. #Caleg http://t.co/6NbgJBfE8T
105. Betapa indahnya melihat suasana cair seperti ini. Adem rasanya. #Caleg http://t.co/PxAenNSLvF
106. Jaga silaturahim, Jaga persaudaraan, tidak mudah terpecah belah. Sungguh mengagumkan. #Caleg http://t.co/30YcY71pxf
107. Perlu kekuatan dan kebersamaan dlm menggalang misi besar persatuan Umat ini. Saya sudah nyemplung, anda tinggal dukung. #Caleg
108. Untuk mencapai ini semua, tentu membutuhkan tenaga, waktu, pikiran, komitmen dan tentu dana yang tidak sedikit. #Caleg
109. Dgn segala keterbatasan saya, bantuan materiil/imateriil/doa semua rekan, sahabat, dimana saja berada sangat dibutuhkan. #Caleg
110. Bismillah, semoga Allah kabulkan. Salam Mustofa B. Nahrawardaya, Caleg DPR RI PKS Jateng V (Solo, Klaten, Boyolali, Sukoharjo). #Caleg

0 Response to "Menanggapi Trend Media Terhadap PKS by: @MustofaNahra"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: