Aher, Kita Malu Jika Impor Pangan

AHER Salami Pengasong Di GBK Jakarta

JAKARTA - Ahmad Heryawan (Aher), salah seorang bakal calon presiden (capres) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengajak seluruh kontestan Pemilihan Umum 2014 menjadikan kampanye sebagai arena adu visi.

“Masyarakat kini semakin cerdas. Karenanya, seluruh capres harusnya menawarkan visinya, bagaimana mewujudkan kesejahteraan rakyat. Jangan cuma pencitraan setiap hari,” tandasnya menjawab wartawan.

Aher, yang juga Gubernur Jawa Barat, mengemukakan hal itu usai PKS menggelar kampanye hari pertamanya di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu, 16 Maret 2014.

Ditanya, apakah ada capres yang cuma mengedepankan pencitraan daripada kualitas visi, Aher menyatakan, ia tidak merujuk pada capres atau partai tertentu. “Masyarakat atau pemilih dapat menilainya sendiri,” ujarnya.

Mengenai visinya untuk Indonesia ke depan, Aher secara singkat menjelaskan, pendidikan dalam kerangka membangun manusia unggul menjadi syarat utama membawa bangsa ini besar dan setara dengan negara maju.

Melalui sumberdaya manusia (SDM) unggullah, tambah Ager, putra bangsa bakal maksimal mengelola sumberdaya alam (SDA) Indonesia yang berlimpah.

Menurut politisi muda itu lagi, bila kedua persoalan vital tersebut menjadi fokus pemimpin nasional, maka seharusnya Indonesia tidak perlu mengimpor beras, kedelai, gula, bahkan garam.

Aher menegaskan, dengan kesuburan alam Indonesia dan kekayaan di dalamnya, maka impor kebutuhan pokok dimaksud selama ini, sebagai sesuatu yang memalukan.

“InsyaAllah, bila takdir menghendaki saya memimpin Indonesia ke depan, kita akan swasembada beras,” yakin Gubernur yang mampu menjadikan Jawa Barat tetap sebagai lumbung pangan nasional hingga kini.

Aher juga mengatakan, dirinya siap dan optimis maju ke pentas persaingan capres Pemilu 2014. “Saya selalu optimis menerima amanah dan tanggungjawab apapun. Semoga ini semua bernilai ibadah,” katanya.

Kampanye PKS di GBK dipenuhi sesak kader dan simpatisan partai bernomor pilih 3. Sebagian bahkan tidak dapat masuk ke stadion terbesar di Indonesia. (Depoknews.com)

Tweet