KOLKATA — Perlakuan diskriminasi berlatar belakang agama harus
dihadapi oleh sebagian besar warga Muslim di India. Tak sedikit dari
mereka yang mengeluh karena kesulitan memperoleh pekerjaan di negara
yang didominasi oleh penduduk beragama Hindu itu.
Warga Muslim yang memiliki pekerjaan layak, bahkan terpaksa harus
berpura-pura menjadi Hindu dan merahasiakan tempat bekerjanya dari sanak
keluarga. Noorjahan Khatoon (42 tahun) misalnya.
Perempuan yang tinggal di daerah kumuh pinggiran Kota Kolkata itu,
saat ini bekerja sebagai juru masak di rumah mewah milik keluarga Hindu
yang terletak di sebuah kawasan elite kota tersebut.
Khatoon mengatakan, tidak ada satu pun anggota keluarga atau kerabat
dekatnya yang tahu di mana ia mencari nafkah. “Anak-anak saya tidak tahu
di mana saya bekerja, apalagi identitas majikan saya. Saya memang tidak
memberitahukan hal ini dengan siapa pun,” ujar Khatoon, seperti
dilansir Aljazeera, Selasa (10/12).
Setiap kali bekerja, ia sengaja memakai gelang kerang dan bubuk
vermillion di sebagaian rambutnya. Ini dilakukannya untuk menjaga
penampilan layaknya perempuan-perempuan Hindu tradisional di sana. “Saya
yakin, jika majikan saya tahu kalau saya ini seorang Muslimah, saya
akan dipecat,” tuturnya.
Pengalaman tidak jauh berbeda juga dialami Ayesha Begum. Perempuan
berumur 30 tahun itu juga terpaksa menyamar menjadi Hindu agar tak
kehilangan pekerjaannya. Sebelum berangkat kerja, Begum selalu
mengenakan kerang putih pada pergelangan tangannya dan bubuk vermillion
di dahinya.
Muslimah itu harus mengubah penampilannya sebelum meninggalkan rumah,
menuju sebuah rumah sakit swasta di 50 km sebelah timur dari Kolkata
setiap paginya, tempat ia bekerja sebagai pembantu.
“Semua orang di (rumah sakit) sana mengenal saya sebagai penganut
Hindu. Mereka memanggil saya 'Lakshmi'. Itu adalah panggilan populer
bagi perempuan Hindu,” kata Begum.
Wanita itu menuturkan, sebelum menjalani tugas yang sekarang ini, ia
tidak pernah berhasil mendapatkan pekerjaan. “Saya lalu mengikuti saran
dari beberapa teman dan berpose layaknya perempuan Hindu. Tidak lama
sesudahnya, saya diterima bekerja di RS,” kisahnya.
Pada sebuah kesempatan, para pejabat RS tersebut pernah meminta Begum
mencarikan pembantu lebih banyak lagi dari desanya. “Saat saya bilang
ke mereka ada perempuan Muslim yang sedang mencari pekerjaan, mereka
mengatakan akan lebih baik kalau saya membawa calon yang non-Muslim,”
ujarnya lagi.
Salah satu peneliti yang fokus kepada isu-isu minoritas di India,
Ayesha Pervez mengatakan, para pencari kerja Muslim di negara itu harus
menghadapi rintangan diskriminasi hampir si semua sektor.
“Seperti di Bengal Barat misalnya, yang jumlah penduduk Muslimnya
mencapai 27 persen dari populasi. Namun, representasi mereka yang
bekerja di kantor-kantor pemerintah negara bagian itu hanya empat
persen,” kata Pervez kepada Aljazeera.
*http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/13/12/10/mxl65p-demi-pekerjaan-muslim-di-india-terpaksa-menyamar-jadi-hindu
0 Response to "Muslim di India Terpaksa Menyamar Jadi Hindu"
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan Anda: