Siaga Banjir: Kisah dari Grup WhatsApp PKS Cikarang Timur


foto ilustrasi

Cikarang Timur, 4/3/25, Malam semakin larut, tapi grup WhatsApp PKS Cikarang Timur masih ramai dengan percakapan yang penuh kekhawatiran. Air mulai naik, dan kabar dari berbagai wilayah terus berdatangan.

Indra, salah satu anggota, mengirim pesan pertama. "Sampai juga ke kampung saya 🤦🏻‍♂️ Tanjung Baru siaga." Sebuah isyarat bahwa banjir kini mulai mengancam daerahnya.

Ketua SPKK Cikarang Timur, yang selalu sigap dalam merespons situasi darurat, segera bertanya. "Tanjung Baru kena juga?" Suaranya terdengar cemas.

Tak lama, Umar dari Tanjung Baru ikut memberikan kabar. "Lagi pada siaga, Tanjung Baru siap ngungsi." Kata-katanya menegaskan bahwa situasi semakin serius. Ketua SPKK pun hanya bisa berucap, "Yaa Allah...." Sebuah doa yang menggambarkan keprihatinan sekaligus harapan agar musibah ini segera berlalu.

Indra mencoba menjelaskan situasi lebih lanjut. "Belum, Bu… tapi biasanya kalau Gandaria kena, airnya ngalir ke Kampung Baru." Ia paham betul pola banjir di daerahnya. Jika Gandaria sudah terdampak, tak butuh waktu lama bagi air untuk meluas ke kampung lain.

Ketua SPKK Anna Herlina segera mengetik pesan penuh harap. "Yaa Allah, semoga segera surut... aamiin 🤲." Indra membalas singkat, "Aamiin 🤲🏻," menguatkan doa bersama.

Namun, kabar dari Umar semakin mengkhawatirkan. "Di kampung saya sudah kerendem dari semalam. Sampai sekarang masih banjir." Air tak kunjung surut, dan warganya mulai bersiap untuk kemungkinan terburuk. Indra menambahkan, "Airnya udah nyampe ke halaman pinggir rumah."

Percakapan di grup ini bukan sekadar laporan situasi, tapi juga bentuk kepedulian dan solidaritas. Ketua SPKK dan anggota lainnya terus memantau, siap mengoordinasikan bantuan jika diperlukan. Malam itu, di tengah derasnya arus banjir, semangat kebersamaan tetap mengalir, membawa harapan bahwa esok hari akan lebih baik. -hrs

0 Response to "Siaga Banjir: Kisah dari Grup WhatsApp PKS Cikarang Timur"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: