Sebuah Kenangan dan Kesaksian



Oleh : Ery Prasetya 

Mmmhhh...

Entah kenapa, khusus yg ini, saya ngga mau bergegas membuat status ungkapan kehilangan yg teramat. (saat ini dada bergemuruh,mata mulai memanas...)

Krn sy yakin, di hari pertama Beliau berada di alam yg berbeda, para sahabat akan mengungkapkan kenangan2 indah terbaiknya bersama Beliau...Dan dugaan ini terbukti...Kehilangan mutiara, akan menghebohkan pemiliknya,apalagi dengan proses pengambilan yg begitu cepat. Dan apalagi pemiliknya banyak, bukan 1 atau 2, bisa jd ribuan

"Saya ngga kenal2 amat dengan Pak Imam, tapi kok kayanya hati ini tersentuh banget ya..." (ungkapan salah satu kader yg jarang berinteraksi dgn sang Qiyadah handal ini). Dalam hati sy bergumam "Mungkin ini yg disebut Cinta sejati, tak kenal tapi mencinta, jarang bersua tapi merindu, dan saat dtinggal menyisakan hati yg teriris perih..."(mata ini mulai meneteskan airnya). Yaa Robb...

Tidak berlebihan, kalau saya berpendapat didalam diri sang Motivator ini terhimpun sematan2 kebaikan yg banyak. 
Murobbi iya, Qiyadah iya, Jundiyah iya, Organisatoris iya.

Beberapa kali berada dalam satu event dgn beliau. Sangat tepat memposisikan diri. Saat berperan sbg Qiyadah, beliau menginstruksikan pasukannya agar total berkhidmat utk ummat. Saat berperan sbg Jundiyah, beliau menyimak setiap untaian hikmah sang Muwajih dgn baik. Allah...

Yaa sudahlah...bagaimanapun kita harus move on. Yg bs dilakukan diantaranya adl menjalankan instruksi2 beliau dgn sungguh2. Spt harus berlipatnya jumlah kader dan voters.

Tugas Antum sudah tuntas Ustadz.
Jejak kebaikan pun terlihat jelas.
Tidak mudah melanjutkan langkah2 da'wah ini tanpa Antum.
Semoga Allah SWT menempatkan Antum di Jannatul Firdausnya, tanpa hisab.

Aamiin...





 

0 Response to "Sebuah Kenangan dan Kesaksian"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: