Ukhuwah yang Tak Pernah Hilang

PKSCikarangTimurMatahari senja baru saja menghilang saat sebuah kabar duka datang menyapa telinga saya. Melalui sambungan telepon, seorang ikhwah mengabarkan jatuhnya Wahid ketika sedang bermain game Menara dalam acara Kemah Peduli di Lembang, Jawa Barat. Tangannya patah dan harus segera diambil tindakan.

"Pak Erwyn, tolong koordinasi ya dengan panitia," ujar ikhwah tersebut kepada saya dengan nada cemas.

Saya pun menelepon panitia untuk mengetahui kondisi di lapangan dan berkoordinasi. Pak Wahid, demikian saya biasa memanggilnya, langsung dibawa kembali ke Bekasi. Panitia bertindak cepat dengan membawanya ke ahli patah tulang malam itu juga. 

Berita jatuhnya Pak Wahid segera saya sampaikan ke ikhwah Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi melalui grup whatsapp. Saat itu juga saya mengajak mereka untuk ta'awun sihi, menggalang dana buat pengobatan Pak Wahid yang sehari-hari mengabdi sebagai marbot masjid.

Respon ikhwah sungguh luar biasa. Dalam waktu singkat terkumpul dana cukup memadai untuk sekadar meringankan musibah yang menerima Pak Wahid. Donasinya bervariasi, dari Rp 50.000-Rp 500.000.

Bukan kali ini saja ta'awun sihi dilakukan di DPRa Jatimulya. Pernah ada anak kader yang jarinya terputus terkena rantai motor. Dan sumbangan untuk membantu operasi pun datang mengalir.

Saya yakin kisah indah serupa banyak terjadi di daerah lain yang bisa jadi jauh lebih mengharukan. Ukhuwah diantara kita mungkin saja mengalami pasang surut, tapi yakinlah, ia tak pernah hilang dari jalan dakwah ini.

Erwyn Kurniawan




 

0 Response to "Ukhuwah yang Tak Pernah Hilang"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: