Anis Matta Menghadiri Seminar KSPI

Jakarta - Disela-sela seminar KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) dengan tema "Mewujudkan Negara Sejahtera" 13/02/2014. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan pihaknya menuntut kenaikan upah 30 persen pada 2015. Seminar yang dihadiri juga oleh presiden PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Anis Matta ini membahas permasalahan upah buruh yang masih murah.

"Permintaan kenaikan upah tersebut, dengan pertimbangan perekonomian Indonesia membaik," ujar Said Iqbal di Jakarta, Kamis.

KSPI memperkirakan akan terjadi inflasi sebesar dua digit, dan pertumbuhan ekonomi yang mencapai enam persen.

"Apalagi pada 2014, kenaikan upah amat minim."

Selain itu, pada 2015 investor akan banyak masuk ke Tanah Air. Sebab investor menahan diri masuk ke Tanah Air menjelang pemilu.

Pertimbangan lainnya adalah produktivitas akan berbanding lurus dengan upah dan kesejahteraan.

"Jika upah buruh rendah, tidak mungkin produktivitas meningkat."

Lagi pula, upah buruh Indonesia lebih rendah dibandingkan Thailand dan India yang pertumbuhan ekonominya stagnan.

"Upah di Indonesia hanya Rp2,4 juta, sementara di Thailand sudah mencapai Rp3 juta dan Filipina yang mencapai Rp6 juta," jelas dia. Oleh karena itu, wajar jika KSPI menuntut kenaikan upah buruh. Iqbal menambahkan Indonesia tidak akan masuk ke negara maju jika upah buruh tidak naik.

"Jika upah buruh naik maka produktivitas dan efisiensi ditingkatkan."

Pemerintah juga didorong untuk membuat materi kegiatan terkait peningkatan produktivitas.

Pemerintahan yang baru, kata Iqbal, harus bisa memberi harapan pada kesejahteraan buruh. ANTARA

0 Response to "Anis Matta Menghadiri Seminar KSPI"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: