Catatan 3: Komitmen Waktu Gubernur Irwan


[PKS Cikarang Timur] Ada sejumlah kepala SKPD yang berusaha mengelak ikut iring-iringan kendaraan gubernur jika melakukan kunjungan ke daerah. “Pak, kami duluan berangkat ke lokasi,” begitu salah satu alasan yang diberikan agar yang bersangkutan bisa mengelak agar tidak ikut iring-iringan mobil gubernur. Ada juga yang minta keluar dari rombongan dan minta izin berpisah di tengah perjalanan.

Ada apa? Ternyata tak semua SKPD siap nyali mengikuti rombongan gubernur yang nyaris selalu melaju dengan kecepatan tinggi. “Memang permintaan Pak Gubernur demikian, agar kita selalu tepat waktu,” ujar Bribka Indra KS, petugas pengawalan gubernur dan dibenarkan oleh sopir gubernur Reymon. “Bapak justru resah kalau mobil lambat,” lanjutnya. "Cepat… cepat… cepat," kata2 itulah yang sering terdengar beliau ucapkan. “Jangan takut, ada Allah yang melindungi kita,” begitu Irwan menjawab pertanyaan apakah ia tidak merasa takut dan kuatir, hampir setiap hari melakukan perjalanan seperti itu.

Ada alasan tentunya jika mobil gubernur selalu ngebutdengan kecepatan tinggi seperti itu. Pertama saya lihat memang karakter Irwan Prayitno yang seperti itu, ingin serba cepat. Jika orang lain seumur beliau suka lagu-lagu slow dan sentimentil, beliau justru suka lagu ngebeat dan cenderung rock. “Lagu sentimentil bikin kita mengantuk,” kilahnya. Begitulah karakter Irwan, segala sesuatu dilakukan secara serius dan cepat. Jika ada masalah, maka akan diselesaikan dengan cepat saat itu juga, tanpa menunda-nunda. Tidak ada surat yang tertunda di meja kerja beliau, satu hari selesai dan bisa ditandatangani dimana saja, kapan saja.

Jika tidak langsung diselesaikan saat itu juga, nanti akan datang lagi pekerjaan baru dan seterusnya. Akhirnya pekerjaan itu menumpuk, makin lama makin menggunung. Karena itu Irwan tak mau menunda-nunda pekerjaaan dan tak pernah ada surat yang terunda dan menumpuk di mejanya. Satu kali karena banyaknya kegiatan, pernah Irwan menandatangani surat dan membuat disposisi di mobil dalam perjalanan dinas ke daerah. Lalu surat tersebut dititipkan di mapolsek terdekat di dalam perjalanan, untuk dijemput segera oleh staf.

Alasan kedua, rata-rata ada banyak acara yang harus dihadiri pada hari yang sama, sehari bisa 7 sampai 10 acara. Tak jarang lokasi acara tersebut saling berjauhan, yang satu di Bukit Tinggi, satunya lagi di Batusangkar atau bahkan di Dharmasraya, atau waktunya sangat berdekatan, sehingga harus berburu waktu. Padahal Irwan berprinsip, lebih baik ia datang duluan daripada terlambat. Jangan sampai masyarakat kecewa, prinsip itu yang selalu ia jaga

Boleh dikata, tak ada lagi pelosok Sumatera Barat yang belum dikunjungi Irwan. Sebut saja daerah-daerah terisolir seperti Mentawai, Pasaman, Dharmasraya, Sijunjung atau Solok Selatan. Jika tak bisa dikunjungi dengan kendaraan roda empat, maka daerah itu ia kunjungi menggunakan sepeda motor trail. Olahraga sepeda motor, termasuk trabas memang merupakan salah satu hobinya dari dulu. Hobi tersebut kini ia gunakan untuk mendatangi masyarakat didaerah-daerah terpencil.

Ada juga daerah yang tidak bisa dilalui motor, apalagi kendaraan roda empat. Daerah tersebut hanya bisa ditempuh dengan perahu. Irwan pun tak segan berkunjung ke sana, naik perahu pun baginya tak jadi masalah. Bagi masyarakat kunjungan tersebut sangat luar biasa. “Betulkah ini Bapak Gubernur kita?” ujar masyarakat seakan-akan tak percaya. Kata mereka, jangankan gubernur, camat pun belum pernah mengunjungi daerah mereka.

Oleh Yongki Salmeno

0 Response to "Catatan 3: Komitmen Waktu Gubernur Irwan "

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: