Banjir di Bekasi Barat, Masjid Jadi Tempat Pengungsian

Bekasi--Aliran anak Kali Cakung juga meluap ke Perumahan Dosen IKIP di Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi. Sekitar 1.700 Kepala Keluarga mengungsi. "Masjid At Taqwa di dalam komplek dijadikan tempat pengungsian," kata Kepala Kepolisian Sektor, Jatiasih, Komisaris Melda Sitohan, Kamis, 29 Januari 2019.

Melda mengatakan, di perumahan itu terdapat 7 Rukun Tetangga terdiiri dari 300 Kepala Keluarga dengan jumlah 1.200 jiwa. Sekitar 200 orang di antaranya mengungsi di Masjid At Taqwa di dalam perumahan itu.

Pantauan Tempo di lapangan, warga mengungsi di dalam masjid yang tak terkena dampak banjir. Mereka memanfaatkan lantai dasar dan lantai dua untuk tempat tinggal sementara. Sedangkan, warga lainnya memilih bertahan di lantai dua rumah masing-masing, dan mengungsi ke tempat saudaranya.

"Di rumah saja, jaga rumah," kata Erik, 30 tahun warga Blok 3. Ia mengatakan, sejauh ini dia hanya butuh bantuan berupa air mineral dan makanan cepat saji. Pasalnya, dia tak dapat beraktivitas karena listrik dipadamkam.

Komplek Dosen IKIP di Jatiasih terendam banjir dengan ketinggian bervariasi, mulai dari 1 meter hingga tiga meter. Paling parah berada di Blok 1 ketinggian mencapai tiga meter. Sedangkan, di Blok 4 ketinggian mencapai 1,5 meter.

Tim relawan serta unsur Kepolisian bersama Tentara Nasional Indonesia membantu evakuasi warga, serta mendistribusikan bantuan menggunakan perahu karet. Selain merendam perumahan, air juga merendam Jalan Mekarsari Raya di depan perumahan. Ketinggian mencapai sepinggang orang dewasa, sehingga jalur itu tak dapat dilalui kendaraan. TEMPO

0 Response to "Banjir di Bekasi Barat, Masjid Jadi Tempat Pengungsian "

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: