Fatimah Binti Maemun bin Hibatullah memiliki gelar Jawa Puteri Suwari. Dia wafat pada 2/12 tahun 1082 atau 7 Rajab 475 Hijriah.
Fatimah datang ke Indonesia pertama kali oleh ayahnya Sultan Kedah
dengan gelar Sultan Mahmud Syah Alam. Mereka datang menggunakan kapal
dengan tujuan untuk berdagang dan mensyiarkan agama Islam.
Dengan menyusuri Selat Malaka, kapal tersebut sampai di pesisir utara
Jawa Timur. Saat ini pelabuhan tersebut dikenal dengan kota Gresik yang
dahulu dikenal dengan kota pelabuhan dan perdagangan.
Wilayah Gresik ketika itu menjadi kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Setelah Fatimah dan ayahnya sampai di Gresik kemudian mereka mendirikan
sebuah rumah dan masjid di daerah Leran.
Daerah Leran dikenal dengan pemukiman yang dihuni oleh kaum pedagang.
Selain itu Gresik juga dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan karena
banyak ditemukan pemukiman orang arab dan cina. Saat datang ke Gresik
Fatimah telah berusia 17 tahun. Dia pun telah menjalani kewajiban
seorang muslimah dengan berjilbab.
Dengan tetap menghargai dan mengormati adat istiadat dan budaya di
Gresik saat itu ayah dan anak itu menyebarkan agama Islam. Lambat laun
banyak penduduk Gresik yang menerima dakwah mereka dan menyatakan diri
memeluk Islam.
Namun, banyaknya penduduk yang berpindah agama membuat Raja Majapahit
ketika itu marah besar. Karena dia khawatir kekuasaannya pun hancur
begitu saja.
Sehingga raja ingin turun tangan secara langsung untuk menyerang
Leran. Raja tidak membawa persenjataan lengkap seperti perang-perang
sebelumnya karena Fatimah dan ayahnya hanya datang bersama 14 orang
kawanannya.
Raja pun pergi bersama dengan 13 orang pengawalnya dengan berkuda.
Akhirnya Raja disambut oleh Sultan Mahmud Syah Alam dengan ramah.
Raja terkagum-kagum dengan kedamaian penduduk Leran karena mereka
selalu rajin datang ke surau dan bershalawat untuk Rasulullah SAW. Tak
lama setelah melihat keadaan penduduknya dia bertemu dengan Fatimah dan
terpukau dengan kecantikannya.
Raja pun lambat laun ingin belajar mengenai Islam. Setelah belajar
mengenai Islam Raja kemudian melamar Fatimah untuk dijadikan istrinya
sebagai syarat Raja memeluk Islam.
Fatimah pun menerimanya dengan senang hati. Fatimah berharap dengan
menjadi istri seorang Raja dia dapat dengan mudah menyebarkan agama
Islam tidak hanya di Leran saja.
Namun, ayahnya tidak begitu saja menerima lamaran tersebut. Setelah
ayahnya beristikharah dan berdoa untuk ditunjukkan yang terbaik ternyata
wilayah Leran terserang penyakit Thoun.
Penyakit ini menyerang seseorang pada pagi hari dan sore harinya
mereka langsung meninggal dunia. Penyakit itu juga menyerang saudara
Sultan Mahmud Syah Alam begitu dan juga pelayan Fatimah.
Tak lama kemudian Fatimah pun terserang wabah yang sama. Sehingga dia
pun menyusul kedua pelayan dan saudara ayahnya. Raja pun mendengar
kematian Fatimah. Raja kemudian membangun cungkup yang berbentuk seperti
candi di atas makam Fatimah dan pelayannya.
*http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/12/02/mx6pv4-perempuan-pertama-pembawa-islam-ke-indonesia
0 Response to "Perempuan Pertama Pembawa Islam ke Indonesia "
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan Anda: