Anggota Komisi III DPR, Fahri Hamzah mengkritik lemahnya peran
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam mengkoordinasikan lembaga
yang terlibat penyelenggaraan pemilu.
Menurut Fahri peran kordinasi SBY yang lemah membuat lembaga-lembaga
tersebut berjalan sendiri-sendiri dalam pengambilan kebijakan. "SBY
seperti tidak terlibat dalam pemilu ini," kata Fahri di Kompleks
Parlemen Senayan, Selasa (17/12).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera tersebut mengatakan, seorang
kepala pemerintahan setingkat presiden harusnya mampu mengajak para
pimpinan lembaga yang terkait dengan pemilu duduk bersama. Dengan begitu
tiap-tiap lembaga memiliki identifikasi yang sama dalam melihat
persoalan.
"Harusnya dia (SBY) mengajak duduk bersama Polri, mendagri, dan KPU. Titik rawannya harus diidentifikasi bersama," ujarnya.
Menurut Fahri, salah satu akibat dari lemahnya kordinasi SBY adalah
kecurigaan terhadap anggaran pengamanan pemilu yang diajukan polri.
Padahal, semestinya ada kordinasi yang jelas antara Polri dan KPU dalam
mengidentifikasi masalah pemilu.
"Dengan begitu angka yang keluar (Rp 3,5 triliun) yang keluar dari
polri tidak mencurigakan. Jangan sampai anggaran yang ada di Polri juga
ada di KPU," katanya.
Wakil Ketua Komisi II DPR, Arif Wibowo mengatakan penetapan anggaran
pengamanan pemilu untuk polri tidak bisa diputuskan Komisi III sendiri.
Menurut politisi PDI perjuangan ini Komisi III DPR harus membangun
komunikasi dengan Komisi II selaku mitra kerja KPU. "Karena memang kami
yang mengerti bagaimana penyelenggaraan pemilu itu," ujarnya.
ROL
0 Response to "Lemahnya Peran SBY Dalam Pemilu"
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan Anda: