Bunda Intan, Tetangga Dekat Calon Wakil Rakyat

Sejak menetap di Kota Bekasi sekitar lima tahun yang lalu. Kemudian memindahkan aktivitas ke-pekaesan dari Kabupaten Bekasi ke Kota Bekasi, saya selalu mendengar nama itu. Setiap hendak mengadakan kegiatan aksi sosial seperti bazar sembako murah hingga pengumpulan baju layak pakai untuk korban banjir. Atau kegiatan partai lainnya seperti persiapan kampanye hingga pasang atribut selalu melibatkan nama itu.

“Kumpul di rumah bunda Intan nanti malam… “
“Merapat ke rumah bunda Intan…”

“Syuro malam ahad ini di rumah bunda Intan..”
“Bisa datang ya ? silaturahim kader di rumah bunda Intan..”
“Untuk aksi Palestina, kita berkumpul di depan toko Bunda Intan..”
“Masih punya stok baju layak pakai ? Drop ke toko Bunda Intan ya untuk korban kebakaran.”

Begitulah. Rumah Bunda Intan dan toko Bunda Intan selalu menghiasi sms undangan. Dua tempat itu menjadi titik yang paling sering dipakai untuk temu kader PKS Jakasampurna. Tempat berbagi ide dan tenaga untuk lebih memasyarakatkan kebaikan-kebaikan yang ada dari kumpulan manusia yang bernaung dibawah bendera PKS. Rumah bu Intan memang cukup besar jika dibandingkan dengan rumah kader lainnya. Rumah itu juga dilengkapi dengan musholla kecil yang berada tepat disamping rumah. Dengan keberadaan musholla itu, kami bisa langsung melaksanakan Sholat berjamaah ditengah-tengah aktivitas pertemuan ketika waktu Sholat tiba.

Saya tidak mengerti kenapa nama Bu Intan lebih dipakai sebagai petunjuk lokasi dibandingkan dengan nama suaminya. Kenapa tidak….
“Kumpul di rumah pak hamzah nanti malam… “
“Merapat ke rumah Pak Hamzah…”
“Syuro malam ahad ini di rumah pak Hamzah..”

Mungkin Bu Intan memang mengisi posisi struktural di PKS Bekasi sedangkan suaminya tidak. Mungkin juga suaminya lebih sibuk sebagai pengusaha bisnis informatika sehingga menugaskan istrinya untuk lebih aktif di masyarakat.
Yang saya tahu, tetangga saya yang satu ini memang responnya cukup cepat jika dihadapkan dengan program sosial kemasyarakatan. Bunda Intan nampak menikmati betul saat rumahnya dijadikan tempat untuk membahas program-program sosial.
Sebagai tetangga, saya pun beberapa kali pernah melihat Bunda Intan dan suaminya menghabiskan ahad pagi dengan berjalan kaki keliling kampung. Mungkin perjalanan keliling kampung itu mereka manfaatkan untuk mencari ide menarik yang akan dituangkan kedalam program nyata.

Karena ketertarikannya pada masalah sosial, tak heran jika kemudian PKS memilih Bu Intan menjadi salah satu calon anggota legislatif yang akan bertarung pada pemilu mendatang. Ia mendapat amanah untuk berjuang di daerah pemilihan Bekasi barat dan Medan Satria untuk DPRD Kota Bekasi.

Bunda Intan adalah lulusan S1 Bahasa Jepang Universitas Indonesia yang selama ini memilih menjadi ibu rumah tangga tidak biasa. Saya memilih istilah tidak biasa karena selain menjadi ibu rumah tangga, beliau juga menjadi wiraswastawati dengan mengelola salon muslimah. Di PKS, ia mendapat amanah sebagai staf biro Rumah perempuan PKS Bekasi barat. Sebuah biro di PKS yang mengurusi pelatihan-pelatihan keterampilan kewanitaan hingga pendampingan kkasus KDRT.

Salon muslimah yang ia kelola terdapat di komplek ruko yang dimiliki oleh mertuanya. Tepat di sebelah salon muslimah itu terdapat warnet yang dimiliki oleh orang lain yang menyewa ruko itu. Beberapa bulan jelang pemilu, warnet itu memasang baliho yang cukup besar di bagian atas ruko. Baliho besar itu memuat foto caleg perempuan. Bukan foto Bunda Intan tetapi foto caleg dari partai lain.

Seorang kader pernah menyampaikan uneg-unegnya dalam sebuah pertemuan mengenai kondisi itu.
“Bu, itu kenapa saingan ibu pasang baliho segede gunung disamping salon Ibu ?” kata seorang kader.
“Iya pak, justru mertua saya yang bingung. Menurut saya sih biarin aja Pak. Walaupun ruko itu punya mertua saya, gak fair rasanya kalau saya memaksa mereka menurunkan baliho.” Jawab Bu Intan.
“Iya, biarin aja lah. Dari partai kecil tuh. Masih berat.” Kata kader lain sambil senyum-senyum.
“Eh, gak gitu. Walaupun ia dari partai kecil, kalau Allah menghendaki ya jadi. kepadaNya lah kita menyandarkan harap. Kita hanya melakukan usaha, berlomba-lomba dalam kebaikan. Selebihnya kita serahkan pada Allah.”

Begitulah sikap kesatria yang ditujukan Bunda Intan. Nama lengkapnya Rosdini Intan N, S.S, Caleg PKS yang rumahnya paling dekat dengan tempat saya berteduh

Ganbate Kudasai 

0 Response to "Bunda Intan, Tetangga Dekat Calon Wakil Rakyat"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: