Sekilas Tentang Pribadi H.Ahmad Heryawan,Lc (Kang Aher) Gubernur Jawa Barat 2008-2013

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama”. Kutipan sabda Rasululloh SAW tersebut menjadi motivasi dalam keseharian Kang Aher. Sebagai salah satu cendekiawan muslim, saat ini Kang Aher dikenal sebagai tokoh public yang cerdas, ramah, bijaksana, dan memiliki kepedulian social yang tinggi.

Kang Aher lahir pada tanggal 19 Juni 1966 di Sukabumi. Suami dari Hj. Netty Prasetiyani, Msi. Ini terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat pada Pilkada tahun 2008 mengalahkan incumbent Dani Setiawan dan Nu’man Abdul Hakim yang maju dengan pasangan yang berbeda.

Kang Aher dibesarkan di lingkungan pedesaan Sela Awi dengan kondisi penuh kesederhanaan. Selepas menimba ilmu di Fakultas Syariah LIPIA Jakarta tahun 1992, ayah dari enam orang anak ini langsung menjatuhkan pilihan profesinya sebagai dosen di Ma’had Al Hikmah, Universitas Ibnu Khaldun, dan juga sebagai dosen tidak tetap di Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pengabdian di jalur pendidikan dirasakan Kang Aher sebagai saluran yang paling tepat untuk idealism hidupnya.

Keberhasilan menjadi pemimpin dalam keluarga pada hakikatnya adalah kunci pembuka keberhasilan Kang Aher dalam memimpin Jawa Barat. “Rumahku Surgaku” menjadi filosofi ketahanan keluarga dan keluarga bahagia. Dari situ muncul sosok gubernur yang tangguh, bunda yang mengayomi seluruh masyarakat Jawa Barat, dan anak-anak yang cerdas dan prestatif sebagai generasi penerus harapan bangsa.

Dengan semangat good governmence dan clean government, Kang Aher terus merapatkan barisan kelembanggaan yang ada dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota selalu menjadi prioritas dalam upaya memenuhi target-target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD), Human Development Index (HDII), dan Milennium Development Goals (MDGs).

Kang Aher menunjukkan kesungguhannya dalam merealisasikan kebijakan daerah yang pro rakyat dan keberpihakkan APBD kepada public, diantaranya:

• Pemenuhan anggaran pendidikan hingga 20%. Dalam rangka meralisasikan target Jawa Barat Bebas Putus Sekolah, anggaran pendidikan dialokasikan untuk pendidikan gratis bagi pelajar SD-MI-SMP-MTs sejak Januari 2009. Bantuan Operasional Sekolah (BOS), beasiswa bagi pelajar dari keluarga tidak mampu, pencetakan buku pelajaran gratis, pembangunan 6.000 Ruang Kelas Baru (RKB) per tahun, hingga pemenuhan target renovasi 20.000 ruang kelas. Selanjutnya , Kang Aher sudah merencanakan untuk menggratiskan biaya pendidikan hingga tingkat SMA dan beasiswa kuliah bagi pelajar/ mahasiswa dari keluarga yang tidak mampu.
• Peningkatan anggaran kesehatan dari 1,5% menjadi 10%.
• Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dan bandara internasional untuk akselerasi perekonomian.
• Perhatian pada pembangunan desa melalui Program Desa Mandiri dalam Perwujudan Desa Peradaban di Jawa Barat.
• Alokasi dana bantuan keuangan untuk membantu pembiayaan pembangunan berbagai bidang di 26 kabupaten/kota.
• Alokasi bantuan social untuk memfasilitasi pemberdayaan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan diberbagai bidang.

Hingga awal tahun 2012 atau hanya dalam kurun waktu tiga tahun. Kang Aher berhasil meraih lebih dari 50 penghargaan tingkat nasional untuk prestasinya membangun Jawa Barat. Deretan prestasi itulah yang mengantarkan Kang Aher mendapatkan gelar doctor kehormatan di bidang manajemen pemerintahaan dari Youngsan University South Korea.

Pada tanggal 11 April 2012, situs Republika Online mempublikasikan artikel bertajuk, “Ahmad Heryawan: Memenuhi Harapan Masyarakat Menjadi Tujuan”. Puncaknya pada tanggal 17 April 2012 Kang Aher mendapatkan penghargaan nasional sebagai Tokoh Perubahaan Republika Tahun 2011.

Dan kenaikan UMK Buruh Bekasi pun menjadi yang tertinggi se Jawa Barat dan Indonesia atas permintaan buruh sesuai KHL dan SK UMK yang ditandatangani Kang Aher di tahun 2012. Walaupun pada saat itu menjadi gugatan APINDO, namun akhirnya dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis: HS- Cikarang TImur

Dikutip dari : Mengenal H.AHMAD HERYAWAN, Lc.  www.pks-jabar.org

Tweet