MER-C: Kisah Relawan MER-C Ber-Idul Fitri di Gaza

 
From:Medical
Emergency Rescue Committee [mailto:merc@indosat.net.id]

Setelah 11 Tahun, Gaza Aman Berhari Raya Idul
Fitri diTahun Ini
 
Setelah 11
tahun, tepatnya sejak 1999, baru tahun ini rakyat Gaza
kembali dapat menjalani Hari Raya Idul Fitri dengan aman tanpa adanya serangan Israel .
Demikian informasi yang didapat relawan MER-C, Abdillah Onim, dari seorang
warga Gaza
bernama Jomah. Menurut Jomah atau Abu Muhammad. Kondisi
hari raya di Gaza yang aman seperti ini hanya mereka rasakan pada Idul Fitri
pada tahun 1999 dan Alhamdulillahdapat
mereka rasakan kembali di tahun ini. Kondisi Gaza yang aman di kala Idul Fitri
juga sangat disyukuri oleh enam relawan MER-C Indonesia yang sedang bertugas
mengawal pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza .



Dua relawan
MER-C Indonesia saat sholat Ied di Gaza, Darusman dan M. Husein (ke-3 dan ke-4
dari kanan)

Kondisi yang
aman tanpa serangan Israel
baru terjadi sejak 3 hari sebelum Idul Fitri. Sebelumnya, selama beberapa waktu
selama bulan Ramadhan kondisi Jalur Gaza sempat mencekam akibat serangan
yang tak terduga dan
sporadis yangdilakukan oleh zionisIsrael .
Serangan
dilakukan baik melalui darat dengan menggunakan
tank-tankserta serangan jarak jauh dengan
menggunakan roket,maupun melalui serangan udara dengan
memanfaatkan pesawat tanpa awak maupun jet tempur. Serangan selama Ramadhan ini telah
berakibat sangat
fatal, yang
menyebabkantidak kurang dari 20 orang kehilangan nyawa dan 80 orang lebih lainnya mengalami luka yang sangat
parah, belasan rumah penduduk pun rata dengan tanah. Zionis pun tidak memilih dalam
melakukan serangan. Tua, muda, wanita bahkan bocah kecil tak berdosapun menjadi sasaran kebrutalan mereka.

"Kami
menyaksikan tubuh bocah hangus tak berbentuk, luka-luka yangmenganga, tulang-tulang  hancur, bahkan daging manusia yang hancur
bertebaran sertadarahpun berceceran di
pemberhentian roket-roketzionisIsrael ," demikian tulis Abdillah, salah
satu relawan MER-C Indonesia dalam surat
elektroniknya.

Seranganseringkali dilakukan ketika
masyarakat Gaza tengah menyantap sahur ataupun berbuka puasa dan tak jarang
serangan juga dilakukan ketika warga Gaza sedang melaksakan sholat wajib di masjid-masjiddi kota Gaza.

Bahkan
sempat beberapa kali serangan Israel
mendarat sangat dekat dengan lokasi pembangunan RS Indonesia, hanya berjarak
sekitar 30 meter dari lokasi RS Indonesia. Untungnya serangan ini terjadi di
hari Jum'at sehingga aktifitas pembangunan RS Indonesia di Gaza pun
sedang libur sehingga tidak ada pekerja maupun relawan Indonesia yang
berada di dekat lokasi RS.

Melihat
serangan brutal Israel dan merasakan langsung goncangan serta bunyi gemuruh
tatkala rudal dan bom Israel mendarat di tanah Gaza, relawan Indonesia sangat menyayangkan atas "masa bodohnya"dunia internasional dan PBB terhadapkondisi yang terjadi di
Palestina khususnya di Jalur Gaza, termasuk lemahnya peran negara-negara Islam dan organisasi-organisasi Islam.



Ismail Haniya: Israel Jangan Gegabah Perpanjang Blokade
terhadap Gaza




Tidak pernah terbayangkan oleh enam relawan MER-C Indonesia
–Abdillah Onim, Ir. Edi Wahyudi, Ir. Ahmad Fauzi, Darusman bin Nurkhamid,
Ust. Abdurrahman dan M. Husein– mereka bisa berkesempatan menjalankan
ibadah Ramadhan dan merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama warga Gaza - Palestina. Keenam
relawan ini berada di Gaza
dalam rangka mengawal proses pembangunan RS Indonesia yang sudah mencapai tahap
pembangunan pondasi dan tiang lantai satu dari 2 lantai yang direncanakan.

Ketika Idul Fitritiba, kamimembagi diri
menjadi dua tim untuk melaksanakan sholat Ied di dua tempat yang berbeda. Tim
pertama terdiri dari 4 orang–Ir. Ahmad Fauzi,
Ust. Abdurrahman, Ir. EdyWahyudidan Abdillah Onim- melakukan sholat Ied di
lapangan yang letaknyaberdekatan dengan posko MER-C
di Gaza yang berhadapan dengan Rumah Sakit Al-Quds di
Tal el-Islam di Gaza City. Sedangkan 2
relawan lainnya -Darusman dan M. Husein-
melaksanakan sholat Ied di Gaza Selatan tepatnya di kota Khan Younis. Sholat Ied
yang digelar di Lapangan Balai Kota Khan Younis ini diimami langsung oleh
Perdana Menteri Ismail Haniya.


PM Ismail
Haniya tiba di lokasi sholat Ied denganpengawalan yang ketat dan diiringioleh konvoi dari Inggris
dan Afrika yang tiba di Jalur Gaza sehari sebelumnya. Ribuan masyarakat Khan Younis
menyambut kedatangan PM Ismail Haniya dengan teriakan takbir yang menggema dan
penuh semangat. Dua relawan MER-C, Darusman dan M. Husein, tibadi lokasi sholat Iedbeberapa detik setelah
kedatangan PM Ismail Haniya. Kedua relawan Indonesia mendapatkan kehormatan
mengisi tempat khusus bersama para menteri dan tamu asing lainnya.

Meskipun jama'ah shalat Ied tumpah ruah sampai ke jalan-jalan raya namun
suasana shalat kali ini terasa sangat syahdu dan khusyu'. Lantunan merdu ayat-ayat Al-Quran oleh sang Pemimpin yang juga lebih akrab dipanggil Abul 'Abid benar-benar telah menghipnotis para pendengarnya
ke dalam dimensi khusyu'.

"Kali ini kami lebih melihat
sosok PM Ismail
Haniya sebagai seorang ulama quro (baca:Spesialis dalam bacaan Al-Quran) dibandingkanseorang politikus," ungkap Husein, relawan MER-C Indonesia
yang paling muda.



Setelah membaca surah Al A'laa dan Al Ghasyiah dalam dua raka'at, kemudian dilanjutkan dengan khutbah Iedul Fitri yang juga disampaikan oleh Sang Pemimpin.Dalam khotbahnya yang jugadisiarkan
langsung oleh beberapa stasiun televisi termasuk Al-Aqsa TVdan TVAl-Quds, PMIsmail Haniya mengucapkan
Selamat Idul Fitri kepada Umat Muslim di seluruh dunia. Haniya menyampaikanbahwa kondisi Gaza masih
diblokade dan kehidupan rakyat Gaza
kian memburuk.Lebih lanjut Haniya menyerukan kepada seluruh umat Islam agar
meningkatkan kepeduliannya kepada Masjid Al-Aqsha sebagai kiblat pertama umat
Islam.

Di sela-sela khotbahnya, Haniyajuga menekankankepada pemerintahan zionis Israelagarjangan gegabah untuk
memperpanjang blokade terhadap Gaza karena warga Gaza tidak
sendiri melainkanbersama-sama denganbanyak negaralainnya. Sebagai contoh
Haniya menunjukkanbahwa hari ini warga Gaza sholat Ied bersama
puluhan anggota konvoi
dari Afrika Selatan.Duaminggu lalu warga Gaza juga menjalankan puasa Ramadhan bersama 11 orang warga dari Malaysia dan Eropa, bahkan sampai dengan detik ini
warga GazahidupberdampingandenganrakyatIndonesiadi Jalur Gaza - Palestina.


Dalam khutbahnya yang dikawal ketat oleh
ratusan tentara ini Sang Perdana Menteri menegaskan bahwa berbagai perubahan besar yang
terjadi di bumi Palestina yang mereka alami dalam kurun waktu
terakhir melalui
berbagai revolusi dan kebangkitan semakin menunjukan hasil positif ke arah
pembebasan Masjid Al Aqsha.

Pada
kesempatan tersebut, Haniya juga menyampaikan bela sungkawanya terhadap para
syuhada yang menajdi
korban serangan
brutal Zionis Israelselama Ramadhan kemarin yang mayoritas berasal dari
daerah Khan Younis. Tidak lupa Haniya juga mengucapkanselamat datang kepada para
konvoi dari luar Palestina dan berterima kasih
terhadap kepedulian mereka selama ini.

"Kami
tidak akan pernah mengenal yang namanya Israel.Hanya ada satu kata yaitu KEMBALI, kembalikan hak kami dan
apapun akan kami tempuh walau bersimbah darah," pesan
Haniya diakhir khotbah Iedul Fitrinya.



Bersilaturahmi Idul Fitri di Gaza


Selepas acara shalat Ied berjama'ah, dua relawan Indonesia, Darusman dan M. Husein, bersama konvoi dari Inggris dan Afrika bertolak menemani rombongan PMmengunjungi beberapa keluarga para syuhada
yang berada di sekitar kota Khan Younis. Dalam kunjungannya ini PM Ismail Haniyabenar-benar menunjukkan rasa persaudaraan
dan hubungan kekeluargaan terhadap keluarga para syuhada tersebut.

Usai sholat, kami relawan Indonesia
kembali berkumpul di posko MER-C Cabang Gaza dan menerima kunjungan dari
sahabat-sahabat baru di Gaza .
Khusus Abdillah Onim, yang belum lama ini menikah dengan muslimah Gaza, pemuda
asal Galela Maluku Utara ini sangat bersyukur bisa merasakan Iedul Fitri dengan
keluarga barunya, keluarga Gaza. Seperti halnya di Indonesia ,
Abdillah dan istri juga menyempatkan bersilturahmi ke keluarga istrinya yang
kebanyakan tinggal di wilayah Gaza
bagian Utara.


Pukul6 sore waktu Gaza, relawan MER-CIndonesia mengunjungi rumah
kontraktor RS Indonesia yaitu Yaser Keshko atau Abu
Mansur untuk berhari raya dan bersilaturahmi. Di
rumah sang kontraktor kami disuguhkan kue khas Gaza yaitu kue kaek, kacang arab/mukassarat, teh panas dan ditutup dengan
kopi sada yaitu kopi pahit dan
kurma mentah yang segar dan manis.

Segenap relawan MER-CIndonesia di Gaza mengucapkan SELAMAT HARI RAYA
IDUL FITRI 1432 H, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN, semoga kita kembali fitrah, taqabballahu minna wa minkum, kullu am antum bi
khair.


-------------------------------------------------------------------------------------------------

MER-C (Medical
Emergency Rescue Committee)adalah organisasi
sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan
mempunyai sifat amanah, profesional, netral, mandiri, sukarela, dan mobilitas
tinggi. MER-C bertujuan memberikan pelayanan medis untuk korban perang,
kekerasan akibat konflik, kerusuhan, kejadian luar biasa, dan bencana alam di
dalam maupun di luar negeri. Organisasi ini dibentuk oleh sekumpulan mahasiswa
Universitas Indonesia yang berinisiatif melakukan tindakan medis untuk membantu
korban konflik di Maluku, Indonesia
Timur pada Agustus 1999.Keanggotaan MER-C disebut relawan (unpaid
volunteers).
Sekretariat        : Jl. Kramat
Lontar No. J-157 Senen Jakarta Pusat 10440 - Indonesia
Phone/Fax        : +62 21
3159235 / 3159256
CallCenter        : +62
811 99 0176
Website          
: www.mer-c.org
-----------------------------------------------------------

Rekening Donasi MER-C:

BCA, 686.0099339   (Kemanusiaan)
BCA, 686.0153678 
(Palestina/Pembangunan RS Indonesia
di Gaza)
BCA, 686.0141114   (Pembangunan RS
Sosial Khusus Bedah di Yogyakarta)

BSM, 009.0121.773 
(Palestina/Pembangunan RS Indonesia
di Gaza)
BSM, 128.0011.802   (Kemanusiaan)
BSM, 128.0011.816   (Operasional)
BSM, 128.0011.820   ( Afghanistan )
BSM, 128.0011.833   (Pembangunan
RS di Timika, Papua)
BSM, 128.0011.847   (Aceh)
BSM, 128.0011.851   ( Iraq )
BSM, 128.0011.864   (Kel. Mujahid)
BSM, 017.0101.011  (Bencana & Konflik Afrika)

BNI,
0140600983       (Pembangunan RS di Galela, Halmahera Utara, Maluku Utara)

----------------------------------------------------------
DAPATKAN Memoar terbaru MER-C "JALAN JIHAD SANG DOKTER".
Kisah perjalanan dr. Joserizal & Tim MER-C ke berbagai wilayah perang,
konflik dan bencana baik di dalam maupun di luar negeri hingga lika-liku
Pembangunan RS INDONESIA di
Jalur Gaza .
Harga Rp 58.500,-.
----------------------------------------------------------

0 Response to "MER-C: Kisah Relawan MER-C Ber-Idul Fitri di Gaza"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: