Bahaya Susu Sapi Olahan untuk Manusia


Bagi para Gastroenterologis dan ahli bedah diseluruh dunia Hiromi Shinya, MD
tidak perlu dikenalkan lagi. DR Hiromi Shinya adalah ahli bedah perut yang telah
memeriksa ataupun melakukan koloskopi pada kurang lebih 300.000 perut manusia.
Ia telah melakukan kuisionair untuk menghubungkan antara kondisi perut seseorang
dengan pola makannya. Dalam bukunya, The Miracle of Enzyme, menjelaskan bahwa
ternyata susu sapi dan semua produk turunannya seperti yoghurt dan keju,
ternyata sebagai penyebab kotornya perut, divertikula, dan menumpuknya kotoran
stagnan. Bahkan produk olahan susu justru menyebabkan penyakit osteoporosis.
Lantas bagaimana dengan yoghurt yang dipromosikan mengandung bakteri hidup
Lactobasilus yang bermanfaat bagi usus? Benarkah demikian?


Manfaat dari Lactobasilus sejak awal sudah dipertanyakan. Lactobasilus artinya
adalah bakteri yang bermukim dalam usus manusia. Tubuh manusia memiliki sistem
pertahanan melawan bakteri yang datang dari luar. Garis pertahanan paling depan
adalah asam lambung. Saat Lactobasilus dari yoghurt memasuki lambung, maka
bakteri-bakteri tersebut akan dimatikan oleh asam lambung. Sehingga tidak
mungkin bakteri-bakteri itu bisa mencapai usus peminumnya.

DR Shinya menjumpai dalam pembedahan usus yang dilakukannya, bahwa karakteristik
usus yang mengkonsumsi yoghurt dan produk susu lainnya tidak pernah dalam
keadaan baik. Mengapa demikian?

Yoghurt, sebagaimana produk susu yang lain, mengandung banyak laktosa sedangkan
orang dewasa tidak memiliki enzim laktase, yaitu enzim untuk mengurai laktosa,
dalam jumlah mencukupi. Akibatnya jika Anda mengkonsumsi yoghurt, maka yoghurt
itu tidak dapat dicerna secara baik, sehingga membuat perut Anda semakin kotor.

Beliau mengatakan dengan yakin, berdasarkan hasil pengamatan klinis, seseorang
yang mengkonsumsi yoghurt setiap hari, bau kotoran dan gas Anda akan menjadi
semakin tajam, yang mengindikasikan lingkungan usus Anda semakin memburuk.
Akibat dari usus yang kotor ini menyebabkan beraneka penyakit di seluruh organ
tubuh manusia.

Masih mau minum yoghurt dan sejenisnya?
Hiromi Shinya MD, dalam bukunya, The Miracle of Enzyme, mengupas habis tentang
susu. Kesimpulan ini diperolehnya dari pengamatan selama 40 tahun melakukan
koloskopi sekitar 300.000 pasien dan membandingkan dengan pola makan pasien
tersebut. Hampir bisa dipastikan, orang yang minum susu setiap hari, maka
ususnya akan bermasalah. Buku ini diberikan kata sambutan oleh Menkes RI dan
Dekan FK Unair.

Sebelum tahun 1960, penduduk Jepang tidak mengkonsumsi susu. Ternyata penduduk
Jepang yang berusia lanjut tidak ada yang menderita osteoporosis. Sejak tahun
1960, di Jepang dipopulerkan mengkonsumsi susu olahan dan ternyata setelah itu
dijumpai banyak sekali kasus osteoporosis. Mengapa hal ini dapat terjadi?

Susu tinggi Kalsium dipercaya lebih mudah diserap. Saat minum susu, konsentrasi
kalsium dalam darah tiba-tiba meningkat. Ketika konsentrasi kalsium dalam darah
meningkat, tubuh berusaha mengembalikan keadaan abnormal ini menjadi normal
dengan membuang kalsium dari ginjal melalui urine. Demikian juga tubuh melepas
sebagian kalsium dari tulang dan gigi. Dengan kata lain, jika Anda mencoba minum
susu dengan harapan mendapatkan kalsium, hasilnya sungguh ironis, yaitu
menurunnya jumlah kalsium dalam tubuh Anda secara keseluruhan. Dari empat negara
susu besar, yaitu Amerika, Swedia, Denmark dan Finlandia yang banyak
mengkonsumsi susu setiap harinya, ditemukan banyak kasus retak tulang panggul
dan osteoporosis. Hal ini kemungkinan disebabkan Susu Tinggi Kalsium ditambahkan
kalsium secara tidak alami, berbeda halnya dengan kalsium yang semula-jadi sudah
ada di susu tersebut.

Sebaliknya dengan mengkonsumsi ikan-ikan kecil dan rumput laut yang selama
berabad-abad dimakan oleh bangsa Jepang dan pada awalnya dianggap rendah
kalsium, ternyata hampir tidak ada kasus osteoporosis di Jepang selama masa
rakyat Jepang tidak minum susu.

Fakta-fakta lain tentang susu yang diperoleh adalah sebagai berikut :
* Tidak ada makanan yang lebih sulit dicerna daripada susu sapi olahan.
Kasein yang banyak terdapat pada susu sapi olahan, langsung menggumpal saat
memasuki lambung sehingga menjadi sangat sulit dicerna.
* Komponen susu yang dijual ditoko telah dihomogenisasi dan menghasilkan
radikal bebas dan telah teroksidasi. Susu yang mengandung zat lemak
teroksidasi mengacaukan lingkungan dalam usus meningkatkan jumlah bakteri
jahat dan merusak keseimbangan flora bakteri dalam usus.
* Kebanyakan susu dipasteurisasi dengan sistem UHT (Ultra High
Temperature). Pasteurisasi ini dengan memanaskan hingga suhu 120-130
derajat selama 2 detik. Enzim sensitif terhadap panas dan mulai terurai
pada suhu 48 derajat dan pada suhu 115 derajat telah hancur seluruhnya.
* Kadar Kasein dan Laktoferin dalam susu sapi sangat berbeda jauh
dibandingkan dengan ASI. Sehingga boleh disimpulkan bahwa susu sapi memang
hanya untuk anak sapi. Susu sapi murni tidak cocok dikonsumsi berketerusan
bahkan digunakan sebagai makanan pengganti. Susu murni dengan pengolahan
yang benar akan memberikan manfaat diberikan dalam jumlah terbatas.
* Manusia dewasa tidak memiliki cukup banyak enzim laktase untuk mengurai
Laktosa dalam susu. Hal ini menyebabkan susu tidak dapat diolah oleh
pencernaan dengan baik, ditambah lagi dengan banyaknya komponen teroksidasi
pada susu olahan menjadikan susu sangat memberatkan kerja pencernaan.
Untuk jelasnya silahkan dibaca sendiri buku The Miracle of Enzyme yang menjadi
referensi dalam tulisan ini. Semoga bermanfaat.

Tambahan :
Hasil kajian dari lembaga penelitian di Malaysia, susu kambing lebih dekat dan
sesuai dengan tubuh manusia. Jika diolah dengan baik bisa jadi alternatif
pengganti. Nutrisi bisa diperoleh dari makanan berkualitas dan alami seperti
susu kambing, susu kedelai, madu, habbassauda, spirulina, ikan, kacang-kacangan,
sayur dan buah.


0 Response to "Bahaya Susu Sapi Olahan untuk Manusia"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: