Antara Pemilu, PKS, Android dan Pahala

Oleh: Ustadz Adih Amin, Lc

Pemungutan suara sudah usai, quick countu berlomba-lomba mencari pengaruh, partai-partai sedang dalam kondisi antara senang, was was dan siaga. Bahkan ada yang pasrah karena dianggap tidak bisa lagi menjadi kontestan pemilu 2019.

Komentar bertaburan dimana-mana, mulai dari sesumbar, syukur sampai koalisi. Ada yang menarik dari ungkapan presiden PKS HM Anis Matta, lc terkait perolehan suara PKS dengan ungkapan bait kata "kader dan simpatisan effeck". Saya menganalisa dari realita dilapangan bahwa ungkapan itu 100% benar. Bagi saya terlalu luas untuk menjabarkan kalimat dari presiden PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Saya akan menelaah dari tema diatas "Pemilu, PKS, Android dan Pahala".

Kalau saja setiap kader yang punya android menghitung, berapa kali ia sudah kirim berita via WA (Whatsapp), mungkin agak sulit mendapatkan jawaban yang pasti, yang jelas, sekian panjang kata yang memenuhi androidnya. Mulai dari info kampanye, mobilisasi massa, copas (copy paste) sampai sosialisasi cara pencoblosan pra pemilu. Belum lagi pasca pemilu dengan setumpuk berita baik dari struktur maupun luar.

Yang menarik adalah semua tidak terfokus pada berapa pulsa yang harus dikeluarkan, itu semua demi untuk dakwah, ya.. untuk dakwah dan partai dakwah. Memang hebat kader ini. Saya juga menganalisa kalau semua itu bukan sekedar ikatan emosi atau meramaikan pemilu, tapi lebih dari itu ada satu ikatan yang sangat kuat yaitu "ikatan ideologi", makanya banyak orang bilang kalau PKS adalah partai ideologi.

Partai ideologi adalah partai yang setiap aktivitasnya tidak sebatas dan tidak mencari keuntungan duniawi saja. Tidak hanya memandang dari apa yang akan dinilai oleh orang banyak terkait dengan menang dan kalah dalam pemilu. Partai ideologi menjadi motivasi bahwa setiap kader menjadikan aktivitasnya adalah ladang pahala yang akan menambah agro kebaikan serta langkat langkah menuju surga, karena surga tidak hanya didapat lewat masjid, musholla saja, tapi bisa didapat dimana mana termasuk pada aktivitas politik.

Kembali ke android, banyak hal yang bisa dihasilkan dari komunikasi ini, saking mudahnya mengoperasikan dengan fitur yang cukup lengkap, kader bisa share info baik ke seantero dunia dengan biaya pulsa yang lebih ringan. Akhirnya, kader punya satu lagi kapling surga, yang bernama android. Namun agar selalu waspada untuk selalu jaga niat, jaga info yang kontra produktif dari berita yang tidak valid sumbernya, jaga ukhuwah antara kader, karena perkataan bisa melukai dan juga jaga pulsa jangan sampai kosong.. he.. he.. he..

Selamat berjuang, terus semangat dalam memberikan yang terbaik, terus menjadi pioner dalam setiap kebaikan. Agar setiap kemenangan kita menjadi aktor, bukan menjadi komentator apalagi penonton. Ingat selalu ayat yang selalu menginspirasi dan memotivasi:
"hal jaza'ul ihsan illal ihsan" setiap kebaikan akan selalu dibalas dengan kebaikan. Wallahu a'lam. wassalam. (hs/www.pksciktim.org)


0 Response to "Antara Pemilu, PKS, Android dan Pahala"

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Anda: