Terlampau banyak penjelasan yang
memaparkan keutamaan masjid sebagai benteng utama kekuatan kaum
muslimin. Telah terbukti jelas bahwa perjalanan hidup para pendahulu
kita telah membuktikannya. Bukankah Rosulullah, para sahabat dan seluruh
para ulama yang membawa risalah Islam adalah para pecinta masjid.
Kini apalagi yang perlu dijelaskan? jujur kita telah tahu semuanya…
Kita
telah tahu bahwa tidak ada tempat yang lebih baik dari pada masjid
Allah di muka bumi. Kita sesungguhnya pun telah mengerti, bahwa siapa
yang ingin berjumpa dengan Allah kelak dalam keadaan muslim, maka
hendaklah dia menjaga sholat lima waktu tatkala dia diseru (dengan
panggilan adzan).
Apalagi yang perlu dijelaskan? jujur kitapun telah tahu semuanya…
Bahwa
kelak di hari kiamat Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan
naungan dari Allah, tatkala tidak ada naungan selain naungan-Nya… salah
satunya yaitu Seseorang yang hatinya senantiasa terkait dengan masjid…”
Maka
tidaklah pantas seorang dai yang berteriak kebenaran, sementara hatinya
jauh dari masjid. Karena imperium kebenaran itu hanya mampu dipikul
oleh mereka hatinya mau ditempa dengan ruhul istijabah (ruh yang sigap
menyambut seruan Allah).
Tepat sekali apa yang alm.ust.Rahmat
pernah sampaikan "Ketika orang tertidur kau terbangun, itulah susahnya.
Ketika orang merampas kau membagi, itulah peliknya. Ketika orang
menikmati kau menciptakan, itulah rumitnya. Ketika orang mengadu kau
bertanggung jawab, itulah repotnya. Dan ketika yang lain mulai pergi
menjauhi masjid kau mendekatinya (_pen.) Oleh karena itu, tidak banyak
orang bersamamu di sini, mendirikan imperium kebenaran"
Maka teruslah mendekat kepada masjid, jangan menjauh selangkahpun darinya.
Allah rindu kehadiran kita memenuhi masjid-masjidnya.
Berdirilah dibarisan terdepan shaf pertama.
Terus hidupkan hati kita didalamnya karena dari masjidlah kita bangkit !
PKS Ciksel (Hy)
*http://dpcpks-ciksel.webs.com/apps/blog/show/38378698-dari-masjid-kita-bangkit- |
0 Response to "Dari Masjid Kita Bangkit"
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan Anda: