“Kenaikan BBM akan sangat dirasakan oleh kalangan buruh nasional kita, perjuangan mereka kemarin untuk menaikkan upah minimumnya terasa sia-sia. Daya beli buruh yang diharapkan naik pasca kenaikan UMK kemarin seperti tercabik-cabik akibat kenaikan harga BBM,” ungkap Herlini kepada wartawan di Jakarta, Rabu (21/3).
Dijelaskannya, terdapat 46 komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dalam Permenakertrans Nomor 17 Tahun 2005 tentang pelaksanaan KHL. Namun dengan kenaikan BBM, maka komponen KHL seperti sandang, pangan ataupun sewa kamar bakal mengalami kenaikan harga.
“Tentunya kondisi ini dipastikan akan membebani mereka (buruh). Apalagi mereka juga harus menunggu penyesuaian harga komponen itu sampai akhir tahun. Bisa dikatakan, upaya mereka kemarin untuk menaikan UMK tidak ada artinya,” tukasnya.
Dengan kondisi tersebut, anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta pemerintah untuk mengkaji ulang dampak dari kenaikan harga BBM bagi masyarakat kelas menengah ke bawah termasuk kalangan buruh ini. “Tidak usah jauh-jauh, menjelang kenaikan BBM ini Kemenkes menetapkan kenaikan harga obat antara 6-9 persen. Salah satu alasannya adalah akibat kenaikan harga BBM,” ujarnya. (Cha/jpnn)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/03/19535/bbm-naik-harga-kenaikan-umk-jadi-sia-sia/#ixzz1prjwAjeb
0 Response to "BBM Naik Harga, Kenaikan UMK jadi Sia-Sia"
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan Anda: