Anggota
Dewan Pakar PKS, Agoes Kooshartoro merespon positif hasil survei
Jaringan Suara Indonesia (JSI) tentang Calon Presiden (Capres) 2014.
“Nama Hidayat Nur Wahid muncul dalam urutan ke-6 dengan dukungan 3,8%.
Di atas Surya Paloh (2,3%), Sri Mulyani Indrawati (2,0%), Kristiani
Herawati Yudhoyono (1,6%). Bahkan lebih populer daripada Hatta Radjasa
(1,6%), Anas Urbaningrum (1,5%), Sutanto (0,2%), Djoko Suyanto (0,2%).
By pippks on
“Memang
masih jauh dibanding Megawati (19,6%), Prabowo Subianto (10,8%),
Aburizal Bakrie (8,9%), Wiranto (7,3%), Sri Sultan Hamengkubuwono
(6,5%). Itu menunjukkan publik menerima figur PKS yg tenang, rasional,
kompeten di bidangnya.
Hidayat
Nur Wahid (HNW) selaku Ketua BKSAP berperan menggolkan Ketua DPR RI
sebagai Presiden Parlemen Islam (OKI) dengan lobi internasional. Ia
bukan sosok yang vulgar dan suka ancam-mengancam atau memancing
kontraversi,” ungkap Agoes.
Ia menyesalkan sikap sebagian elite PKS yang keras menjelang reshuffle kabinet, sehingg menimbulkan persepsi buruk masyarakat.
Direktur
Center for Indonesian Reform (CIR), Sapto Waluyo melihat peluang
mencuatnya figur PKS atau tampilnya tokoh baru masih terbuka, karena
responden yang bekum memutuskan sikap besar (33,8%).
“Tokoh
potensial lain dari PKS adalah Tifatul Sembiring yang sangat populer,
di kalangan politisi yang aktif sosial-media, akun @tifsembiring paling
banyak followernya: 275.464.
Tingkat
elektabilitas PKS, menurut Reform Institute juga cukup tinggi (7,36 %)
di bawah Golkar (18,16 %), PD (14,13 %) dan PDIP (14,08 %). Sementara
yang lain: Gerindra (5,12 %), PKB (4,33 %), PAN (3,83 %) dan PPP (2,64
%).
“Tapi,
sebaliknya menurut JSI posisi PKS (3,9 %) merosot ke ranking 7, jauh di
bawah PD (18,2 %), (15,1), PDIP (12,6). Bahkan, masih di bawah PAN
(4,2), PPP (4,1), dan PKB (4,1). Ini merupakn warning keras agar elite
PKS meperbaiki komunikasi politik yang buruk, karena tidak hanya merusak
hubungan dengan partai lain/ormas, juga menimbulkn kegalauan di
kalangan kader/simpatisan. PKS belum punya basis sosial yang kokoh,
mayoritas pemilihnya kalangan urban+ terdidik, sehingga sangat kritis
dengan isu/perilaku kontroversial,” ujar Sapto. *
Sumber : http://www.hidayatullah.com/read/19553/29/10/2011/hidayat-nur-wahid-capres-ungguli-surya-paloh.html
0 Response to "Hidayat Nur Wahid Capres Ungguli Surya Paloh"
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan Anda: